Pemprov Riau Ngebut Perbaiki Jalan Bagansiapiapi-Sinaboi, Sambut Festival Bakar Tongkang

TRIBUNPEKANBARU.COM, BAGANSIAPIAPI - Pemerintah Provinsi Riau, melalui UPT Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau menggesa perbaikan ruas jalan Bagansiapiapi-Sinaboi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil). 

Jalur sepanjang 30 kilometer itu tengah dibenahi secara serius demi menyambut event bertaraf internasional Festival Bakar Tongkang.

Festival Bakar Tongkang sebuah perayaan budaya Tionghoa yang akan mengundang ribuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, ke tanah Melayu Riau pada Juni 2025 mendatang.

"Untuk mendukung Festival Bakar Tongkang, kami melakukan pemeliharaan intensif di ruas jalan Bagansiapiapi-Sinaboi. Penambalan aspal, penutupan lubang dengan material base, hingga pemerataan jalur, semua dikebut agar selesai tepat waktu," ujar Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah II, Ardi Irfandi, mewakili Kepala Dinas PUPR-PKPP Riau, M Arief Setiawan, Minggu (27/4/2025).

Ardi menambahkan, upaya ini bukan hanya untuk mempermudah akses warga setempat, tapi juga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang akan memadati Bagansiapiapi.

Baca juga: Lewat Foto Bakar Tongkang, Sutawijaya ASN Pemprov Riau Raih Penghargaan HUT Bhayangkara

Baca juga: Pertanda Rezeki Apa? 2 Tiang Tongkang Jatuh ke Arah Darat pada Festival Bakar Tongkang di Rohil Riau

"Ini momentum penting. Festival Bakar Tongkang itu bukan sekadar acara budaya, tapi juga aset pariwisata religi yang harus kita dukung dengan infrastruktur yang memadai," katanya.

Sejak awal masa jabatannya, Gubernur Riau Abdul Wahid memang telah menegaskan komitmennya, infrastruktur adalah kunci kemajuan daerah.

Dalam berbagai kesempatan, Gubri menyebut pembangunan jalan, jembatan, dan aksesibilitas sebagai prioritas utama untuk membuka potensi wisata Riau.

"Pariwisata tidak akan hidup tanpa akses yang baik. Kita ingin orang datang, nyaman, dan membawa cerita indah tentang Riau ke mana-mana," ujar Gubri.

Arahan tersebut kini diwujudkan dalam berbagai proyek strategis, salah satunya perbaikan jalur-jalur menuju lokasi wisata utama.

Tak hanya Bagansiapiapi-Sinaboi, Pemprov Riau juga mempercepat perbaikan ruas-ruas jalan di berbagai kabupaten lain yang menjadi destinasi wisata potensial, seperti menuju Bono di Pelalawan, Air Terjun Guruh Gemurai di Kuantan Singingi, hingga Kawasan Danau Raja di Indragiri Hulu.

Namun, perhatian khusus memang diberikan kepada Bagansiapiapi. Kota kecil yang dulu dikenal sebagai salah satu sentra perikanan terbesar di dunia ini, kini menggantungkan harapan barunya pada sektor pariwisata budaya. Dan Festival Bakar Tongkang adalah jantung dari semua itu.

Seiring dengan diperbaikinya jalan-jalan menuju Bagansiapiapi, geliat ekonomi lokal perlahan mulai terasa. Warung-warung makan, penginapan, hingga penyedia jasa transportasi lokal mulai bersiap menyambut tamu. Para pengrajin souvenir tradisional, tukang becak, hingga pedagang kaki lima menatap harapan baru.

"Kalau jalan mulus, orang mau datang. Kalau banyak orang datang, rezeki kami juga bertambah," kata Hendra Subakti, pedagang kopi di Pasar Bagansiapiapi.

Festival Bakar Tongkang sendiri bukan sekadar ritual membakar replika tongkang untuk meminta berkah. Ia adalah perayaan besar tentang keberanian, harapan, dan rasa cinta kepada tanah leluhur. Ribuan masyarakat Tionghoa perantau akan pulang kampung, membawa cerita, kenangan, dan doa.

 (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)