2 Napi Lapas Bukittinggi Tewas Akibat Pesta Miras Oplosan Bahan Parfum, Puluhan Masuk RS

Sebanyak 13 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalami keracunan akibat pesta miras oplosan.

|
Editor: Ariestia
Foto/Kompas.com
PESTA MIRAS - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi minuman oplosan berbahan dasar alkohol pada Rabu (30/4/2025) malam. Dua di antaranya tewas. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi minuman oplosan berbahan dasar alkohol pada Rabu (30/4/2025) malam.

Kabar terbaru, 2 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Sementara 22 napi lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Achmad Mochtar Bukittinggi untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Tadi malam ada satu orang warga binaan yang dirawat di ICU meninggal dunia," ujar Direktur RSAM Bukittinggi, Busril, saat dihubungi Kompas.com. 

Sedangkan satu orang lagi meninggal di Rumah Sakit Ahmad Muchtar Bukittinggi, Kamis (1/5/2025).

Busril menjelaskan bahwa korban didiagnosis mengalami keracunan alkohol yang menyebabkan gagal napas.

"Diagnosanya keracunan alkohol dan gagal napas ya," tambahnya.

Saat ini, masih ada tiga orang narapidana yang dirawat intensif di ICU

Sementara delapan orang lainnya dirawat di ruangan rawat inap. 

"Awalnya ada 22 orang. Sebanyak 10 orang kemarin itu diperbolehkan rawat jalan, sisanya 4 di ICU dan 8 di rawat inap. Tadi di ICU meninggal satu dan sekarang jadi 3 orang," jelas Busril.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjen PAS) Sumatera Barat, Marselina Budiningsih, mengungkapkan bahwa insiden keracunan disebabkan oleh konsumsi alkohol yang merupakan sisa dari bahan pembuatan parfum.

Alkohol tersebut dicampur dengan minuman sachet, air, dan es batu.

"Sisa alkohol 70 persen ini diambil oleh salah seorang tamping tanpa seizin petugas," ungkap Marselina dalam konferensi pers di Lapas Kelas IIA Bukittinggi.

Sebagai tindak lanjut, pihak Lapas telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kapolresta Bukittinggi.

"Kami juga telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dari pegawai atau warga binaan," tegas Marselina.

Jenazah napi yang meninggal dunia telah diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.

(*)

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved