Kasus DBD di Pekanbaru

Ratusan Bayi, Anak dan Remaja Terdampak DBD di Pekanbaru

Ratusan bayi, anak dan remaja di Kota Pekanbaru terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama hampir tiga bulan ini.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
DBD - Nyamuk Aedes aegypti menggigit kulit. Waspada ancaman DBD saat musim penghujan di Kota Pekanbaru. Ratusan bayi, anak dan remaja di Kota Pekanbaru terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama hampir tiga bulan pertama 2025. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ratusan bayi, anak dan remaja di Kota Pekanbaru terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) selama hampir tiga bulan ini.

Jumlah mereka yang terjangkit DBD mencapai 177 orang.

Sedangkan secara keseluruhan jumlah masyarakat Kota Pekanbaru yang terjangkit DBD mencapai 393 kasus.

Seluruh kasus DBD ini tercatat di 15 kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru.

Satu penyebab penyebaran DBD di Kota Pekanbaru adalah faktor lingkungan.

Lingkungan yang kotor biasanya terdapat banyak sampah bekas yang dapat menampung air.

Tumpukan sampah itu bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti.

Banyaknya genangan air yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk

"Ada memang beberapanfaktor yang mempengaruhi perkembangan nyamuk penyebar Dua seperti lingkungan yang kotor dengan banyak sampah bekas," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Lina Prima Desa kepada Tribunpekanbaru.com.

Menurutnya, ada satu upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran nyamuk Aedes aegypti adalah melaksanakan 3M Plus.

Mereka dapat menguras bak air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas serta menggunakan obat anti nyamuk.

Masyarakat juga bisa memasang kawat nyamuk dan mengatur pencahayaan rumah.

Hal ini sangat penting dalam mencegah perkembangan nyamuk Aedes aegypti.

Lina menilai masyarakat bisa mencegah DBD dengan melakukan pembersihan lingkungan secara rutin dan pengelolaan sampah yang baik.

Petugas juga bakal memberi edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya melaksanakan 3M Plus.

"Serta menggunakan metode pencegahan lainnya juga sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit," ulasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang) 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved