Detik-detik Mencekam Kecelakaan Bus ALS di Padang Panjang, Penumpang Menjerit, Warga Dengar Dentuman

Saat kecelakaan Selasa (6/5/2025) di Padang Panjang, Bus ALS melewati suasana detik-detik mencekam.

Editor: Ariestia
Kolase Tribunnews.com
BUS TERBALIK - Kecelakaan tunggal bus ALS nomor bodi 285 jurusan Medan-Bekasi di Padang Panjang, Sumatera Barat, Selasa pagi pukul 08.15 WIB, 6 Mei 2025. Bus mengangkut 48 penumpang, sebanyak 23 penumpang meninggal dunia dan 23 penumpang luka-luka. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PADANG PANJANG - Saat kecelakaan Selasa (6/5/2025) di Padang Panjang, Bus ALS melewati detik-detik mencekam.

Situasi itu terungkap dari cerita korban selamat kecelakaan Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Kelurahan Bukit Surungan, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang, Sumatera Barat.

Lokasi kecelakaan bus ini tidak jauh dari Terminal Bus Padangpanjang. 

Saat kejadian, Bus ALS jurusan Medan-Bekasi nomor bodi 285 ini mengangkut 48 penumpang, sebanyak 12 penumpang meninggal dunia dan 23 lainnya luka-luka. 

Rupanya sebelum kecelakaan yang menewaskan 12 orang, Bus ALS berplat nomor B7512 FGA sempat bergetar. 

Tiba-tiba bus yang diduga mengalami rem blong melaju dengan kencang hingga menghantam tembok lalu terbalik.

Bus kemudian terpelanting ke kiri. Kerasnya benturan menyebabkan bodi dan kabin bus terbelah. 

Bus ALS Terasa Bergetar
 
Desmon Lumban Gaol, seorang korban selamat, mengungkapkan peristiwa mencekam yang dilaluinya itu.

Ia menceritakan suasana tegang di dalam bus sesaat sebelum terguling di samping UPTD Puskesmas Padang Panjang sekitar pukul 08:30 WIB.

Desmon menuturkan, sebelum detik-detik Kecelakaan ALS itu, bus mulai terasa bergetar saat menuruni jalan di Bukit Surungan.

Tak lama berselang, bus tiba-tiba melaju kencang ke arah bawah hingga menghantam tembok dan rebah kuda ke arah kiri.

"Awalnya bus turun dari tanjakan, lalu terasa bergetar. Tidak lama, bus melaju kencang dan terbalik," kata Desmon saat memberikan keterangan.

Penumpang dan Sopir Teriak Allahuakbar

Di dalam mobil, terang Desmon, para penumpang dan sopir berteriak.

Tidak hanya itu, mereka juga sempat mengucapkan kata "Allahuakbar" sebelum bus terbalik.

"Suasana di dalam bus sangat tegang, semua orang berteriak dan ketakutan," tuturnya.

"Setelah itu, sopir juga berteriak memanggil kenek yang tidur di bagian belakang mobil," sambung Desmon.

Setelah kecelakaan terjadi, Desmon langsung bergegas keluar bus dan langsung mencari tempat aman.

"Sebelumnya saya melihat penumpang banyak yang terjepit. Tapi, saya langsung diamankan dan duduk di warung makan," terang Desmon.

Sempat Cek Rem Sebelum Terguling

Lebih lanjut menurut Desmon, sopir sempat cek rem dan tekanan angin ban bus di wilayah Panyalaian menuju turunan Bukit Surungan, Selasa (6/5/2025). 

"Bus sempat mengecek rem dan mengisi angin ban di Panyalaian, Padang Panjang," terang Desmon kepada Tribunpadang.com.

Setelah memastikan kondisi rem dan angin ban sudah terisi, bus langsung berangkat.

Namun setelah melanjutkan perjalanan, bus nahas mengalami kecelakaan di samping UPTD Puskesmas Padang Panjang dan di gerbang masuk Terminal Busur Padang Panjang.

Sesampainya di penurunan Bukit Surungan dekat Terminal Busur, bus mengalami rem blong dan langsung melaju kencang hingga terbalik

"Awalnya sudah mulai bergetar atau tanda-tanda mau rem blong dari penurunan," ungkapnya.

Dentuman Keras Kagetkan Warga

Dentuman keras saat Bus ALS terguling mengagetkan warga sekitar.

Seorang warga Bukit Surungan, Maulana Zikra (24) bercerita kepada Tribunpadang.com bahwa bunyi tabrakan Bus ALS di Bukit Surungan terdengar hingga ke kamarnya.

"Saya tidak tahu kronologinya, tapi saat saya di kamar terdengar bunyi tabrakan keras. Saya langsung keluar, ternyata Bus ALS sudah terbalik," ungkapnya.

Setelah itu Maulana langsung berlari menuju ke arah bus kecelakaan tersebut untuk membantu proses evakuasi.

"Saya langsung lari ke sana dan membantu mengevakuasi korban," jelas Maulana.

Anak-anak Menjerit, Banyak Korban Terhimpit

Ia lalu menjelaskan, jika terdengar jeritan dari anak-anak.

Lalu Maulana bergegas masuk ke dalam bus.

"Saya langsung evakuasi anak-anak yang masih selamat. Setelah keluar, para penumpang juga masih banyak yang terhimpit," bebernya.

Setelah Maulana mengevakuasi anak-anak, beberapa penumpang juga meminta tolong untuk diselamatkan.

"Saat ditolong, ada juga yang menghembuskan nafas terakhir. Saya melihat langsung," terangnya.

"Saya tidak kuat menahan rasa sedih karena sama-sama manusia. Namun, saya berusaha cepat-cepat untuk menolong," tambahnya.

Maulana lalu menyebut, setelah 15 menit melakukan evakuasi bersama warga lainnya, barulah datang tim gabungan.

"Total masyarakat yang membantu ketika itu, sekitar 8 hingga 10 orang," ungkapnya.

"Lebih kurang, saya berhasil mengevakuasi korban sebanyak 6 orang," ucapnya.

Sopir Kemudian Jalani Tes Urine

Kapolres Padang Panjang, AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, mengatakan pihaknya telah mengamankan sopir dan kernet bus, serta melakukan pemeriksaan urine terhadap mereka.

“Kami sudah lakukan tes urine terhadap sopir dan kernet,” ujar AKBP Kartyana kepada TribunPadang.com, Selasa.

Terkait hasil pemeriksaan tersebut, ia menyebut masih dalam penanganan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Padang Panjang.

“Hasilnya belum keluar karena masih ditangani Satresnarkoba,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam bus tersebut terdapat dua sopir dan satu kernet.

Salah satu sopir belum sadarkan diri akibat benturan di kepala, sementara dua lainnya mengalami luka dan masih dalam perawatan.

"Urine ketiganya sudah diambil untuk pemeriksaan," katanya.

(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved