Imlek 2025
Raup Cuan Jutaan Rupiah dari Berjualan Burung Pipit di Momen Imlek, Ratusan Ekor Ludes Sehari
Pedagang burung Pipit di Dumai bisa meraup jutaan rupiah pada momen perayaan Imlek, ratusan burung setiap hari ludes terjual.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Dibalik Perayaan Imlek tahun 2025 di Kota Dumai yang berjalan lancar dan damai ternyata memberikan keuntungan yang lumayan bagi pedagang yang ada di sekitar Kelenteng.
Seperti yang didapat oleh Rendi penjual burung Pipit yang berhasil meraup jutaan rupiah pada momen perayaan imlek.
Bahkan burung Pipit yang menjadi hama bagi para petani Padi dan gandum serta lainnya, ternyata mampu memberikan rezeki kepada Rendi sebagai penjual burung Pipit di Kelenteng Hock Liong Kiong Kota Dumai.
Rendi yang sudah berjualan sejak pagi di Kelenteng Hock Liong Kiong Kota Dumai, mengaku bahwa perayaan Imlek menjadi ladang rezeki baginya terutama disaat warga Tionghoa melaksanakan Sembahyang di Klenteng.
Ia mengaku, bahwa satu ekor burung Pipit dijual dengan harga Rp10 ribu, dan biasanya saat momen Imlek ini tepatnya saat sembahyang warga Tionghoa mencari burung Pipit yang ditangkap untuk dilepaskan kembali dari sangkarnya.
"Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa burung Pipit yang ditangkap kemudian dibeli dan dilepaskan ke alam dapat memberikan energi positif bagi mereka," katanya, Minggu (29/1/2025)
Rendi menerangkan, ada ratusan burung yang ia bawa di dalam sangkar dan biasanya terjual habis, ia biasanya dapat untung sampai Rp 4 juta.
"Bersyukur, di momen imlek ini kami dapat rezeki dari jual burung pipit, dan semoga tahun ini menjadi berkah bagi Kami penjual burung pipit," ungkapnya.
Baca juga: Kemeriahan Imlek di Kota Dumai, Ruko-ruko Dihiasi Lampion
Baca juga: Rutan Dumai Tak Usulkan Remisi Imlek Tahun 2025, Ini Alasannya
Terlihat burung pipit yang dijual Rendi dibeli oleh warga Tionghoa yang baru saja selesai melaksanakan sembahyang.
Seperti Efendi salah satu warga Tionghoa Dumai yang membeli 15 burung pipit dalam sangkar untuk dilepaskan kembali ke alam liar.
Efendi mengaku bahwa tradisi melepas burung pipit dalam sangkar merupakan tradisi atau keyakinan yang sudah turun menurun diwariskan.
"Menurut orang tua saya, semakin banyak burung pipit yang ada dalam sangkar dilepaskan maka akan semakin banyak dosa yang terlepas dan akan menjadi rezeki bagi Kami," ungkapnya.
Dirinya mengaku juga mengajarkan kepada anak-anak di momen Imlek ini terus berbuat kebaikan walaupun hanya membebaskan burung kecil seperti burung pipit dari sangkarnya.
"Ini suatu kebaikan yang harus dilakukan agar semua orang bisa membuang sifat sifat jelek dalam diri untuk mendapatkan kebaikan," pungkasnya
(Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra)
Ikatan Keluarga Tionghoa Selatpanjang dan Sekitarnya Gelar Atraksi Barongsai Meriahkan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Pawai Cue Lak di Selatpanjang Meriahkan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Aktivitas Pelabuhan Domestik BSL Bengkalis Alami Peningkatan Pasca Perayaan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Momen Imlek 2025 Berbeda Tahun Ini, Sarwendah Gembira Dapat Angpao Lagi |
![]() |
---|
Sembahyang Menyambut Dewa Keuangan di Kelenteng Tertua Siak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.