Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kelangkaan Bahan Baku Kelapa, PT Pulau Sambu di Inhil Terpaksa Kurangi Tenaga Kerja

PT Pulau Sambu di Guntung, Inhil terpaksa melakukan efisiensi tenaga kerja lantaran bahan baku kelapa susah didapat. 

Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: M Iqbal
Foto/Humas Sambu Group
SEPI - Tempat penerimaan Kelapa di PT Pulau Sambu di Guntung terlihat sepi. PT Pulau Sambu terpaksa melakukan efisiensi tenaga kerja karena kelangkaan bahan baku. Foto diterima Minggu (9/2/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KATEMAN – Setelah sebelumnya PT Riau Sakti United Plantations (PT RSUP) melakukan efisiensi penggunaan tenaga kerja, selanjutnya PT Pulau Sambu di Guntung, Inhil melakukan hal yang sama. 


Kedua perusahaan yang merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri dan bagian dari Sambu Group dengan sangat terpaksa melakukan hal ini. 


Penurunan produksi kelapa akibat kemarau panjang serta banyaknya kebun petani kelapa yang rusak karena masuknya air laut menjadi penyebab kebijakan ini terpaksa di lakukan oleh manajemen.


Kondisi cuaca serta hama serta penyakit tahun lalu ditambah dengan bebasnya ekspor kelapa bulat, membuat industri kelapa sangat kesulitan mendapatkan bahan baku. 


Hilirisasi komoditas kelapa sangat terdampak dengan kebijakan bebasnya ekspor kelapa bulat ini sehingga industri kelapa di Indonesia pun menjadi tidak bergairah. 


Banyak perusahaan di Jawa dan daerah lainnya yang tidak bisa berproduksi, bahkan tutup.


Kondisi ini juga menimpa PT Pulau Sambu di Guntung yang sudah beberapa bulan terakhir kesulitan mendapatkan kelapa sebagai bahan baku produksi. 


Humas Sambu Group, A. Ginting menjelaskan, perusahaan sebelumnya sudah berkonsultasi dan berkirim surat kepada Disnakertrans Inhil untuk proses PHK di PT Pulau Sambu di Guntung ini. 


“Sehingga perusahaan mengikuti arahan dan pendampingan yang dilakukan oleh Disnakertrans Inhil. Kami berkomitmen memberikan yang terbaik bagi karyawan terdampak,” ujar A. Ginting melalui keterangan tertulisnya belum lama ini.


Ginting menegaskan, perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya kepada tenaga kerja yang terdampak sesuai hukum dan peraturan perundangan yang berlaku.


“Termasuk pemberian pesangon dan pemenuhan kewajiban lainnya,” tegas Ginting.


Lebih lanjut Ginting menjelaskan, pada saat ini bahan baku kelapa masih susah didapatkan, perusahaan juga belum memiliki kepastian pasokan.


Ditambahkannya, sebagai industri pengolahan kelapa, bahan baku utama produksi tentunya adalah kelapa. Jika tidak ada kelapa, tentu tidak ada yang bisa diolah.


“Sehingga banyak pekerja yang tidak bekerja dan beraktivitas sebagaimana mestinya, karena perusahaan beroperasi di bawah kapasitas (under capacity),” tambah A Ginting.


Ginting berharap kondisi sulit ini bisa segera berlalu dan pasokan kelapa bisa segera kembali normal, sehingga PT Pulau Sambu di Guntung dapat kembali membuka lapangan kerja.


“Perusahaan sebagai industri padat karya, bisa memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan daerah dan ekosistem kelapa Indonesia,” pungkas A Ginting.

(Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved