Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

UMKM di Dumai

Sudah Berjualan di Dumai Sejak 1982, Rasa Cuko Mpek Mpek Ibu Abu Tak Pernah Berubah

Mpek Mpek Ibu Abu di Dumai dirintis sekitar tahun 1982 memiliki citarasa yang tak pernah berubah dan diburu oleh penggemarnya.

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra
Sejak 1982 - Warung Mpek- Mpek Ibu Abu di Jalan Sungai Teras atau Jalan Sari Gadung, Kelurahaan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan. Sudah ada sejak tahun 1982. 

Lengkaplah sudah kenikmatan rasa yang didapat dari Warung Mpek Mpek Ibu Abu itu.

Riki, cucu pemilik Mpek Mpek Ibu Abu mengatakan seluruh bahan kuah cuko dan pempek dibuat sendiri.

"Semua kami racik sendiri. Kalau pengunjung bilang ata kuahnya cuko pempek kami ni  enak dan wangi. Alhamdulillah Mpek -mpek Ibu Abu masih menjaga rasa dan kualitasnya," katanya.

Apa yang banyak dibilang orang itu ternyata benar adanya. Bahwa keistimewan Mpek Mpek Ibu Abu ini ada di kuah cukonya.

"Kalau sudah sekali kesini, rindu kita akan kembali. Rasa kuah cukonya itu tak berubah dari dulu waktu saya masih muda sampai sekarang. Pas lah di lidah," kata Waniah, pelanggan setia Mpek Mpek Ibu Abu, Jumat (25/4/2025). 

Menurut Waniah tekstrur pempeknya pun empuk dan rasa ikan tenggirinya sangst terasa.

"Mpek- Mpek Ibu Abu ini memang tak berubah. Saya sudah suka dari dulu. Harganya juga tak terlalu mahal. Rp 20 ribu per porsi. Pas lah tu," sebutnya. 

Sudah Berjualan Sejak 1982

Riki, cucu dari pemilik Mpek Mpek Ibu Abu menjelaskan bahwa usaha tersebut dirintis oleh kakeknya sekitar tahun 1982.

Sudah sekitar 43 tahun.

"Kakek dan nenek saya itu dipanggil Abu. Dari situ lah nama usaha pempek ini," sebutnya.

Dirinya menceritakan, awalnya nenek menjajakan pempek tersebut menggunakan sepeda berkeliling Kota Dumai.

Jualan neneknya itu termasuk banyak yang suka. Bisa dibilang setiap hari dangannya tak pernah bersisa.

"Nenek dan kakek saat itu merantau dari Palembang ke Dumai. Saat itu kakek bekerja di pertamina dan nenek membantu ekonomi dengan berjualan pempek menggunakan sepeda hingga sepeda motor," imbuhnya.

Setelah pensiun, kakek dan neneknya memutuskan untuk membuka warung. 

Riki menerangkan, satu porsi mpek-mpek mulai dari  Rp20 ribu, selain menjual mpek-mpek pihaknya juga menjual Tekwan dan rujak mie. 

Tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved