Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Viral Bupati Lumajang Tak Pernah Ambil Gaji Sejak Dilantik, untuk Sekolah Anak Yatim

Bupati Lumajang, Jawa Timur, Indah Amperawati, memilih tidak mengambil gajinya selama tiga bulan sejak dilantik pada 20 Februari 2025.

Editor: Ariestia
Kompas.com/Miftahul Huda
Bupati Lumajang Indah Amperawati di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, Minggu (2/3/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bupati Lumajang, Jawa Timur, Indah Amperawati, memilih tidak mengambil gajinya selama tiga bulan sejak dilantik pada 20 Februari 2025.

Keputusan tersebut diambil agar seluruh penghasilannya dapat disumbangkan untuk membantu anak-anak yatim melanjutkan pendidikan.

"Iya, jadi saya sudah bilang ke mbak Nanda (sekretaris pribadi), gaji saya langsung sumbangkan ke anak yatim buat sekolah," kata Indah, dikutip Kompas.com saat ditemui di Lumajang, Rabu (23/4/2025).

Ia mengaku telah menginstruksikan sekretaris pribadinya, Nanda, agar gajinya disalurkan secara langsung untuk keperluan pendidikan anak-anak yang membutuhkan.

Sebagai informasi, gaji seorang bupati berkisar Rp 5.989.200 per bulan.

Dengan tidak menerima gaji selama tiga bulan, Indah telah mengalokasikan sekitar Rp 17.967.600 untuk anak-anak yatim.

Bantuan tersebut dapat diakses oleh anak-anak yatim atau keluarga tidak mampu yang ingin melanjutkan pendidikan, baik secara langsung kepada Indah maupun melalui Dinas Sosial setempat.

Indah mengaku sering menerima pesan dari warga yang melaporkan kondisi anak-anak yatim yang tidak tinggal di lembaga kesejahteraan sosial anak (LKSA) dan mengalami kesulitan biaya pendidikan.

"Sering kali ada warga WhatsApp saya, bilang ada anak yatim ingin sekolah tapi enggak punya biaya, nah uang gaji itu yang memang sudah saya wakafkan semuanya untuk anak-anak yatim," sebutnya.

Ia berharap tak ada lagi anak-anak di Lumajang yang terhalang untuk sekolah karena kendala ekonomi.

Meskipun pemerintah telah memiliki berbagai program pendidikan untuk keluarga tidak mampu, Indah menyadari masih ada anak-anak yang belum terjangkau.

"Memang banyak ya program pemerintah untuk sekolah anak-anak, tapi kita tahu pasti ada saja yang nyempil tidak dapat, entah 1 atau 2, ini yang kemudian harus kami bantu," jelasnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved