Demo di Kantor DPW PPP Riau
Sejumlah Pengurus Sayangkan Aksi Demo Tuntut Pecat Romi di DPW PPP Riau
Beberapa pengurus PPP Riau menyayangkan adanya aksi demo yang dilakukan sejumlah kader di kantor DPW PPP Riau
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah pengurus PPP Riau menyayangkan adanya aksi demo yang dilakukan sejumlah kader di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Riau yang menuntut pemecatan ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy.
Hal ini dikatakan Wakil Ketua OKK DPW PPP Riau Husaimi Hamidi, menurutnya tidak tepat disebut Gus Romi jual partai ataupun melakukan endorse kepada sejumlah tokoh, dianggap salah.
"Aksi ini karena ketidaktahuan rekan-rekan karena bukan saja Gus Romi yang melakukan kunjungan ke tokoh, namun Mardiono juga ikut,"ujar Husaimi Hamidi.
Karena lanjut Husaimi, yang menemui Amran Sulaiman ini pertama adalah Gus Romi, Mardiono dan Amir Uskara, sehingga bukan Gus Romi saja melainkan pengurus di DPP.
"Hari ini PPP terpuruk, untuk bangkit sangat berat, maka petinggi partai, melakukan itu, kalau Gus Romi levelnya untuk komunikasi sudah jauh tinggi, kalau kita cerita jeleknya pasti kita semua ada jeleknya,"tegas Husaimi.
Baca juga: PPP Riau Belum Punya Sikap Pilihan Jelang Muktamar
Gus Romi melakukan itu lanjut Husaimi, untuk menyelamatkan PPP, bukan menyelamatkan pribadi, kalau dia menyelamatkan pribadi tidak perlu dia sibuk, tapi dia merasa dibesarkan di PPP dan bertanggung jawab bagaimana PPP jadi besar.
"Jadi kami melihat rekan-rekan yang demo kemarin hanya melihat oknum atau person saja, kita bicara Indonesia, jangan bicara Riau saja, sangat kecil hanya 28 suara di Muktamar, sangat kecil, oleh karena itu harus pandai kita bermain bagaimana tujuannya PPP bisa bangkit," ujar Husaimi.
Ia juga menyayangkan, adanya pernyataan pengurus DPC Meranti yang menuntut agar kader yang ikut endorse dan komunikasi politik jelang Muktamar untuk dipecat.
Baca juga: Ini Respons PPP Riau Soal Demo Tuntut Pecat Romi dari Partai
"Ini ada pula sekretaris DPC menyuruh orang mundur, Pengurus dibeberapa daerah sudah banyak mundur, masak iya kita suruh mundur kader-kader kita, kalau tidak tahu jangan sembarang bicara,"ujarnya.
Kalau orang melakukan komunikasi politik lanjut Husaimi, disuruh mundur, terlalu dangkal cara berpikirnya di politik, padahal saat ini bagaimana bicara penyelamatan partai di level nasional.
"Kita bagaimana PPP besar dan masuk Senayan, sekarang logikanya apakah mungkin orang yang sudah gagal membawa kita ke Senayan apakah masih bisa diselamatkan nya," tegasnya.
Sementara, soal tuntutan pecat Romi, menurut Husaimi ada prosesnya, karena dia itu ketua Majelis Pertimbangan Partai.
"Kalau bicara Romi Dipecat Plt Ketum, Plt itu bukan lahir dari Muktamar, dia hanya ditunjuk lewat Rapimnas," jelasnya.
Baca juga: Suara PPP Riau Pecah Jelang Muktamar, Sebagian Tolak Mardiono
Untuk itu, lanjut Husaimi, dalam menyelesaikan masalah ini harus cari tokoh nasional dan toke yang memiliki uang membesarkan partai.
"Sehingga partai ini bisa bangkit lagi dan masuk Senayan, uangnya ini bukan untuk kita tapi bagaimanapun untuk besarkan partai,"jelas Husaimi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.