Berita Intenasional

Mengenal Selat Hormuz yang Akan Ditutup Iran, Dampaknya Mengerikan bagi Ekonomi Dunia

Parlemen Iran dilaporkan telah menyetujui penutupan jalur pelayaran penting Selat Hormuz, setelah AS menyerang tiga lokasi nuklirnya pada akhir pekan.

Editor: Muhammad Ridho
Ist
SELAT HORMUZ - Selat Hormuz berada di antara Oman dan Iran. Selat ini menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab dan pada titik tersempit yang lebarnya hanya 21 mil. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Parlemen Iran dilaporkan telah menyetujui penutupan jalur pelayaran penting Selat Hormuz, setelah AS menyerang tiga lokasi nuklirnya pada akhir pekan.

Penutupan itu juga bermaksud sebagai salah satu opsi aksi balasan Iran atas serangan AS.

Namun, keputusan tersebut masih menunggu persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Republik Islam dan Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Mengenal Selat Hormuz

Selat Hormuz adalah perairan antara Teluk Persia dan Teluk Oman.

Untuk melintasi Selat tersebut, kapal-kapal melewati perairan teritorial Iran dan Oman berdasarkan ketentuan jalur transit Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Setiap harinya, jutaan barel minyak melewati perairan ini dari negara-negara Teluk ke seluruh penjuru dunia.

Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), sekitar seperlima dari total konsumsi minyak dunia melewati selat ini, atau sekitar 20 juta barel per hari (bpd) minyak, kondensat, dan bahan bakar.

Bukan hanya minyak, Selat Hormuz juga menjadi jalur perdagangan gas alam cair (liquid natural gas). 

Di sekitar Selat Hormuz terdapat dua dari 10 eksportir gas alam terbesar di dunia, yakni Qatar dan Oman. 

Gabungan produksi gas alam kedua negara itu hampir 90 juta metrik ton per tahun.

Setiap bulan, ada sekitar 3.000 lebih kapal pengangkut LNG mondar-mandir melewati selat tersebut.

Tidak hanya terbatas pada minyak dan gas, selat ini juga berfungsi sebagai koridor penting bagi perdagangan internasional dan pengiriman laut yang lebih luas.

Selat ini menangani kargo nonenergi dalam jumlah besar, karena kapal-kapal kontainer besar yang memuat barang-barang manufaktur, bahan mentah, dan pasokan makanan penting melintasi Selat ini.

Ada kekhawatiran bahwa menutupnya untuk semua lalu lintas pengiriman akan memicu guncangan pasokan minyak, yang akan mendorong inflasi dan memicu resesi global.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved