Ribuan Tual Kayu Mahang Mengambang, Bupati Siak Curiga Illegal Logging

Bupati Siak, Afni Z karena sedih bercampur rasa kecewa melihat bertual-tual kayu mahang ditebang tanpa izin. 

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra
TUAL KAYU - Bupati Siak Afni Z bersama Camat Sungai Apit Tengku Mukhtasar, Kepala DLH Siak Amin Soimin dan jajaran berdiri di atas tual kayu alam yang mengambang di jalur Sungai Rawa Mekar Jaya, Senin (9/6/2025). 

“Saya akan cek izinnya. Kalau tidak ada, ya jelas ilegal,” ujar mantan jurnalis itu.

Ia tidak menunggu lama.

Di hadapan staf dan warga yang turut mendampinginya, Afni lantang menyampaikan ke Kapolsek akan segera menghubungi Kapolda Riau. Ia meminta agar praktik semacam ini segera ditindak tegas.

 “Saya tidak ada beban,” ucapnya lugas.

Dugaan bahwa kayu-kayu itu hasil penebangan liar semakin menguat ketika Afni meminta dokumen legalitas di lapangan.

Tak satu pun yang bisa ditunjukkan.

Menurutnya, tidak masuk akal ribuan tual bisa mengambang bebas tanpa satu pun pihak berani tampil ke permukaan.

Pemerintah Kabupaten Siak mengaku serius menjaga kawasan hutan alam yang tersisa.

Sungai Apit adalah salah satu wilayah yang beririsan langsung dengan kawasan gambut dan hutan rawa yang masih relatif terjaga.

Pembiaran terhadap praktik ilegal logging, kata Afni, hanya akan mempercepat kerusakan ekologis yang selama ini coba ditahan dengan berbagai program restorasi.

Di tengah kelesuan pengawasan hutan yang dialihkan ke pusat, Afni mengambil sikap. Ia menyebut langkah ini bukan bagian dari pencitraan. 

“Saya tahu betul dampak dari pembalakan liar. Banjir, kerusakan lahan, bahkan konflik satwa. Kita semua yang akan menanggung akibatnya,” ujarnya.

Dalam pandangan aktivis lingkungan, respons cepat seperti ini patut diapresiasi.

Tapi mereka juga mengingatkan agar penindakan tidak berhenti pada penyitaan kayu. 

“Siapa yang membiayai, siapa yang menebang, dan siapa yang menampung, itu yang harus dibuka dan ditinddak,” ujarnya.

Untuk sementara, kayu-kayu itu kini berada dalam pengawasan aparat.

Namun siapa pemiliknya dan dari mana tepatnya asalnya, masih menjadi teka-teki. 

Bagi Afni, ketegasannya hari ini adalah alarm Siak tak ingin ditertawakan karena membiarkan hutan-hutannya hilang diam-diam diangkut lewat sungai.(tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved