Bergelantungan di Ujung Nyawa: Farudin Selamat dari Bus ALS yang Terbalik di Padang Panjang

TRIBUNPEKANBARU.COM - Di tengah duka akibat kecelakaan maut bus ALS di Bukit Surungan, Padang Panjang Barat, muncul kisah keberuntungan dari seorang penumpang bernama Farudin Tanjung (47).

Farudin, yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit, kini telah pulih dan diperbolehkan pulang.

Ia menuturkan, sepanjang perjalanan, sopir bus tidak pernah menunjukkan perilaku mengemudi yang ugal-ugalan.

"Pelan-pelan saja supirnya, tanda-tandanya pun tidak ada," katanya, Rabu (7/5/2025).

Saat kecelakaan tersebut, ia masih dalam keadaan terbangun dan duduk di bagian tengah mobil sebelah kanan.

Farudin menceritakan, sebelum kejadian bus sempat berhenti sebentar di kawasan Panyalaian sekitar 10 hingga 15 menit.

"Saat berhenti itu, saya sempat melihat, saya kira ada yang turun atau naik, tapi ternyata tidak ada apa-apa, kemudian mobil jalan lagi," jelasnya.

Baca juga: Tragedi Padang Panjang: PT ALS Janjikan Santunan dan Pemulangan Gratis bagi Korban Kecelakaan Bus

Baca juga: Korban Bus ALS Sri Rejeki Sempat Kirim Foto Sebelum Kecelakaan di Padang Panjang

"Sesampainya di penurunan sebelum terminal, kernet bus langsung berteriak rem blong sambil berlari dari depan ke belakang untuk membangunkan penumpang," sambungnya.

Mendengar teriakan itu, Farudin langsung terkejut dan berusaha ke tengah bus kemudian berpegangan ke besi untuk menghindari terkena pecahan kaca saat bus terjatuh.

"Saya pun sempat melihat supir yang saat itu sudah goyang dan susah mengendalikan kemudi," ujarnya.

Karena sempat berpegangan, Farudin pun tidak banyak mengalami luka, hanya saja pinggangnya terkilir dan pelipis mata serta kaki yang sedikit luka.

Saat bus terjatuh, Farudin pun melihat suasana dalam bus yang sangat menegangkan. Ia melihat banyak penumpang yang terhimpit.

Ia pun melihat anak-anak dan ibu-ibu yang sudah tidak bernyawa dengan kondisi mata terbuka lebar.

Farudin pun akhirnya berusaha untuk keluar secara sendiri dari dalam bus dengan cara memanjat keluar jendela.

"Saya takut kalau mobilnya ini meledak, makanya saya buru-buru keluar sendiri," katanya.