PT KTU Astra Agro Bersama Polres dan Pemkab Siak Tanam Jagung 1 Juta Hektar Program Swasembada
PT Kimia Tirta Utama (PT KTU), anak usaha Astra Agro Lestari, sukses melaksanakan penanaman perdana jagung
Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK – PT Kimia Tirta Utama (PT KTU), anak usaha Astra Agro Lestari, sukses melaksanakan penanaman perdana jagung serentak di Afdeling OE, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional penanaman jagung 1 juta hektar yang bertujuan mendukung swasembada pangan Indonesia pada tahun 2025.
Acara penanaman perdana ini diawali dengan sesi live streaming melalui Zoom Meeting yang menampilkan pembukaan program swasembada pangan oleh Menteri Pertanian RI.
Pukul 12.20 WIB, bersamaan dengan penanaman oleh Menteri Pertanian di Subang, kegiatan tanam jagung perdana di PT KTU pun dimulai. Penanaman dilakukan oleh perwakilan Manajemen Astra Agro Lestari, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Siak Kapolres Siak, Wakapolres Siak, Kapolsek Koto Gasib dan Camat Koto Gasib.
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai instansi, termasuk Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Siak, Sekcam Koto Gasib, kepala desa se-Kecamatan Koto Gasib, tokoh masyarakat, serta ibu-ibu Bhayangkari Polsek Koto Gasib.
Dari pihak Astra Agro Lestari, turut hadir SPV Partnership Management (PSM) Jonet Budiarto, Administratur PT KTU, tim PSAM Area Riau, dan seluruh asisten kepala kebun PT KTU.
Vice President Partnership Management Astra Agro Lestari, Jonet Budiarto, mengungkapkan bahwa program swasembada pangan ini sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
“Jagung memiliki potensi besar, tidak hanya sebagai bahan makanan tetapi juga sebagai bahan baku penting di berbagai industri hilir, seperti pakan ternak, tepung, dan makanan olahan,” jelasnya.
Jonet menambahkan, program ini dilakukan dengan pendekatan sistematis, mulai dari persiapan lahan hingga pengelolaan pasca-tanam, untuk memastikan keberlanjutan ekosistem.
“Lahan yang digunakan telah melalui proses seleksi ketat sesuai kriteria kesesuaian lahan yang ditetapkan, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Ia optimistis, program ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi impor jagung, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan nilai tambah sektor agribisnis.
“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta seperti ini dapat menjadi model strategis untuk pengembangan komoditas pangan nasional ke depannya,” tutur Jonet.
Administratur PT KTU, Teddy Yohendra Siregar menyampaikan bahwa program tanam jagung serentak ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini dirancang untuk membantu Indonesia mencapai swasembada pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” ujar Teddy.
Kegiatan penanaman perdana ini berlangsung aman dan kondusif, diakhiri dengan sesi makan siang bersama di Mess PT KTU sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang telah hadir dan berkontribusi dalam mendukung program nasional ini.
(tribunpekanbaru.com/mayonal putra)
Rincian 11 Benda Peninggalan Sultan di Istana Siak Dicuri Pasutri asal Bengkalis, Modus Bisikan Gaib |
![]() |
---|
Candaan di Grup WA Berujung Maut, Ini Pemicu Pria di Kampar Nekat Tikam Teman Nongkrong |
![]() |
---|
Bukan Hanya Tepak Sirih Peninggalan Sultan, Ternyata Meriam juga Pernah Dicuri di Istana Siak |
![]() |
---|
Tepak Sirih Sultan yang Nyaris Dicuri Asli atau Replika? Ini Kata Koordinator Istana Siak |
![]() |
---|
POPULER RIAU: Pasutri Curi Tepak Sirih Sultan di Istana Siak & Sekolah Cek MBG Pasca Keracunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.