Kabar Dunia

JARAKNYA 120 Tahun Cahaya dari Bumi, Ilmuwan Klaim Temukan Planet yang Ada Kehidupan, Ini Buktinya

Ilmuwan klaim temukan kehidupan lain di sebuah planet. Jaraknya 120 ribu tahun cahaya dari bumi. Inilah tanda-tanda yang ditemukan

Editor: Budi Rahmat
Pexel/net
KEHIDUPAN DI PLANET - Foto ilustrasi - Ilmuwan temukan kehidupan lain di planet selain di bunyi. Ini buktinya 

Namun, para peneliti masih membutuhkan lebih banyak data untuk mengonfirmasi hal ini.

"Ini adalah bukti terkuat bahwa kemungkinan ada kehidupan di luar sana. Saya dapat mengatakan secara realistis bahwa kita dapat mengonfirmasi sinyal ini dalam waktu satu hingga dua tahun," ujar peneliti utama, Prof Nikku Madhusudhan, dikutip dari BBC, Kamis (17/4/2025).

Madhusudhan mengatakan terkejut dengan banyaknya gas yang terdeteksi selama satu jendela pengamatan.

“Jumlah yang kami perkirakan untuk gas ini di atmosfer adalah ribuan kali lipat lebih tinggi daripada yang ada di Bumi,” katanya.

“Jadi, jika keterkaitannya dengan kehidupan adalah nyata, maka planet ini pasti penuh dengan kehidupan,” tambahnya.

Lebih jauh, Madhusudhan mengatakan, jika kehidupan di K2-18b terkonfirmasi, hal tersebut juga akan mengonfirmasi bahwa kehidupan itu sangat umum di galaksi.

Dr Subir Sarkar, dosen astrofisika di Universitas Cardiff dan bagian dari tim peneliti mengatakan, penelitian ini menunjukkan bahwa K2-18b mungkin memiliki lautan yang berpotensi memiliki kehidupan. Meskipun, ia mengatakan bahwa ilmuwan belum tahu dengan pasti hal ini.

"Ini adalah sebuah petunjuk. Tapi kita belum bisa menyimpulkan bahwa planet ini bisa dihuni," ujar Stephen Schmidt, seorang ilmuwan planet di Johns Hopkins University.

Awal mula K2-18b ditemukan

Para astronom Kanada menemukan K2-18b pada tahun 2017, melalui pengamatan menggunakan  teleskop berbasis darat di Cile. 

K2-18b merupakan jenis planet yang umum ditemukan di luar tata surya. Tetapi, tidak ada planet serupa di dekat Bumi sehingga para ilmuwan tidak bisa secara saksama mendapatkan petunjuk.

Planet-planet ini, yang dikenal sebagai sub-Neptunus, jauh lebih besar daripada planet-planet berbatu di tata surya bagian dalam.

Namun planet ini lebih kecil dari Neptunus dan planet-planet lain yang didominasi gas di tata surya bagian luar.

Pada tahun 2021, Madhusudhan dan rekan-rekannya mengusulkan bahwa sub-Neptunus ditutupi oleh lautan air yang hangat dan terbungkus dalam atmosfer.

Atmosfer tersebut mengandung hidrogen, metana, dan senyawa karbon lainnya. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved