Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

UMKM di Dumai

Sudah Berjualan di Dumai Sejak 1982, Rasa Cuko Mpek Mpek Ibu Abu Tak Pernah Berubah

Mpek Mpek Ibu Abu di Dumai dirintis sekitar tahun 1982 memiliki citarasa yang tak pernah berubah dan diburu oleh penggemarnya.

Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra
Sejak 1982 - Warung Mpek- Mpek Ibu Abu di Jalan Sungai Teras atau Jalan Sari Gadung, Kelurahaan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan. Sudah ada sejak tahun 1982. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Siapa sangka di Kota Dumai yang merupakan kota Industri menyimpan salah satu kuliner yang tak lekang oleh waktu.

Bahkan hingga saat ini masih ramai dikunjungi baik oleh warga Dumai maupun luar Dumai

Kuliner yang masih bertahan hingga saat ini meski sudah 43 tahun berjalan, rasa dan posrinya tetap sama.

Hal inilah yang membuat kuliner satu ini menjadi pilihan penggemar untuk memburunya. 

Makanan khas Palembang yang disuguhkan Mpek - Mpek Ibu Abu yang telah menemani masyarakat Kota Dumai sejak 1982.

Bahkan Mpek- Mpek Ibu Abu telah memanjakan selera masyarakat di pesisir Riau ini sebelum Kota Dumai terbentuk. 

Tidaklah sulit mencari warung Mpek- Mpek Ibu Abu. Karena tempat kuliner legend di Dumai ini banyak yang mengetahuinya.

Mpek- Mpek Ibu Abu berada di Jalan Sungai Teras atau Jalan Sari Gadung, Kelurahaan Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan. 

Awalnya Mpek- Mpek Ibu Abu ini beralamat di Jalan Hasanudin atau sering disebut Jalan Ombak Ujung.

Pengunjung yang datang ke tempat ini, akan disambut dengan aroma yang menggugah selera.

Membuat rasa tak sabar untuk segera menyantapnya. 

Ditempat yang pengunjungnya tak pernah sepi ini tersedia berbagai pilihan diantaranya pempek kapal selam dan lenjer.

Kuahnya cukonya begitu nikmat. Rasa asam pedas manis membuat rasa tak ingin berhenti menyeduhnya.

Ditambah dengan aroma serta rempah-rempah khasnya semakin menantang jiwa untuk segera melahap kuahnya yang kental.

Apalagi setelah pempek kapal selam atau lenjer dimasukan ke dalam kuahnya itu.

Lengkaplah sudah kenikmatan rasa yang didapat dari Warung Mpek Mpek Ibu Abu itu.

Riki, cucu pemilik Mpek Mpek Ibu Abu mengatakan seluruh bahan kuah cuko dan pempek dibuat sendiri.

"Semua kami racik sendiri. Kalau pengunjung bilang ata kuahnya cuko pempek kami ni  enak dan wangi. Alhamdulillah Mpek -mpek Ibu Abu masih menjaga rasa dan kualitasnya," katanya.

Apa yang banyak dibilang orang itu ternyata benar adanya. Bahwa keistimewan Mpek Mpek Ibu Abu ini ada di kuah cukonya.

"Kalau sudah sekali kesini, rindu kita akan kembali. Rasa kuah cukonya itu tak berubah dari dulu waktu saya masih muda sampai sekarang. Pas lah di lidah," kata Waniah, pelanggan setia Mpek Mpek Ibu Abu, Jumat (25/4/2025). 

Menurut Waniah tekstrur pempeknya pun empuk dan rasa ikan tenggirinya sangst terasa.

"Mpek- Mpek Ibu Abu ini memang tak berubah. Saya sudah suka dari dulu. Harganya juga tak terlalu mahal. Rp 20 ribu per porsi. Pas lah tu," sebutnya. 

Sudah Berjualan Sejak 1982

Riki, cucu dari pemilik Mpek Mpek Ibu Abu menjelaskan bahwa usaha tersebut dirintis oleh kakeknya sekitar tahun 1982.

Sudah sekitar 43 tahun.

"Kakek dan nenek saya itu dipanggil Abu. Dari situ lah nama usaha pempek ini," sebutnya.

Dirinya menceritakan, awalnya nenek menjajakan pempek tersebut menggunakan sepeda berkeliling Kota Dumai.

Jualan neneknya itu termasuk banyak yang suka. Bisa dibilang setiap hari dangannya tak pernah bersisa.

"Nenek dan kakek saat itu merantau dari Palembang ke Dumai. Saat itu kakek bekerja di pertamina dan nenek membantu ekonomi dengan berjualan pempek menggunakan sepeda hingga sepeda motor," imbuhnya.

Setelah pensiun, kakek dan neneknya memutuskan untuk membuka warung. 

Riki menerangkan, satu porsi mpek-mpek mulai dari  Rp20 ribu, selain menjual mpek-mpek pihaknya juga menjual Tekwan dan rujak mie. 

Tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved