Ketika Google Maps Membawa Petaka: BMW Terjun Bebas dari Tol Krian-Gresi

Sony melanjutkan, pada prinsipnya Google Maps atau aplikasi peta digital hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi

tribungresik
KECELAKAAN TOL GRESIK - Satlantas Polres Gresik saat melakukan olah TKP kecelakaan mobil terjun dari ujung tol Krian-Gresik, Sabtu (5/4/2025) malam. Pengemudi dan penumpang mobil selamat dalam insiden ini. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah video yang memperlihatkan sebuah mobil mewah BMW terjatuh dari jalan tol Krian-Gresik, Jawa Timur, viral di media sosial.

Video yang diunggah oleh akun Instagram Surabaya Terkini pada Minggu, (6/4/2025).

Video itu menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika mobil sedan mewah itu melaju dari arah Krian menuju Bunder (selatan ke utara).

Sesampainya di lokasi kejadian, pengemudi diduga mengikuti arahan dari Google Maps yang menyuruhnya untuk terus berjalan lurus.

Meskipun terdapat penghalang (barrier), pengemudi tetap memaksa melintasi celah yang cukup untuk satu mobil.

Mobil tersebut kemudian masuk ruas Tol Krian-Gresik yang belum tersambung dengan jalan Tol Manyar.

Sedan asal Jerman itu sempat terjun dan terbang sekitar 10 meter.

Baca juga: Simpang Siur Abu Janda Jadi Komisaris BUMN: Minta Doa Semoga Amanah, Admin JMTO Sempat Menyangkal

Baca juga: Identitas Pria yang Semprot Sperma ke Wanita di Eskalator Stasiun Tanah Abang Terungkap

Beruntung pengemudi dan penumpang hanya mengalami luka ringan.

Menanggapi kejadian ini, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, fasilitas jalan yang belum memenuhi syarat atau belum diresmikan, wajib untuk diamankan dengan maksimal dan dicek secara berkala.

Selain itu, menurut Sony, hal paling utama adalah pengemudi harus paham berkendara secara benar.

“Ada pembatas atau penghalang harusnya pengemudi melambat untuk curiga.

Setelah itu berhenti untuk memastikan keamanannya, cek Google Maps untuk memastikan arahnya dan melihat kondisi di depan dengan lampu jauh.

Jangan memaksakan diri, kalau tidak yakin putar balik atau maju perlahan,” kata Sony, saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/5/2025).

Sony melanjutkan, pada prinsipnya Google Maps atau aplikasi peta digital hanya sebagai alat panduan untuk membantu pengemudi di situasi yang tidak dikenal.

Tidak disarankan mengandalkan 100 persen, karena paling utama pengemudi harus paham dengan detail lokasinya.

“Berkendara tidak hanya memutar setirr atau sekadar injak pedal gas dan rem tapi harus bisa membaca hal-hal yang berpotensi bahaya.

Langkahnya mudah apabila didasari dengan niat dan konsisten, itu yang utama.

Karena salah jalan dan berujung celaka sekalipun menggunakan Google Maps itu 90 persen kesalahan pengemudi,” kata Sony.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved