Berita Viral
Dikritik karena Terima Pasangan Belum Menikah Check-in, OYO Kini Wajibkan Tamu yang Sudah Muhrim
Seorang pengguna yang pernah menginap di OYO mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan ini.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Jaringan OYO sebagai salah satu platform pemesanan hotel terkemuka mengeluarkan kebijakan baru.
Yakni aturan tentang melarang pasangan yang belum menikah untuk check-in di penginapan mereka.
CNBC melaporkan, kebijakan ini pertama kali diterapkan di kota Meerut, Uttar Pradesh, India.
OYO menuntut pasangan yang melakukan reservasi untuk menunjukkan bukti hubungan sah saat check-in.
Sebelumnya, OYO dikenal sebagai tempat yang ramah terhadap pasangan yang belum menikah.
Dengan tagline "tidak ada pertanyaan", menjadikannya pilihan bagi pasangan yang mencari privasi.
Langkah ini mendapat banyak kritikan dari netizen.
Sejumlah nitizen menganggap kebijakan tersebut sudah tidak relevan di tahun 2025.
Perubahan kebijakan ini membuat banyak orang merasa OYO telah melanggar prinsip dasar mereka.
Seorang pengguna yang pernah menginap di OYO mengungkapkan kekecewaannya terhadap kebijakan ini.
Baca juga: Baim Wong Ungkap Fakta Dugaan Paula Verhoeven Selingkuh, Bersama Pria Lain hingga Subuh
Baca juga: Suburnya Korupsi di Riau: Pembangunan Masjid dan Tugu Anti Korupsi Pun Dilibas
"OYO dulu adalah jaringan hotel yang aman bagi pasangan yang ingin menjaga privasi mereka. Sekarang, kebijakan ini terasa sangat tidak sesuai dengan perkembangan zaman," kata seorang profesional media berusia 25 tahun.
Di India, meskipun tinggal bersama pasangan yang belum menikah menjadi hal yang umum di banyak negara, adat istiadat setempat masih sering menentang praktik tersebut.
OYO, yang diluncurkan pada 2012, awalnya menjadi pelopor dengan menyediakan akomodasi yang ramah bagi pasangan yang belum menikah.
Hal itu menjadi sebuah langkah yang diikuti oleh beberapa platform sejenis seperti Stay Uncle dan Nestaway.
Dengan kebijakan baru ini, OYO dianggap mencerminkan ketegangan antara nilai-nilai tradisional India dengan tren masyarakat modern yang semakin berkembang.
Menurut Shagufa Kapadia, seorang profesor di Universitas Maharaja Sayajirao, India, kebijakan ini bertentangan dengan orientasi budaya India yang lebih kolektif.
Dikutip dari Hindustan, pihak OYO, melalui pernyataan dari Pawas Sharma, Kepala Wilayah India Utara OYO, menyatakan kebijakan baru ini adalah respons terhadap masukan dari kelompok masyarakat di Meerut.
"Kami menghormati kebebasan pribadi, namun kami juga bertanggung jawab untuk mendengarkan dan bekerja sama dengan komunitas setempat," ungkap Sharma.
Kebijakan ini mengharuskan pasangan yang menginap di hotel OYO untuk memberikan bukti hubungan sah mereka saat check-in, meskipun mereka telah melakukan reservasi daring sebelumnya.
OYO mengatakan kebijakan ini berlaku untuk hotel-hotel mitra di Meerut.
Berdasarkan respons dari masyarakat, kebijakan ini bisa diperluas ke kota-kota lain.
Perubahan ini juga dipandang sebagai upaya OYO untuk mengubah citra dirinya menjadi merek yang lebih cocok untuk keluarga, pelajar, pebisnis, dan pelancong yang lebih konservatif.
OYO telah meluncurkan beberapa inisiatif nasional seperti seminar dengan polisi dan mitra hotel tentang praktik perhotelan yang aman, serta memasukkan hotel yang terlibat dalam kegiatan tidak bermoral ke dalam daftar hitam.
Keputusan untuk membatasi pasangan yang belum menikah menginap di OYO telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah kebijakan ini bisa bertahan di tengah perubahan nilai sosial yang terus berkembang, terutama dalam masyarakat yang semakin mengedepankan kebebasan dan privasi.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)
Briptu Rizka Jadi Tersangka Pembunuhan Brigadir Esco, Ngaku Sudah ke Dukun, Firasat Ibu Terbukti |
![]() |
---|
Nggak Nyangka, Tanggapan Istri Anggota DPRD Wahyudin Moridu yang Viral Mau Rampok Uang Negara |
![]() |
---|
Karyawati BUMN di Sulbar Tewas dengan Leher Terlilit Baju Kerja, Sempat WA Atasan: Doakan Saya |
![]() |
---|
Dipecat dari PDIP Gegara Sesumbar Mau rampok Uang Negara, Kekayaan Wahyudin Moridu Tenyata Minus |
![]() |
---|
Anggota DPRD Gorontalo Berulah, PDIP Ultimatum Para Kader: Pecat Wahyudin Moridu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.