Tahanan Dugem di Rutan

Pasca Viral Video Napi Asyik Dugem dalam Sel, Pengamanan Rutan Pekanbaru Diperketat

Diketahui ada 14 narapidana dan tahanan yang viral karena dugem dalam sel Rutan Kelas I Pekanbaru.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
RUTAN - Suasana Rutan Kelas I Pekanbaru, Kamis (17/4/2025). Pasca viral video belasan narapidana dan tahanan asyik dugem dalam sel, pihak Rutan Kelas I Pekanbaru, meningkatkan pengawasan dan pengamanan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pasca viral video belasan narapidana dan tahanan asyik dugem dalam sel, pihak Rutan Kelas I Pekanbaru, meningkatkan pengawasan dan pengamanan.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Rutan (Karutan) Pekanbaru, Nimrot Sihotang menjelaskan, situasi saat ini kondusif dan kegiatan pelayanan tetap berjalan dengan baik.

Dibeberkannya, ada penambahan petugas pengamanan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dari Jakarta dan UPT jajaran Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Riau di Pekanbaru.

“Memang ada peningkatan pengamanan (pasca kejadian). Peningkatan pengamanan telah dilaksanakan dengan membentuk tim pengamanan bantuan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di Jakarta dan petugas dari UPT Lapas, Bapas, dan Rupbasan seputar Kota Pekanbaru,” sebut Nimrot, Kamis (17/4/2025).

Ia mengungkap, pada hari ini, tim dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Impas), dikerahkan ke Rutan Pekanbaru untuk membantu proses investigasi.

Sementara itu, ada 14 narapidana dan tahanan yang viral karena dugem dalam sel Rutan Kelas I Pekanbaru, telah dipindahkan ke Blok Pengendali Narkoba (BPN) yang ada di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.

Hal ini untuk memudahkan melakukan pemeriksaan terhadap mereka.

Diketahui, video para narapidana dan tahanan itu viral di media sosial (medsos).

Diduga mereka juga pesta miras dan narkoba.

Dugaan ini mencuat saat melihat beberapa benda yang ada dalam video itu.

Mulai berbagai jenis minuman, sampai ada botol bekas yang terpasang sedotan warna putih mirip bong atau alat hisap sabu.

Baca juga: Soal Napi Dugem dan Pesta Narkoba di Rutan Pekanbaru, Kriminolog: Mencederai Hakikat Sistem Lapas

"Masih dilakukan penyelidikan dari mana barang-barang tersebut, apa dari kunjungan (besuk) atau ada keterlibatan oknum pegawai," ungkap Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Riau, Maizar, Rabu (16/4/2025).

Ia menegaskan, jika terbukti bersalah, maka para narapidana itu akan mendapatkan sejumlah konsekuensi sanksi atau hukuman.

"Kalau terbukti bersalah, akan kami isolasi, dan yang bersangkutan tak bisa dapat remisi," jelas Maizar.

Terkait kejadian ini, Kepala Rutan (Karutan) Kelas I Pekanbaru, Bastian Manalu dan Kepala Pengamanannya, Arie Jelfri, sudah dicopot dari jabatannya.

Maizar menyebut, kedua pejabat Rutan Pekanbaru itu, sementara sudah ditarik ke kantor wilayah untuk menjalani pemeriksaan.

“Sudah ditunjuk penggantinya, Plh (Karutan Pekanbaru), dari Kabid pengamanan Kanwil. Nimrot Sihotang. Sementara Plh-nya beliau,” ujar Maizar.

Maizar menyebut, Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan, dinilai merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini.

“Karena yang bertanggung jawab adalah Karutan dan Kepala Pengamanan. Kita periksa, sementara mereka berdua kita bebastugaskan, dan ditunjuk Plh-nya,” ulas Maizar.

Baca juga: Video: Penghuni Rutan Pekanbaru Diperiksa, Buntut Video Viral Napi Dugem dan Diduga Pesta Narkoba

Maizar turut menyatakan, akan menindak tegas jika terbukti ada indikasi keterlibatan petugas Rutan Kelas I Pekanbaru terkait kejadian yang viral.

Sementara ini kata Maizar, pemeriksaan kini juga tengah dilakukan terhadap tahanan dan narapidana.

“Kalau ada indikasi petugas kita periksa lagi, ada tidak keterlibatan petugas di situ? Tentu akan kita periksa, akan kita berikan sanksi yang terukur,” terang Maizar, Rabu (16/4/2025).

“Kalau memang ada keterlibatan petugas, kita nggak main-main dalam hal ini,” tambahnya.

Maizar bilang, sudah ada beberapa barang bukti yang disita.

“Sudah disita (beberapa barang bukti). Sesuai rencana kalau memang bermasalah kita hukum,” tuturnya.

Maizar berujar, razia rutin sebenarnya sudah sering dilaksanakan. Termasuk melibatkan aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri.

“Sebenarnya sudah rutin, cuma entah gimana ini bisa kecolongan begini, makanya kita cek ulang apa ada keterlibatan petugas di situ, kalau ada ya kita berikan sanksi,” ungkapnya.

Secara prinsip dipaparkan Maizar, pihaknya tetap pada komitmen yang sudah ada.

“Apabila dugaan pelanggaran tersebut ada maka kami akan menindak tegas terhadap warga binaan termasuk kepada petugasnya apabila ada keterlibatan di dalamnya. Dan akan memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku,” ucap Maizar.

Terkait hal ini, Maizar juga telah memerintahkan seluruh Kepala Rutan dan Lapas se-Riau untuk melakukan razia gabungan bersama TNI serta Polri.

“Saya memerintah kepada seluruh Kepala Lapas dan Rutan se-Riau untuk melakukan razia gabungan dengan berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian setempat,” bebernya.

Diungkapkan Maizar, atas peristiwa itu, pihaknya juga telah mengambil beberapa langkah konkret lainnya.

Di antaranya, pihaknya secara mendalam mempelajari dan menggali informasi serta melakukan pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) terkait adanya hal tersebut.

“Saat ini tim kami sudah turun, termasuk saya sendiri untuk memastikan kondisi Rutan Sialang Bungkuk pasca viralnya berita tersebut,” sebut Maizar.

Dari hasil pendalaman diterangkan Maizar, ditemukan fakta bahwa lokasi kejadian video viral itu, memang berada di Rutan Pekanbaru.

“Betul (video viral terjadi di Rutan Pekanbaru, red),” papar Maizar.

Disinggung soal konsekuensi sanksi atas hal tersebut, baik itu bagi para tahanan atau narapidana serta petugas Rutan, Maizar menegaskan seluruhnya kini sedang dalam proses pemeriksaan.

“Sedang diperiksa,” sebut Maizar.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (Medsos), sejumlah orang yang diduga merupakan tahanan atau napi, sedang asyik dugem.

Informasi menyebut, peristiwa itu diduga terjadi di dalam ruang tahanan di Rutan Kelas I Pekanbaru.

Dalam rekaman video itu, terlihat sejumlah orang asyik berjoget diiringi musik DJ yang disetel cukup keras.

Ada yang berjoget sambil berdiri, ada pula yang duduk, sembari menggeleng-gelengkan kepala.

Di depan mereka ada pula beberapa botol minuman.

Tak hanya itu, diduga ada sebuah botol bekas yang dipasang sedotan warna putih, yang mirip bong atau alat hisap sabu.

Diduga mereka berpesta miras dan juga narkoba.

Ada pula seorang dari mereka, tampak duduk di sudut ruangan sambil memegang handphone di telinganya.

(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved