Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Operasi Senyap Prabowo: 1.000 Burung Hantu Dikirim, Ratusan Sudah Memburu Tikus di Majalengka

Ia juga menekankan pentingnya menjaga populasi burung hantu dari gangguan manusia.

(adhim mugni/tribun jabar)
BURU TIKUS: Pelepasan burung hantu bantuan Predsiden Prabowo Subianto di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (9/5/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 1.000 burung hantu kiriman Presiden RI Prabowo Subianto mulai dilepas secara bertahap untuk membantu para petani di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Inisiatif unik ini merupakan bagian dari strategi ramah lingkungan dalam mengatasi serangan hama tikus, sekaligus menjadi langkah nyata dalam pelestarian burung hantu. Peluncuran program dilakukan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, pada Jumat (9/5/2025).

Menurut Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Yudi Sastro, kehadiran burung hantu terbukti ampuh sebagai pemangsa alami yang mampu menekan populasi tikus di area pertanian secara signifikan.

“Burung hantu tidak makan banyak, tapi bisa membunuh sampai 10 ekor tikus. Kalau populasinya cukup, masalah tikus bisa teratasi secara alami. Ini sangat efektif,” ujarnya di lokasi.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga populasi burung hantu dari gangguan manusia.

“Sudah ada peraturan daerah, siapa yang mengganggu burung hantu akan didenda Rp1 juta. Jika ada yang jatuh atau sakit, dikembalikan ke kelompok tani yang mengelola,” kata Yudi.

Yudi berharap inisiatif ini dapat menjadi model nasional dan diadopsi oleh daerah-daerah lain.

Baca juga: CEK FAKTA Ketua Grib Jaya Hercules Ditangkap Polisi: Terungkap yang Sebenarnya

Baca juga: Jika Penyidik Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo: Saya Punya Hak untuk Mengecek

“Kita mulai di Majalengka dengan dukungan langsung dari Bapak Presiden,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Petani Mandiri, Kurdi Saputra, menyampaikan bahwa saat ini sudah ada 200 ekor burung hantu yang dilepas, termasuk 20 ekor dari Subang dan 38 ekor dari Sukoharjo.

“Sisanya dilepas bertahap. Kita sudah buat 75 sangkar untuk menampung burung hantu di area persawahan,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa bantuan senilai Rp 200 juta dari Presiden belum sepenuhnya digunakan.

“Masih bertahap. Tapi kita bersyukur sekali kepada Bapak Presiden. Mudah-mudahan ini bisa meningkatkan hasil panen kami ke depan,” ujarnya.

Menurut Kurdi, kelompok tani setempat terus memantau perkembangan burung hantu yang telah dilepaskan agar tidak terganggu atau kabur.

“Karena masih tahap awal, burung-burung ini terus diawasi agar tidak kabur atau terganggu. Ini akan jadi tanggung jawab bersama,” katanya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved