Berita Nasional

Beathor Suryadi, Politisi PDIP Sebut Ijazah Jokowi Bukan Dikeluarkan UGM, Tapi di Pasar Pramuka

Pernyataan mengejutkan soal Ijazah palsu Jokowi disampaikan Beathor dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube iNews TV.

Editor: Muhammad Ridho
kolase Youtube inews tv
POLEMIK IJAZAH JOKOWI: Tangkapan layar sosok politisi yang menuding ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka bukan dari UGM. Politisi tersebut juga menyebut nama-nama yang terlibat. 

TRIBUNPEKANBARU.COM -  Baru-baru ini nama Universitas Pasar Pramuka mendadak jadi pembahasan.

Hal ini lantaran pernyataan kontroversial dari Beathor Suryadi, politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang secara terbuka menuding bahwa ijazah Joko Widodo (Jokowi) bukan dikeluarkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM), melainkan dicetak di Pasar Pramuka.

Pernyataan mengejutkan itu disampaikan Beathor dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube iNews TV.

Dalam wawancara tersebut, Beathor tidak hanya menyuarakan keraguannya terhadap keaslian ijazah Jokowi, tetapi juga menyebutkan sejumlah nama yang menurutnya mengetahui dan terlibat dalam proses pembuatan ijazah tersebut.

"Siapa saja yang terlibat?" tanya jurnalis, dilansir TribunewsBogor.com dari tayangan inews tv pada Kamis (19/6/2025).

"Kan ada Dani Iskandar, dari pihak DKI, aktivis yang ada di partai. Saya juga sudah cek kepada pak Prasetyo Egi Marsudi ketua DPRD bahwa itu ada antara kelompok Jakarta sama kelompok Solo. Maka setelah selesai ijazah itu dibikin, diserahkanlah ke pak Pras. Jadi Pak Pras dan kawan-kawan ada dari Gerindra M Syarif, dibawalah ke KPU DKI. Ketemu lah di situ dengan pak Juri Ardianto. Mereka ini semua tidak tahu asal-usul dokumen yang dibawa itu," ungkap Beathor Suryadi.

Berani menyebut ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka, Beathor Suryadi mengurai alasannya.

Ternyata ada dua alasan kenapa Beathor yakin Jokowi bukanlah alumni UGM.

"Tahu itu palsu dari mana, tahu itu buatan pramuka dari mana?" tanya jurnalis.

"Kan dikasih tahu, ada dua yang kita mau pegangkan, pertama dari keyakinan kita yang disebut oleh Bambang Tri bahwa Jokowi tidak punya ijazah. Kedua, kita dapat informasi pernyataan dari rektor UGM pak Sofyan Efendi bahwa tidak pernah ada yang namanya Jokowi di kehutanan itu. Dari situ kita melacak lagi. Jadi melacak bahwa pernyataan dari tim Solo bahwa mereka tidak punya dokumen untuk dibawa ke KPU, dari situ dibentuk, dibikinlah di Jakarta," kata Beathor Suryadi.

Lebih lanjut, Beathor pun menyebutkan nama-nama orang yang terlibat dengan ijazah palsu Jokowi.

Ada satu nama yang kata Beathor adalah dalang utama pencetakan ijazah Jokowi di Pasar Pramuka.

"Tadi bapak menyebutkan ini dibuat oleh tim Solo, itu siapa?"

"Tim Solo yang inti tuh ada tiga orang, ada David, ada Anggit, ada Widodo. Tapi yang berperan besar itu adalah namanya Widodo. Widodo ini berpasangan terus menerus dengan Dani Iskandar sehingga mereka berapa kali ketemu Jokowi. Mereka lah yang membentuk, setelah lolos KPU DKI, mereka bentuk tim pemenangan," pungkas Beathor Suryadi.

"Jadi tiga orang ini, David, Anggit, dan Widodo yang mencetak ijazah ke pasar pramuka?" tanya jurnalis.

"Enggak, cuma Widodo aja, itu atas penjelasan Dani Iskandar (tahun 2012)," jawab Beathor Suryadi.

Selain Widodo, kata Beathor ada satu lagi orang yang tahu soal ijazah palsu Jokowi.

Sosok tersebut kata Beathor bernama Dani Iskandar.

"Tadi Anda mengatakan Andi Wijayanto mengetahui kalau ini ijazah dicetak tahun 2012, benar demikian?" tanya jurnalis.

"Oh iya, kan partai kami partai besar, ada administrasi dan ada LO. Pak Andi itu menerimanya dari tim LO. Jadi itu sudah disortir segala macam. Jadi Pak Andi tahu bahwa ijazah yang dia pegang itu adalah ijazah yang juga pernah dibawa ke KPU DKI," ujar Beathor Suryadi.

"Iya tapi tahu itu ijazah palsu?" tanya jurnalis lagi.

"Enggak tahu, yang tahu itu cuma dua orang, yang namanya Widodo dan Dani Iskandar," imbuh Beathor.

Atas tudingan yang diurai soal isu ijazah Jokowi dicetak di Pasar Pramuka itu, sosok Beathor Suryadi jadi sorotan.

Beathor Suryadi sejatinya adalah seorang aktivis era orde baru yang pernah ditangkap saat sedang demonstrasi depan Gedung DPR.

Beathor diketahui merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila jakarta.

Ia juga sempat menjadi anggota DPR RI tahun 2014 lalu.

Tanggapan pengacara Jokowi

Terkait tuduhan Beathor Suryadi soal ijazah Jokowi katanya dicetak di Pasar Pramuka, pengacara presiden ke-7 itu akhirnya bersuara.

Pengacara Jokowi Rivai Kusumanegara menyebut tudingan yang dilayangkan Beathor tidak berdasar sama sekali.

"Terkait informasi yang beredar seolah-olah Pak Jokowi membuat ijazah palsu di Jalan Pramuka, kami selaku kuasa hukum menilai hal tersebut hanya sekadar informasi yang bersikap bebas dan tidak memiliki nilai pembuktian. Apalagi kalau kita ikuti, seolah-olah itu cerita dari cerita," ungkap Rivai Kusumanegara.

"Juga diikuti cerita tersebut bahwa itu dilakukan tahun 2019 pada saat mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Pertanyaannya adalah lalu apa yang digunakan ijazah pak Jokowi pada saat mengikuti Pilkada Solo yang jauh sebelumnya?" sambungnya.

Diungkap Rivai, ia juga membantah bahwa ada tokoh PDIP yang terlibat isu ijazah palsu Jokowi.

"Kami sangat menyangsikan partai sebesar PDIP mengusung Gubernur, presiden dua kali dengan menggunakan ijazah yang seolah dipalsukan, apalagi dalam cerita tersebut seolah ada tokoh PDIP yang ikut terlibat. Kami sangat menyangsikan itu," kata Rivai.

Lagipula kata Rivai, tidak ada alasan Jokowi memalsukan ijazah.

Sebab ijazah tersebut juga dipakai Jokowi saat mencalonkan diri sebagai wali kota Solo di awal karir politiknya.

"Tidak ada motif bagi Pak Jokowi untuk memalsukan ijazah S1. Karena pada prinsipnya menjadi kepala daerah dan presiden cukup dengan ijazah SMA. Jadi untuk apa memalsukan ijazah S1? Apalagi kenyataannya termasuk hasil Puslabfor bahwa ijazah itu asli," tegas Rivai.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved