Mutilasi di Padang Pariaman
Tetangga Syok, Ungkap Keseharian SJ Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi di Pariaman, Tidak Mencurigakan
Tidak ada yang mencurigakan. Sosok SJ diungkap tetangga. Ternyata orangnya pekerja keras dan suka menyapa juga
TRIBUNPEKANBARU.COM - SJ, pelaku pembunuhan dan mutilasi di Padang Pariaman ternyata sosok yang snagat sibuk.
tetangga dan warga tidak mengira jika SJ merupakan pelaku pembunuhan keji. Ketidak tahuan tetangga juga karena SJ yang disebut sangat pekerja keras.
Ia jarang pulang cepat ke rumah. Pulang dari pabraik dimana ia bekerja, SJ akan terus bekerja menambang pasir.
Baca juga: GAWAT, 6 Pemain Naturalisasi Indonesia jadi Pengangguran, Ada yang Dinilai Produk Gagal
Demikian terus setiap harinya. Jadi SJ pulang ketika sudah sore untuk makan dan istirahat saja.
Itu pulalah yang menjadikan sosok SJ tidak banyak yang mengetahui.
Namun, tiba-tiba tetangga geger setelah mengetahui SJ adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi.
Tak tanggung-tanggung, ada tiga nyawa yang melayang dari tangannya. Dua korban dikubur di dalam sumur.
Sedangkan korban terakhir ia bunuh dan kemudian jasadnya dimutilasi menjadi 10 bagian.
Pekerja Keras
Pelaku mutilasi berinisial SJ alias W dikenal tetangga sebagai sosok yang sangat sibuk. Warga sekitar mengetahui W jarang menghabiskan waktu di rumahnya.
Menurut pengakuan tetangga, W pulang hanya untuk makan, tidur, atau beristirahat sebelum kembali beraktivitas.
Gusniati, salah seorang tetangga W, menjelaskan keseharian pelaku. Gusniati mengatakan W sering melewati rumahnya dan menyapa.
"Biasa saja anaknya, sering lewat, sering menyapa. Tapi ia memang jarang dirumah, karena sibuk bekerja. Kadang pulang kerja dari pabrik, ia langsung pergi ke sungai untuk menambang pasir. Jadi pulang itu kadang hanya untuk makan, tidur atau istirahat," terangnya, Kamis (19/6/2025).
Baca juga: MENGEJUTKAN, Publik China Tolak Shin Tae yong Latih Timnas Mereka, Ternyata Ini Alasannya
Menurut Gusniati, pelaku W saat ini tinggal bersama keluarganya, namun orang tua dan saudaranya juga jarang berada dirumah.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mutilasi di Padang Pariaman Punya Saudara Kandung Pecatan Polisi
Gusniati juga mengaku bahwa dirinya terkejut mendengar kabar tersebut.
"Tentu kami warga sekitar terkejut, karena tidak menyangka ia bisa seperti itu," katanya.
Selain itu, kata Gusniati, pelaku W diamankan oleh pihak kepolisian pada sore hari kemarin, Rabu (18/6/2025).
Selanjutnya, pada hari Kamis (19/6/2025) sekira pukul 03.00 WIB dini hari polisi bersama pelaku sudah berada di rumahnya untuk melakukan pemeriksaan.
Selain tetangga, salah seorang rekan kerja korban yang enggan disebutkan namanya, mengakui W dikenal dengan sosok yang biasa-biasa saja.
Ia menyebutkan W bekerja sebagai satuan pengamanan di salah satu pabrik pembuatan bahan bangunan di jalan lintas Padang-Bukittinggi, di sekitar Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman.
"Di tempat kerja biasa-biasa saja, tetap bergaul, tetap bermain dan mengobrol dengan teman-teman lainnya, tidak ada yang mencurigakan," ujarnya.
Ia pun mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa rekan kerjanya berinisial W yang dikenal baik itu terlibat kasus yang sangat mengerikan bagi dirinya.
"Kalau terkejut tentu terkejut, karena saya juga baru pagi tadi dapat kabar, langsung saya kesini, ternyata sudah ramai masyarakat dan polisi," ujarnya.
Tak Percaya soal Hutang
Keluarga Septia Adinda, korban mutilasi di Padang Pariaman, Sumatera Barat, membantah keterangan tersangka pembunuhan berantai yang menyebut adanya masalah utang piutang.
Pihak keluarga mendesak kepolisian untuk segera mengungkap motif sebenarnya di balik peristiwa keji ini.
Ayah korban Dasrizal, saat ditemui Jumat (20/6/2025) di rumah duka meneranhkan bahwa masalah utang piutang antara kedua pihak itu tidak munhkin.
Baca juga: CEK REKENING, BSU Rp 600 Ribu Sudah Dicairkan Pemerintah, Pastikan Anda Penerima Bantuan
Hal itu ia sampaikan, meski kondisi ekonomi pihak keluarga sedang tidak stabil dalam beberapa waktu belakang.
Kondisi ekonomi itu pula yang membuat Septia Adinda mengambil cuti kuliah di STIE AKBP Kota Padang, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Keluarga Septia Adinda Bantah Anaknya Punya Utang ke Pelaku Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman
“Tapi kalau anak saya berutang pada pelaku, saya tidak yakin. Saya pastikan itu tidak benar,” ujarnya.
Hal ini mengacu pada kebutuhan Dinda (sapaan akrabnya), yang masih bisa dicukupi oleh pihak keliarga sampai saat ini.
Selain itu, Dinda selama berhenti kuliah diketahui juga bekerja di jasa pengiriman barang untuk memenuhi kebutuhannya, supaya tidak merepotkan keluarga.
Dasrizal menyebut, ada hal lain yang menjadi penyebab pelaku berinisial SJ ini melakukan pembunuhan.
“Tentu kami harap pihak kepolisian bisa membuka motifnya, yang pasti saya yakin ini bukan masalah utang piutang seperti yang telah beredar,” ujarnya.
Baca juga: SJ Licik, Berpura-pura Bantu Cari Siska Saat Rumahnya Digeledah di Padang Pariaman Padahal Pembunuh
Bahkan, Dasrizal mengaku bisa membayarkan uang sebanyak itu, jika memang anaknya berutang pada pelaku.
“Kalau memang ada utang, saya akan carikan pembayarnya, meski harus buka tutup lubang. Tapi itu tidak mungkin,” tuturnya.
Pelaku Sebut Gegara Utang
Sebuah cekcok soal utang sebesar Rp3,5 juta berujung pada aksi mutilasi keji di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Pelaku berinisial SJ (25) menyekap korbannya hingga meninggal dunia, lalu memotong tubuhnya menjadi 10 bagian.
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir mengungkap, cekcok utang antara SJ dan korban menjadi pemicu utama kejadian mengerikan pada Minggu (15/6/2025).
Kapolres menyebut, perbuatan keji pelaku ini berawal dari persoalan utang piutang antara keduanya sebesar Rp3.5 juta.
“Dari masalah utang itu, pelaku melakukan pembunuhan dengan menyekap korban,” ujarnya, Kamis (19/6/2026).
Proses penyekapan dilakukan pelaku hingga korban meregang nyawa.
Baca juga: Pelaku Mutilasi Sekap Korban hingga Tewas di Padang Pariaman, Lalu Dipotong Jadi 10 Bagian
Setelah itu barulah pelaku membawa korban ke sebuah kebun, lalu memotong tubuhnya hingga 10 bagian dengan parang.
Bagian tubuh itu dibuang pelaku di sepanjang aliran sungai Batang Anai.
Dua hari setelah tubuh itu dibuang pelaku, barulah ditemui potongan itu mengambang di tiga titik berbeda dengan jumlah empat potongan.
“Parang, kendaraan dan baju yang digunakan pelaku saat menjalankan aksi saat ini sudah kami amankan,” ujarnya.(*)
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Berantai dan Mutilasi di Padang Pariaman, Keluarga Desak Hukuman Mati |
![]() |
---|
Hari ke Tujuh, 4 Potongan Tubuh Septia Belum Ditemukan, Polisi Sebut Korban Dimutilasi di Pabrik |
![]() |
---|
Fakta Baru, Ternyata Koyek Mutilasi Dinda di Sebuah Pabrik di Padang Pariaman, Dugaan Keluarga Benar |
![]() |
---|
SJ Alias Wanda Renggut Kehormatan dan Nyawa Siska, Terungkap Saat Reka Adegan, Sosiolog: Psikopat |
![]() |
---|
Firasat Pilu Ayah Dengar Kabar Penemuan Potongan Tubuh di Batang Anai: Saya Yakin itu Anak Saya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.