Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Arti Kata

Arti Kata Avoidant atau Artinya dan Arti Avoidant Bahasa Gaul serta Hubungan, Psikologi, Ciri-ciri

arti kata avoidant atau avoidant artinya dan arti avoidant Bahasa Gaul Gen Z serta arti avoidant dalam hubungan asmara dan ciri-ciri pasangan avoidant

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Foto Ilustrasi AI
ILUSTRASI ARTI KATA : Foto olahan kecerdasan buatan (AI) 21/06/2025. Penjelasan arti kata avoidant atau avoidant artinya dan arti avoidant Bahasa Gaul Gen Z serta arti avoidant dalam hubungan asmara dan ciri-ciri pasangan avoidant hingga cara menghadapi pasangan avoidant dan arti avoidant dalam psikologi arti dan arti avoidant dalam kehidupan , termasuk arti cewek avoidant dan ciri-cirinya serta arti cowok avoidant dan ciri-cirinya . 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut penjelasan arti kata avoidant atau avoidant artinya dan arti avoidant Bahasa Gaul Gen Z serta arti avoidant dalam hubungan asmara dan ciri-ciri pasangan avoidant hingga cara menghadapi pasangan avoidant dan arti avoidant dalam psikologi arti dan arti avoidant dalam kehidupan , termasuk arti cewek avoidant dan ciri-cirinya serta arti cowok avoidant dan ciri-cirinya .

A. Arti Kata Avoidant atau Avoidant Artinya
 
Secara bahasa, avoidant merupakan bahasa Inggris dan dalam bahasa Indonesia, arti kata avoidant atau avoidant artinya adalah menghindari.

Namun, konteksnya sangat penting karena kata ini sering digunakan dalam konteks psikologi, khususnya dalam Attachment Theory (Teori Keterikatan).

B. Arti Avoidant Bahasa Gaul Gen Z dan Sosmed

1. Arti Avoidant Bahasa Gaul Gen Z

Sedangkan arti avoidant Bahasa Gaul Gen Z adalah eseorang yang cenderung menjauhi atau menghindari hubungan emosional yang terlalu dekat atau intens.

Kata avoidant berasal dari istilah psikologi Avoidant attachment style (gaya keterikatan penghindar).

Avoidant merupakan satu di antara teori attachment style (gaya keterikatan) dalam psikologi hubungan.

2. Arti Avoidant dalam Bahasa Gaul Sosmed

Sementara, arti avoidant Bahasa Gaul Sosmed adalah orang yang takut komitmen atau terlalu dekat dengan orang lain; atau orang yang menghindari obrolan emosional atau hubungan serius; atau orang yang cenderung dingin, susah ditebak, atau ghosting; atau orang yang nampak cuek, padahal sebenarnya menjaga jarak untuk melindungi diri dari rasa sakit atau trauma emosional.

Contoh dalam Bahasa Gaul Sosmed:

- Dia avoidant banget, pas udah deket malah menjauh.

- Gue suka sama dia, tapi dia avoidant—selalu kabur pas mulai serius.

- Fix, dia tuh avoidant—gak bisa ngobrolin perasaan sama sekali.

C. Arti Avoidant dalam Hubungan Asmara

Kemudian, arti avoidant dalam hubungan asmara adalah pola perilaku seseorang yang menghindari keintiman emosional dan ketergantungan.

berikut penjelasan avoidant dalam konteks gaya hubungan atau attachment style, dibandingkan dengan gaya lainnya agar kamu bisa melihat perbedaannya secara lebih jelas :

Dalam psikologi hubungan, terutama dari teori attachment (John Bowlby dan Mary Ainsworth), ada 4 gaya keterikatan utama :

1. Secure (Aman)

- Nyaman memberi dan menerima cinta.

- Bisa dekat, tapi tetap mandiri.

- Bisa membicarakan perasaan tanpa takut ditolak.

2. Avoidant (Penghindar)

- Takut terlalu dekat secara emosional.

- Cenderung menjauh saat hubungan mulai serius.

- Sering dianggap dingin atau tidak peduli.

- Bisa suka ghosting atau menghindar tanpa penjelasan.

Contoh:

Dia selalu jawab singkat, jarang mau ngobrol soal hubungan. Fix avoidant.

3. Anxious (Cemas)

- Sering merasa tidak cukup dicintai.

- Butuh kepastian terus-menerus.

- Takut ditinggalkan, sering overthinking.

Contoh:

Aku baru di-read 5 menit aja udah panik. Kayaknya aku anxious attachment.

4. Disorganized (Campuran)

Kombinasi antara avoidant dan anxious.

- Ingin dekat, tapi juga takut ditolak.

- Pola hubungan sering kacau dan naik turun.

D. Ciri-ciri Pasangan Avoidant

Seseorang atau pasangan dengan gaya keterikatan avoidant dalam hubungan asmara mungkin menunjukkan ciri-ciri berikut :

1. Sulit mengekspresikan perasaan: Mereka mungkin kesulitan mengungkapkan perasaan mereka, baik positif maupun negatif, kepada pasangan mereka. Mereka mungkin tampak dingin, jauh, atau tidak peduli.

2. Menjaga jarak emosional: Mereka cenderung menjaga jarak emosional dari pasangan mereka, menghindari percakapan yang mendalam atau berbagi pengalaman pribadi yang rentan.

3. Menghindari komitmen: Mereka mungkin menghindari komitmen jangka panjang atau menunjukkan keraguan dalam hubungan. Mereka mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang intim.

4. Merasa tidak nyaman dengan keintiman fisik: Keintiman fisik mungkin juga menjadi sumber ketidaknyamanan, dan mereka mungkin menghindari atau membatasi kontak fisik yang intim.

5. Menarik diri saat konflik: Saat terjadi konflik atau pertengkaran, mereka mungkin menarik diri secara emosional atau fisik, menghindari konfrontasi dan resolusi masalah.

6. Memprioritaskan kemandirian: Mereka cenderung memprioritaskan kemandirian dan kebutuhan mereka sendiri di atas kebutuhan pasangan mereka. Mereka mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang membutuhkan saling ketergantungan.

7. Takut akan ketergantungan: Di bawah permukaan, seringkali terdapat rasa takut akan ketergantungan dan kehilangan identitas diri dalam hubungan.

E. Tips dan Cara Menghadapi Pasangan atau Teman yang Avoidant

Jika kamu atau orang dekatmu atau pasanganmu punya kecenderungan avoidant, berikut cara pengatasi atau menghadapinya :

1. Jangan langsung memaksa mereka terbuka.

2. Bangun rasa aman secara perlahan.

3. Hindari dramatisasi atau tekanan emosional berlebihan.

4. Gunakan komunikasi jujur, tapi tidak mengintimidasi.

5. Pahami Bahwa Mereka Butuh Ruang

- Hindari memaksa mereka untuk terbuka sekarang juga.

- Beri mereka waktu untuk memproses perasaan sendiri.

- Mereka merasa aman kalau tidak terus-menerus ditekan untuk intimasi emosional mendalam secara tiba-tiba.

- Tunjukkan bahwa kamu tetap hadir tanpa menuntut secara agresif.

6. Gunakan Komunikasi yang Tidak Menyudutkan

Hindari kalimat seperti:

- Kamu tuh gak pernah sayang aku! Ini bisa memicu mereka semakin menarik diri.

Coba ganti dengan:

- Aku merasa kurang terhubung akhir-akhir ini. Aku ingin lebih dekat, tapi tetap menghargai ruang kamu.

Komunikasi lembut dan tidak menghakimi membuat mereka lebih terbuka perlahan.

7. Kenali Bahasa Cinta Mereka

Banyak avoidant menunjukkan cinta lewat tindakan, bukan kata-kata atau pelukan.

Misalnya: membantu tugas, menjemput diam-diam, atau memberikan waktu pribadi.

Coba perhatikan bentuk perhatian mereka yang diam-diam tapi nyata.

8. Bangun Kepercayaan Perlahan

Mereka butuh waktu untuk percaya bahwa tidak semua hubungan itu menyakitkan.

Tunjukkan bahwa kamu konsisten, tidak meledak-ledak, dan tidak reaktif terhadap jarak yang mereka buat.

Kepercayaan adalah kunci utama untuk membuka sisi emosional mereka.

9. Jangan Main Game atau Sengaja Bikin Cemburu

Respons avoidant terhadap tekanan emosional sering kali adalah menarik diri sepenuhnya.

Kalau kamu coba memancing respons dengan drama atau manipulasi, mereka bisa memutuskan hubungan secara tiba-tiba.

Hindari: ghosting balik, silent treatment, atau clingy berlebihan.

10. Kelola Ekspektasi dan Jaga Diri Sendiri

Jangan berharap mereka akan berubah drastis dalam waktu singkat.

Jaga batas dirimu sendiri: jangan sampai kamu mengorbankan seluruh kebutuhan emosionalmu hanya untuk menyesuaikan mereka.

Kamu juga berhak untuk merasa dicintai dan dihargai.

11. Ajak Diskusi Tentang Attachment Style

Kalau hubungan sudah cukup stabil, bisa mulai obrolan ringan:

Kamu pernah denger soal attachment style? Aku baca yang avoidant itu suka ngerasa gak nyaman kalau terlalu deket, kayaknya relatable ya...

Bisa juga mengajak terapi pasangan jika mereka terbuka.

Edukasi bersama bisa jadi jembatan untuk pemahaman yang lebih sehat.

F. Arti Avoidant dalam Psikologi

Dalam psikologi, khususnya dalam konteks teori keterikatan (attachment theory), atau arti avoidant dalam psikologi adalah gaya keterikatan yang ditandai dengan penghindaran keintiman dan ketergantungan emosional.

Individu dengan gaya keterikatan avoidant cenderung :

1. Menghindari keintiman: Mereka merasa tidak nyaman dengan keintiman emosional dan cenderung menjaga jarak emosional dengan orang lain. Mereka mungkin sulit untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri atau merespon perasaan orang lain.

2. Menekankan kemandirian: Mereka sangat menekankan kemandirian dan seringkali menghindari ketergantungan pada orang lain, bahkan dalam situasi yang membutuhkan dukungan.

3. Menekan kebutuhan akan dukungan: Mereka mungkin menekan kebutuhan mereka akan dukungan emosional dan cenderung menangani masalah mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.

4. Sulit dalam hubungan: Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang dekat dan intim karena kesulitan dalam berbagi perasaan dan membangun kepercayaan.

5. Menunjukkan sedikit emosi: Mereka mungkin tampak tenang dan tidak emosional di permukaan, tetapi di bawahnya mungkin ada rasa takut akan penolakan atau kekecewaan.

G. Arti Avoidant dalam Kehidupan

Dalam kehidupan secara umum, atau arti avoidant dalam kehidupan adalah kecenderungan seseorang untuk menghindari situasi, orang, atau emosi yang dianggap mengancam, tidak nyaman, atau menimbulkan rasa cemas.

Ini bukan sekadar menghindari hal-hal yang tidak disukai, melainkan pola perilaku yang lebih dalam yang berakar pada mekanisme koping (cara mengatasi masalah) yang kurang sehat.

Seseorang dengan kecenderungan avoidant mungkin:

1. Menghindari konflik: Mereka mungkin menghindari konflik interpersonal dengan cara menghindari percakapan yang sulit atau menarik diri dari situasi yang tegang.

2. Menghindari tanggung jawab: Mereka mungkin menunda tugas atau menghindari tanggung jawab yang bisa menimbulkan stres atau rasa cemas.

3. Menghindari hubungan yang dekat: Mereka mungkin menghindari hubungan yang dekat dan intim karena takut akan penolakan, kekecewaan, atau kehilangan independensi.

4. Menghindari situasi sosial: Mereka mungkin menghindari situasi sosial yang besar atau interaksi sosial yang membutuhkan banyak interaksi karena takut akan penilaian atau penolakan.

5. Menghindari ekspresi emosi: Mereka mungkin menekan atau menghindari ekspresi emosi yang kuat, baik positif maupun negatif, karena takut akan konsekuensi emosional atau sosial.

6. Mencari kesendirian: Mereka mungkin mencari kesendirian dan menghindari interaksi dengan orang lain sebagai cara untuk mengelola kecemasan dan menghindari kemungkinan interaksi negatif.

Penting untuk diingat bahwa menghindari sesekali adalah hal yang normal.

Namun, jika pola penghindaran ini menjadi konsisten, berlebihan, dan mengganggu kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi indikasi masalah yang lebih mendalam yang mungkin memerlukan bantuan profesional.

Ini bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi psikologis, seperti gangguan kecemasan sosial, gangguan kepribadian menghindari, atau masalah lainnya.

H. Arti Cewek Avoidant

Selanjutnya, arti cewek avoidant adalah seorang perempuan yang menunjukkan ciri-ciri gaya keterikatan avoidant dalam hubungan interpersonal, khususnya hubungan asmara.

Ini bukan diagnosis klinis, melainkan deskripsi perilaku.

Cewek avoidant mungkin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sulit mengekspresikan perasaannya: Dia mungkin sulit mengungkapkan perasaannya, baik perasaan positif (cinta, kebahagiaan) maupun negatif (marah, sedih), kepada pasangannya. Dia mungkin tampak dingin, jarang menunjukkan afeksi, atau menutup diri.

2. Menjaga jarak emosional: Dia mungkin menjaga jarak emosional dari pasangannya, menghindari percakapan yang mendalam atau berbagi pengalaman pribadi yang rentan. Dia mungkin terlihat tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap perasaan pasangannya.

3. Menghindari komitmen: Dia mungkin menghindari komitmen jangka panjang atau menunjukkan keraguan dan keengganan untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Dia mungkin takut terikat atau kehilangan kemandiriannya.

4. Merasa tidak nyaman dengan keintiman: Dia mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman fisik atau emosional yang intens. Dia mungkin menghindari atau membatasi kontak fisik atau berbagi pengalaman emosional yang mendalam.

5. Menarik diri saat konflik: Saat terjadi konflik atau pertengkaran, dia mungkin menarik diri secara emosional atau fisik, menghindari konfrontasi dan resolusi masalah.

6. Memprioritaskan kemandirian: Dia mungkin memprioritaskan kemandirian dan kebutuhannya sendiri di atas kebutuhan pasangannya. Dia mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang membutuhkan saling ketergantungan.

Penting untuk diingat bahwa ini hanya deskripsi umum, dan setiap perempuan yang menunjukkan beberapa ciri-ciri ini tidak secara otomatis dikategorikan sebagai cewek avoidant.

Perilaku ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, faktor kepribadian, dan kondisi psikologis lainnya.

Jika perilaku ini mengganggu hubungan atau kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional untuk memahami akar penyebabnya dan mengembangkan strategi koping yang lebih sehat sangat disarankan.

I. Arti Cowok Avoidant

Terakhir, arti cowok avoidant adalah seorang pria yang menunjukkan ciri-ciri gaya keterikatan avoidant dalam hubungan interpersonal, khususnya hubungan asmara.

Sama seperti cewek avoidant, ini bukan diagnosis klinis, melainkan deskripsi perilaku.

Cowok avoidant mungkin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Sulit mengekspresikan perasaannya: Dia mungkin kesulitan mengungkapkan perasaannya, baik positif (cinta, kebahagiaan) maupun negatif (marah, sedih), kepada pasangannya. Dia mungkin tampak dingin, jarang menunjukkan afeksi, atau menutup diri.

2. Menjaga jarak emosional: Dia cenderung menjaga jarak emosional dari pasangannya, menghindari percakapan yang mendalam atau berbagi pengalaman pribadi yang rentan. Dia mungkin terlihat tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap perasaan pasangannya.

3. Menghindari komitmen: Dia mungkin menghindari komitmen jangka panjang atau menunjukkan keraguan dan keengganan untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Dia mungkin takut terikat atau kehilangan kemandiriannya.

4. Merasa tidak nyaman dengan keintiman: Dia mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman fisik atau emosional yang intens. Dia mungkin menghindari atau membatasi kontak fisik atau berbagi pengalaman emosional yang mendalam.

5. Menarik diri saat konflik: Saat terjadi konflik atau pertengkaran, dia mungkin menarik diri secara emosional atau fisik, menghindari konfrontasi dan resolusi masalah.

6. Memprioritaskan kemandirian: Dia mungkin memprioritaskan kemandirian dan kebutuhannya sendiri di atas kebutuhan pasangannya. Dia mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang membutuhkan saling ketergantungan.

7. Menunjukkan kontrol: Dia mungkin menunjukkan kontrol yang berlebihan dalam hubungan, menghindari keterbukaan emosional dengan cara mengalihkan pembicaraan atau menghindari topik-topik yang sensitif.

Seperti pada cewek avoidant, penting untuk diingat bahwa ini hanya deskripsi umum. Perilaku ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan jika perilaku ini mengganggu hubungan atau kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional sangat disarankan.

Demikian penjelasan arti kata avoidant atau avoidant artinya dan arti avoidant Bahasa Gaul Gen Z serta arti avoidant dalam hubungan asmara dan ciri-ciri pasangan avoidant hingga cara menghadapi pasangan avoidant dan arti avoidant dalam psikologi arti dan arti avoidant dalam kehidupan , termasuk arti cewek avoidant dan ciri-cirinya serta arti cowok avoidant dan ciri-cirinya .

( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved