Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

KURANG KERJAAN, Dokter PPDS Kepergok Diduga Rekam Siswi PKL Lagi Mandi, Korban Sampai Teriak

Korban langsung teriak saat mendapati ponsel di ventilasi kamar mandi. Ternyata kelakukan dokter PPDS yang iseng melakukan perekaman

Editor: Budi Rahmat
pexel/net
REKAM MAHASISWI - Dokter PPDS diduga rekam mahasiswi lagi mandi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kurang kerjaan, seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Indonesia (UI) terciduk tengah merekam mahasiswi sedang mandi .

Aksinya ketahuan karena korban yang mendapati tangan pelaku yang sedang memegang ponsel .

Korban langsung teriak hingga memancing pihak kosan . Selanjutnya kasus tersebut dilaporkan ke pihak berwajib .

Baca juga: KRONOLOGI Remaja 14 Tahun Terjatuh dari Wahana Pendulum 360 Jatim Park 1, Tiba-tiba Sabuk Terlepas

pelaku sejauh ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Laporan korban sudha diterima pihak kepolisian yakni Polres Metro Jakarta

Ya, seorang dokter dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat atas kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi. 

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan korban terkait kasus tersebut. 

Susatyo mengungkapkan, sejauh ini status kasus masih dalam proses penyelidikan untuk menentukan ada atau tidaknya unsur pidana.

Oleh karena itu, polisi telah memeriksa beberapa saksi terkait perkara ini.

“Saat ini dalam penyelidikan, empat saksi sudah diperiksa,” kata Susatyo saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).

Kendati demikian, Susatyo tidak mengungkapkan siapa saja saksi yang diperiksa. Dia juga belum merinci kronologi perkara ini.

Adapun dugaan kasus pelecehan ini viral di media sosial. Menurut informasi yang beredar, pelaku diam-diam merekam seorang mahasiswi yang sedang mandi di sebuah indekos. 

Menyadari ada tangan yang memegang ponsel dari arah ventilasi kamar mandi, mahasiswi yang tengah menjalani praktik kerja lapangan (PKL) itu langsung berteriak.

Korban bersama pihak indekos lantas melaporkan kejadian ini ke polisi. 

Baca juga: Bel Bel Apa yang Melukai, Teka teki tentang Sesuatu, Tebak tebakan Plesetan untuk Joke

Dokter Foto Organ Intim Pasien

Kisah lainnya, katanya hanya cek saja, namun dokter di salah satu rumah sakit di Kota Malang, justru suruh pasien buka bra.

Tak hanya itu, saat melakukan pengecekan tersebut, sang dokter juga menutup seluruh gorden kamar rawat inap.

Ada aktifitas memegang bagian sensitif pasien serta dokter juga melakukan perekaman menggunakan ponsel.

Ya, itulah pengakuan seorang pasien sebuah rumah sakit di Kota Malang yang mengaku telah mendapat pelecehan dari seorang dokter.

Pengakuannya itu viral di media sosial dan kini menjadi perhatian publik.

Seperti diberitakan Kompas.com  seorang perempuan berinisial QAR (31) diduga dicabuli oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkannya melalui beberapa postingan di media sosial Instagramnya pada Selasa (15/4/2025).

Saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, QAR mengatakan bahwa peristiwa yang dialaminya terjadi pada September 2022.

Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, itu menyampaikan bahwa pada saat itu dirinya sedang berlibur ke Malang.

Namun, saat itu dia mengalami sakit dan pada 26 September 2022 sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari. Ia berobat ke Rumah Sakit (RS) Persada Hospital yang berada di Kecamatan Blimbing.

"Saya masuk lewat Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut. Lalu, di situ saya ketemu dengan dokter berinisial YA dan diperiksa, terus sempat diinfus," kata QAR, Rabu (16/4/2025).

Dalam pemeriksaan itu, pasien QAR didiagnosa mengalami sinusitis dan vertigo berat serta harus dilakukan pemeriksaan rontgen.

Hasil rontgen tersebut tidak langsung keluar dan pasien harus menunggu.

Setelah itu, terduga YA mengarahkan QAR ke bagian meja perawat (suster) dan diminta untuk memberikan nomor kontak WhatsApp.

Selanjutnya, ia pun diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.

Baca juga: JARAKNYA 120 Tahun Cahaya dari Bumi, Ilmuwan Klaim Temukan Planet yang Ada Kehidupan, Ini Buktinya

"Orangnya (YA, red) ini bilang untuk menyerahkan nomor kontak WhatsApp (WA) ke meja suster. Alasannya, hasil rontgen akan dikirim oleh pihak rumah sakit ke nomor WA saya," katanya.

Namun, ternyata kondisi QAR tak membaik, dan di hari yang sama pada malam hari, dirinya kembali lagi ke rumah sakit tersebut.

Dia pada saat itu diobservasi dan kemudian dipindahkan ke ruangan kamar VIP.

Kemudian, keesokan harinya atau pada 27 September 2022, hasil rontgennya keluar dengan disampaikan langsung oleh dokter YA lewat WhatsApp.

QAR mencoba berpikir positif meski bukanlah nomor pihak admin rumah sakit yang memberitahu.

Namun, QAR mulai menaruh rasa curiga saat terduga dokter YA justru semakin intens mengirim pesan yang justru mengarah ke hal-hal pribadi.

"Melalui chat-nya, orangnya tanya kabar saya, lalu tanya sudah tidur kah sambil juga menawarkan kopi. Tetapi chat itu tidak saya balas, karena saya merasa dokter kok seperti ini," katanya.

Ketika menjalani rawat inap tersebut, tiba-tiba QAR didatangi dokter YA yang melakukan kunjungan ke kamar dengan membawa stetoskop.

Padahal saat itu, QAR sedang dijenguk oleh temannya dan kemudian tidak lama temannya itu berpamitan pulang.

Di saat itulah, dikatakannya bahwa dokter YA menutup seluruh gorden kamar inap lalu menyuruh QAR membuka baju rawat inapnya.

"Alasannya mau diperiksa, saya sudah merasa tidak nyaman. Setelah itu, orangnya menyuruh saya buka bra. Dari situ saya mulai berpikir, kok jadi seperti ini dan hal itu membuat saya bingung sekaligus ketakutan. Saya tetap turuti," katanya.

Selanjutnya, terduga dokter YA melakukan pemeriksaan dengan cara menempelkan stetoskop ke bagian dada kiri dan kanan sekaligus dan menyentuh bagian sensitif dari QAR.

Tidak lama kemudian, terduga pelaku mengeluarkan HP yang diduga melakukan tindakan merekam.

Usai kejadian tersebut, keesokan harinya, QAR diperbolehkan pulang karena kondisinya yang sudah membaik.

"Tangan satunya memegang HP, tetapi posisi HP-nya itu mengarah ke dada saya. Langsung saya tarik baju ke atas dan menutup bagian dada, dan saya bilang ke orangnya kalau mau tidur istirahat," katanya.

Menanggapi hal tersebut, Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit, S.Si., MMRS mengatakan bahwa terkait pemberitaan yang beredar, pihaknya mengonfirmasi bahwa yang bersangkutan (YA) adalah dokter di Persada Hospital.

"Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," katanya.

Pihak RS tersebut juga menolak tegas segala bentuk pelanggaran etik, termasuk membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri kasus ini secara menyeluruh.

"Apabila terbukti bersalah, kami akan menindak tegas pelaku sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Kasus ini menjadi perhatian serius publik. Mengingat kelakuan dokter yang semakin banyak terungkap ke publik. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved