Berita Populer Riau
POPULER RIAU: Ribuan Warga Padati Pelantikan Bupati Siak dan Hasil Autopsi Dugaan Bullying di Inhu
Berita populer di Riau dalam 24 jam terakhir hingga Kamis (5/6/2024). pelantikan Bupati dan Wabup Siak dan kasus dugaan perundungan bocah SD di Inhu
Dari sana ia banyak menemukan permasalahan hingga muncul keprihatinan.
"Kok rasanya, andailah saya memiliki kekuasaan yang lebih besar, maka suara-suara dari kaum pinggiran ini, masyarakat kecil ini bisa diperjuangkan?" tuturnya.
Dengan posisinya di kementerian, ia merasa peluang dan celah itu ada.
Apalagi mendengar permintaan masyarakat yanag mendorongnya maju Pilkada.
"Saya bilang Ok saya bismillah maju, tapi saya tidak mau calon wakil bupati, saya maunya calon bupati. Karena biar ada kebermanfaatan yang lebih dalam kebijakan-kebijakan yang diambil," tambahnya.
Pada usia 39, ia memberanikan diri mencalonkan diri dalam Pilkada Serentak 2024 dan berhasil mengalahkan pasangan petahana Alfedri–Husni.
Afni bersama pasangannya, Syamsurizal, akan dilantik pada 4 Juni 2025 sebagai Bupati dan Wakil Bupati Siak untuk periode 2025–2030.
Kini, menjelang ulang tahunnya akhir Juni ini, ia pun mencatat sejarah sebagai bupati perempuan pertama di Negeri Istana peninggalan Sultan Syarif Kasim II.
Berikut profil singkat
Nama: Afni Zulkifli
Lahir: 28 Juni 1985, di Siak Sri Indrapura, Riau
Riwayat Pendidikan:
- SDN 002 Siak Sri Indrapura (1991-1997)
- MTS Darul Hikmah (1997-2000)
- SMAN 1 Siak (2000-2003)
- S-1 Universitas Islam Malang (2003-2007)
- S-2 Universitas Riau (2007-2010)
- S-3 Universitas Pasundan (2016-2020)
Riwayat Pekerjaan:
- Memulai karier sebagai jurnalis di Pekanbaru dan Jakarta.
- Menjadi Tenaga Ahli di Kementerian LHK selama hampir 10 tahun.
- Dosen di Fakultas Ilmu Administrasi Unilak, Pekanbaru.
- Bupati Siak Terpilih periode 2025-2030
Kasus Dugaan Perundungan Bocah SD di Inhu
Polda Riau telah memaparkan hasil autopsi terhadap jenazah siswa Sekolah Dasar (SD) korban dugaan perundungan di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) berinisial K pada Rabu (4/6/2025) di Pekanbaru.
Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Pol Asep Dermawan memimpin konferensi pers ekspose kasus dugaan perundungan tersebut.
Hadir juga Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar serta Kasat Reskrim Polres Inhu, AKP Arthur Joshua Toreh.
Tim dokter forensik yang dihadirkan yakni Supriyanto dan Muhammad Tegar.
Mereka dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Riau.

Hasil autopsi, sang anak berinisial K tersebut meninggal akibat infeksi sistemik pada usus buntu.
"Berdasarkan hasil yang didapat dari fakta pemeriksaan dan fakta pendukung, bahwa pada pemeriksaan mayat, usia 8 tahun, ditemukan memar pada perut, paha, dada, dan jaringan lemak perut sebelahnya kiri. Yang diakibatkan oleh kekerasan," kata dokter Supriyanto memulai memaparkan hasil autopsi.
"Selanjutnya kami menemukan beberapa kelainan diantaranya kebocoran pada daerah usus di daerah perut sebelah kanan," tambahnya.
Tim forensik pun menyimpulkan bahwa kematian sang anak akibat infeksi sistemik yang diakibatkan infeksiyang luas pada rongga perut dari pencahayaan usus buntu.
"Jadi Kami menyimpulkan bahwa sebab mati pada mayat ini adalah akibat infeksi sistemik yang diakibatkan adalah infeksi yang luas dari rongga perut dari pecahnya usus buntu," kata Supriyanto.
Terkait hasil autopsi tersebut, Tribunpekanbaru.com melakukan konfirmasi dengan bapak korban, Gimson Butar-butar.
Gimson mengungkapkan bahwa selama ini tidak ada gejala usus buntu yang dirasakan oleh korban selama ini.
"Anak saya itu tidak pernah sakit, kalau dibilang usus buntu selama ini tidak ada gejala yang dirasakan anak saya," ujar Gimson.
Menurut penuturan Gimson, K mulai merasakan sakit semenjak Senin (19/5/2025) lalu.
Sehari sebelumnya, K masih dalam keadaan sehat dan terlihat ceria.
"Hari Minggu itu anak saya masih sehat, anak saya masih ikut ibadah sama Mamaknya gak ada sama sekali mengeluh sakit," ujar Gimson.
Namun pada Senin (19/5/2025) K mulai terlihat lesu.
Selama beberapa hari kemudian, korban mengalami demam.
Kondisinya terus memburuk hingga sempat muntah darah.
Rentang waktu korban mengalami sakit hingga akhirnya meninggal dunia, terjadi dalam waktu sepekan.
Korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari.
Terkait hasil autopsi tersebut, Gimson berkata pihaknya tidak dapat menerima hasil tersebut.
"Saya tidak terima anak saya dibilang sakit usus buntu. Sudah jelas anak saya itu dipukuli, ada luka memar di perutnya. Terhadap persoalan ini saya akan berkoordinasi dengan pengacara," tegas Gimson.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa kelas 2 Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) meninggal dunia diduga akibat menerima perundungan dari kakak kelasnya.
Ayah korban, Gimson Butar-butar mengungkapkan kejadian perundungan tersebut terjadi pada Senin (19/5/2025).
"Kejadian itu hari Senin, tapi saya baru tahunya hari Selasa," ujar Gimson.
Gimson mengaku sejumlah luka lebam terlihat di bagian tubuh korban berinisial C.
Luka lebam tersebut diduga akibat penganiayaan yang dilakukan oleh kakak kelas korban.
"Selain luka lebam, anak saya juga sering mengeluh sakit," ungkap Gimson.
Karena itu, Gimson menemui pihak sekolah dan melaporkan soal kejadian perundungan yang dialami anaknya.
Mediasi kemudian dilakukan pada Rabu (21/5/2025) malam.
Saat mediasi, empat orang siswa kelas 5 di SD tersebut yang diduga terlibat perundungan turut dihadirkan.
"Mereka mengaku bahwa mereka yang memukul anak saya," ujar Gimson.
Usai mediasi, Gimson mengatakan semenjak kejadian tersebut, kondisinya anaknya semakin memburuk.
"Kondisi anak saya semakin memburuk bahkan sampai muntah darah, makanya hari Minggu kemarin saya bawa ke klinik," ujar Gimson.
Namun malang tidak dapat terelekan, korban meninggal dunia pada Senin (26/5/2025) dini hari setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat.
Atas kejadian tersebut, pihak keluarga melaporkan peristiwa perundungan ini ke aparat Kepolisian.
(Tribunpekanbaru.com)
POPULER RIAU: Tsk Pengoplos LPG 3 Kg di Pekanbaru Raup Rp1,68 M & Kilang Dumai Pertamina Terbakar |
![]() |
---|
POPULER RIAU: Gaji PPPK Paruh Waktu Minimal Rp 1,2 juta & Pickup Bawa Telur Terbakar di Tol Pekbang |
![]() |
---|
POPULER RIAU: Kronologi Pasutri Curi Tepak Sirih di Istana Siak & Mayoritas BUMD Riau Merugi |
![]() |
---|
POPULER RIAU: Daftar 11 Barang yang Dicuri Pasutri dari Istana Siak & Suami Pembakar Istri Ditangkap |
![]() |
---|
POPULER RIAU: Eks Wako Pekanbaru Risnandar Terima Vonis & Santri Diisolasi Buntut Suspek Monkeypox |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.