Berita Viral

CERITA LENGKAP Bripka Hadi Temukan 40 Benda Aneh, Mulai dari Celana Dalam, Rambut sampai Foto

Bripka hadi kadang dibikin bergidik. Ia pernah menemukan tangan yang tiba-tiba saja muncul seperti melambai dan juga wajah yang rusak

Editor: Budi Rahmat
(Kompas.com/Pandawa Borniat)/ Kompas.com
BENDA ANEH - antara kesibukan sebagai anggota Polsek Samarinda Ulu, Bripka Joko Hadi Aprianto memiliki tugas yang tak biasa. Selama 23 tahun, ia secara sukarela menggali kuburan bagi warga yang meninggal. Namun, di balik pengabdiannya itu, ia juga menyimpan pengalaman-pengalaman mistis yang membuat bulu kuduk merinding. Selasa, (18/2/2025) 

Meski sering mengalami kejadian-kejadian di luar nalar, Joko menjalankan tugasnya dengan penuh keikhlasan.

Baginya, setiap pengalaman menyeramkan adalah bagian dari perjalanan spiritual yang mengajarkan banyak hal.

"Saya sudah biasa dengan hal-hal begitu. Yang penting tetap berdoa dan tidak takut," pungkasnya.

Kisahnya Viral di Medsos

Kisah Bripka Joko viral di media sosial. Polisi berusia 38 tahun ini akhirnya dikenal luas sebagai penggali tanah kuburan untuk warga yang tak mampu.

Ternyata dia mulai bekerja sebagai penggali kubur sejak kelas 2 SMP.

Sebelumnya, sejak kelas 3 SD, ia sudah berusaha membantu keluarganya dengan berjualan kue keliling dan menjual kayu bakar.

"Ayah saya seorang polisi tamtama dengan gaji kecil, harus menghidupi delapan anak. Tapi satu saudara saya meninggal, jadi kami tujuh bersaudara. Sebagai anak keempat, saya merasa harus membantu keluarga. Gaji polisi saat itu tidak cukup, jadi saya cari penghasilan sendiri. Mulai dari jual kue, kayu bakar, sampai akhirnya jadi penggali kubur," kenang Joko.

Saat menjadi penggali kubur di usia SMP, Joko mendapat upah Rp 20.000 hingga Rp 35.000 per pemakaman.

Pada tahun 2005, sang ayah menyarankan agar ia mendaftar sebagai anggota Polri.

Baca juga: NASIB Briptu Nurkholis usai Videonya Viral , Niat Lucu-lucuan jadi Malapetaka, Kini Badan Terhukum

Setelah diterima dan menyelesaikan pendidikan, ia kembali bertugas di Samarinda, kota kelahirannya. Namun, meski telah menjadi polisi, Joko tak pernah meninggalkan tugas sosialnya sebagai penggali kubur.

Mewakafkan Tanah untuk Pemakaman Warga

Selama lima tahun terakhir, Joko dipercaya menjadi ketua pemakaman di wilayah tempat tinggalnya.

Ia mengelola lahan kuburan milik pemerintah, sekaligus mewakafkan tanah keluarganya untuk dijadikan pemakaman bagi masyarakat.

"Saya mengelola tanah kuburan milik Pemerintah Samarinda. Tapi karena lahan makin sempit, saya juga mewakafkan tanah keluarga untuk membantu warga yang butuh tempat pemakaman," jelasnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved