Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Indonesia Gandeng FBI Usut Ancaman Bom di Pesawat Haji Saudi Airlines, Kapolri Ungkap Kejanggalan

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia tengah berkoordinasi dengan FBI selidiki pemilik email yang kirim ancaman bom

Editor: Ariestia
yotube Kompas tv
GANDENG FBI - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia tengah berkoordinasi dengan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat untuk menyelidiki pemilik email yang mengandung ancaman bom terhadap pesawat Saudia Airlines pada Selasa (17/6/2025) lalu. Foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beberapa waktu lalu. 

Selang beberapa hari pasca insiden itu, ancaman teror bom terjadi lagi menimpa pesawat Saudi Airlines, Sabtu (21/6/2025).

Kali ini rute dari Jeddah menuju Surabaya.

Pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, karena adanya ancaman teror bom.

Pesawat dilaporkan membawa 376 orang jamaah haji.

Saat ini mereka sudah dievakuasi di terminal Bandara Kualanamu.

Pesawat juga sudah di tempatkan di posisi steril yang jauh dari parkir tempat pesawat-pesawat lain. 

"Total penumpangnya pesawatnya 376 orang. Mereka merupakan kloter 33 Surabaya," ujar Humas Kakanwil Kemenag Sumut, Imam Mukhair, Sabtu (21/6/2025). 

Saat ini Kanwil Kemenag Sumut juga turut menangani jamaah haji asal Surabaya ini di Bandara Kualanamu.

Hal seperti ini sudah mereka lakukan juga saat menangani jamaah haji kloter Jakarta yang juga sempat mendapat ancaman serupa pada 17 Juni lalu.

Saat ini penanganan dan pelayanan jamaah haji ini ditangani oleh beberapa pihak. 

Informasi lain yang dihimpun pesawat Saudi Airlines SVA 5688 yang membawa jamaah haji ini  dilaporkan mendarat darurat sekitar pukul 09.27 WIB.

Rincian jamaah haji yang ada di dalamnya sebanyak 196 orang pria dan 180 orang perempuan. Sementara ada 13 crew yang juga ikut dievakuasi. 

Evakuasi terhadap para penumpang dan crew memakan waktu beberapa menit karena dilakukan dengan humanis tanpa tergesa-gesa.

Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

(*)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Medium

Large

Larger

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved