Kronologi 19 Narapidana Kabur dari Lapas Kelas IIB Nabire, 3 Petugas Terluka, Ada yang Jarinya Putus

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebanyak 19 narapidana berhasil melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 10.30 WIT.

Insiden ini terjadi setelah seorang petugas diserang oleh narapidana menggunakan senjata tajam (sajam), sehingga mengalami luka-luka.

Menurut keterangan saksi, penyerangan terhadap petugas tersebut memicu kericuhan.

Suasana ricuh itu dimanfaatkan oleh belasan narapidana lain untuk melarikan diri melalui pintu depan. 

Rekaman CCTV yang diterima Kompas.com memperlihatkan para narapidana kabur dengan leluasa melalui pintu utama lapas.

Kapolres Nabire, AKBP Samuel Tatiratu, membenarkan adanya insiden kaburnya para narapidana tersebut.

Baca juga: TEREKAM Kamera 19 Napi Lapas Nabire Kabur: Sabet Pedang ke Petugas, Mayoritas Anggota KKB

Namun, ia belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa itu.

“Terkait narapidana kabur, saya akan sampaikan setelah berkomunikasi dengan Kapolda dan Kalapas,” kata Samuel saat dikonfirmasi awak media, Senin siang.

“Nanti setelah itu, saya akan sampaikan kepada teman-teman media,” sambungnya.

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menjenguk petugas lapas yang menjadi korban dalam insiden tersebut.

“Kami akan menjenguk dan melihat kondisi para petugas yang terkena senjata tajam (sajam) dan kini mendapatkan perawatan dari tim medis di rumah sakit,” ujarnya.

Kepala Lapas Kelas IIB Nabire, Edi Saputra, memastikan bahwa jumlah narapidana yang kabur sebanyak 19 orang, bukan 20 sebagaimana informasi yang beredar sebelumnya.

"Mereka sebanyak 19 orang," kata Edi kepada awak media termasuk Tribun-Papua.com di Nabire, Senin (2/6/2025).

Edi menjelaskan, dalam kejadian itu tiga petugas lapas mengalami luka akibat diserang menggunakan parang oleh narapidana.

"Untuk itu, dua orang luka berat, karena jarinya putus, dan satunya luka ringan," ujarnya.

Dua korban luka berat saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Nabire dan menunggu tindakan operasi, sementara korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang.

Terkait asal senjata tajam yang digunakan, Edi menyatakan pihaknya belum mengetahui dari mana parang tersebut berasal.

"Karena kejadiannya tiba-tiba, tapi asal usul parang ini, kita sedang selidiki darimana," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, pihak lapas akan memperketat pengamanan.

"Kebetulan kita juga ada mendapatkan petugas baru sebanyak lima orang, untuk itu ke depan kita akan lebih bersinergi bersama pihak keamanan," pungkas Edi.

Dua Kali dalam Sebulan Terakhir

Kejadian kaburnya narapidana ini merupakan yang kedua dalam sebulan terakhir di Lapas Kelas IIB Nabire.

Sebelumnya, pada 8 Mei 2025, tiga narapidana yakni Irimus Telenggen alias Sayur, Salam Telenggen alias Uras Telenggen, dan Yomison Murib alias Biasa, kabur dengan melompati tembok lapas setinggi 8 meter.

Ketiganya diketahui merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Pegunungan Papua dan terlibat dalam kasus percobaan pembunuhan, pembunuhan, serta kepemilikan senjata api ilegal.

"Ketiga narapidana yang kabur ini adalah pelaku pembunuhan dan kepemilikan senjata api secara ilegal," kata Brigadir Jenderal Polisi Alfred Papare dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/5/2025).

Berdasarkan rekaman CCTV dan keterangan saksi, mereka diduga menggunakan tangga kayu sepanjang 3,5 meter untuk memanjat pagar besi setinggi 8 meter yang dilengkapi kawat duri.

Sebelum melarikan diri, ketiganya sempat dipercaya petugas untuk membantu memasak air bagi penghuni lapas, yang memberi mereka akses ke area terbuka.

(*)