Berita Viral

Sudah 4 Hari Berlalu, Belum Ada Tersangka Kasus Prajurit TNI Tembak Mati 3 Polisi di Lampung

Sudah empat hari berlalu sejak tragedi polisi ditembak di Lampung pada Senin (17/3/2025) lalu, namun hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.

Editor: Muhammad Ridho
Istimewa
LETAK LUKA TEMBAK - Tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung meninggal dunia dalam sebuah insiden baku tembak dengan pelaku judi sabung ayam, Senin (17/3/2025). Tiga polisi asal Way Kanan, Lampung yang gugur saat penggerebekan arena judi sabung ayam tertembak di area dada, mata hingga bagian bibir. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sudah empat hari berlalu sejak tragedi polisi ditembak di Lampung pada Senin (17/3/2025) lalu, namun hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.

Padahal, dua prajurit TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, telah mengakui menembak ketiga korban. P

Pengakuan mereka ini diperkuat dengan kesaksian sejumlah saksi yang berada di arena sabung ayam.

Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengonfirmasi bahwa dua prajurit TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, yang berada di lokasi kejadian masih berstatus sebagai saksi.

"Oknum kita dua orang ini sudah diambil (keterangan) dan sudah diperiksa, statusnya saksi. Butuh alat bukti lain untuk mempertersangkakan, walaupun ada di TKP," kata Eko saat ditemui di Palembang, Kamis (20/3/2025).

Saat ini, keduanya masih ditahan di Denpom II/3 Lampung sembari menunggu hasil uji balistik dari Mabes Polri untuk menentukan jenis peluru dan senjata yang digunakan dalam insiden tersebut.

Selain itu, tim gabungan juga menemukan senjata laras panjang di lokasi sabung ayam yang kini tengah diperiksa oleh Denpom guna memastikan asal-usulnya.

Sebelumnya diberitakan, Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, mengakui melakukan penembakan terhadap tiga polisi saat pembubaran judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025).

Kapolda Lampung, Irjen Hemy Santika, mengatakan, pengakuan itu disampaikan setelah Polda Lampung melakukan investigasi bersama dengan Korem 043 Gatam.

Helmy mengatakan, kedua prajurit TNI juga mengaku menembak tiga polisi menggunakan senjata api (senpi) rakitan.

 Namun, Helmy menuturkan pengakuan tersebut masih perlu diuji kebenarannya lewat pemeriksaan proyektil atau selongsong di Laboratorium Forensik (Labfor).

 "Berdasarkan pengakuannya, berada di TKP, berarti ini sesuai keterangan-keterangan yang lain bahwa memang ada. Dan melakukan penembakan dan membawa senjata api dan disampaikan menggunakan senjata api rakitan," ujar Helmy saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

"Ini yang masih perlu kita dalami ke depan. Karena semua fakta peristiwa harus didukung dengan alat bukti," jelasnya.

Adapun tiga polisi yang tewas adalah Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

Kompolnas Ungkap Kebohongan

Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan, pihaknya sudah mengklarifikasi beberapa informasi yang beredar di medsos tersebut.

Anam menjelaskan, proses klarifikasi dilakukan dengan melakukan verifikasi informasi berdasarkan fakta di lapangan, yakni di arena sabung ayam itu.

"Kami juga kemarin memverifikasi dan mengklarifikasi informasi di medsos, macam-macam informasi yang ternyata tidak benar," kata dia saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (21/3/2025).

Anam mencontohkan banyak informasi yang dibingkai di luar fakta peristiwa, seperti disebutkan bahwa penembakan terjadi pada malam hari.

"Ternyata setelah diklarifikasi, peristiwa terjadi siang hari, sehingga orang (saksi) bisa mengidentifikasi siapa yang membawa senjata sampai jarak tembak," jelasnya.

Meski demikian, Kompolnas tetap mendorong agar pengungkapan kasus yang menewaskan tiga anggota polisi itu dilakukan secara ilmiah berdasarkan fakta dan bukti-bukti yang ditemukan penyidik.

Diberitakan sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyebut ada sejumlah temuan penting saat olah tempat kejadian perkara (TKP) tewasnya tiga polisi di Kabupaten Way Kanan.

Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan, salah satu temuan itu adalah penembak mati ketiga anggota polisi tersebut bukan dari kalangan sipil.

Ada Oknum yang Dapat Setoran

Kasus tewasnya tiga anggota polisi dalam penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, mengungkap aliran uang ke sejumlah oknum, termasuk di tingkat Polsek dan Koramil.

Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengungkapkan bahwa praktik pembagian uang dari arena judi itu sudah berlangsung selama satu tahun.

"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek- Koramil, lu makan duit. (Kalau) pembagian saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/3/2025).

Menurut Eko, informasi ini berasal dari keterangan dua prajurit TNI yang kini ditahan oleh Denpom, yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah.

Dugaan adanya aliran uang dari judi sabung ayam ini akan terus diselidiki oleh tim penyidik gabungan guna mengungkap siapa saja pihak yang terlibat.

"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit ada setoran ya ada,"tegasnya.

"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya. Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya.Duit ada setor iya, gitu ajalah,"ungkapnya

Sebelumnya diberitakan, seorang saksi mata berinisial Z mengaku melihat prajurit TNI menembak tiga anggota polisi dari jarak dekat dalam insiden berdarah di arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

Dalam kejadian ini, tiga polisi tewas di tempat, yaitu Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bintara Unit Binmas Polres Negara Batin Bripka Petrus Apriyanto, dan Bintara Sat Reskrim Polres Way Kanan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menyatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi dan personel yang berada di lokasi, jarak tembak bervariasi antara 6 hingga 13 meter.

Selain itu, empat dari 13 anggota polisi yang melakukan penggerebekan juga melihat langsung prajurit TNI menembak menggunakan senjata laras panjang. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved