Idul Adha 2025

Momen Idul Adha, Bagaimana Harga Daging Sapi di Pasar Pekanbaru?

Bagaimana dengan harga daging di pasaran saat momen Idul Adha di Pekanbaru, naik atau turun?

Penulis: Alex | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Alexander
PEDAGANG DAGING - Seorang pedagang daging di Los daging Pasar Pagi Arengka Pekanbaru beberapa waktu lalu. Momen Idul Adha 2025 yang identik dengan melimpahnya pembagian daging kurban ke masyarakat, ternyata tidak serta-merta menurunkan harga daging sapi di pasar tradisional. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Momen Idul Adha 2025 yang identik dengan melimpahnya pembagian daging kurban ke masyarakat, ternyata tidak serta-merta menurunkan harga daging sapi di pasar tradisional.

Pantauan Tribun, harga daging sapi segar masih stabil di angka Rp140.000 per kilogram.

Kondisi ini terlihat di Pasar Pagi Arengka, salah satu pasar tradisional terbesar di Pekanbaru.

Meskipun masyarakat sedang menikmati limpahan daging kurban dari hewan-hewan yang disembelih, harga daging di lapak pedagang tetap seperti hari-hari biasa.

Uniknya, suasana di area los daging Pasar Pagi tampak lebih lengang dari biasanya.

Dari pengamatan Tribun pada Minggu pagi (8/6/2025), hanya dua orang pedagang yang terlihat berjualan di bagian belakang los daging.

Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hari-hari sebelum Idul Adha.

Baca juga: Sapi Kurban di Kampar Hidup Lagi, Bangun Lalu Mengamuk Seruduk Warga

“Harga daging masih seperti biasa, tidak ada yang berubah walau Momen lebaran Idul Adha,” kata salah seorang pedagang, Endri kepada Tribun.

Para pedagang mengaku, meski jumlah pembeli menurun tajam, mereka tidak menurunkan harga karena daging yang mereka jual adalah daging sapi segar yang masih terus mengikuti harga pasar.

Biaya operasional juga tetap sama, sehingga harga tetap.

Baca juga: Sama Beratnya dengan Sapi Presiden Prabowo, Anggota DPRD Fathullah Kurban Sapi 1,3 Ton Tahun Ini

“Jadi harganya tidak mungkin berubah, karena modalnya juga masih sama seperti biasa. Kalau diturunkan, kami malah rugi,” imbuhnya.

Pedagang juga menyadari bahwa penurunan jumlah pembeli hanya bersifat sementara.

Biasanya, setelah stok daging kurban di rumah-rumah mulai habis dalam beberapa hari ke depan, permintaan daging akan kembali meningkat secara bertahap.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved