Berita Viral

Berbuntut Panjang, Beathor Buka-bukaan Ijazah Palsu Pasar Pramuka Kader PDI P dan Kepolisian Disorot

Gara-gara Beathor buka-bukaan soal ijazah palsu di Pasar Pramuka, Kader PDI P dan kepolisian malah disorot. Ada apa ?

Editor: Budi Rahmat
Tribun Bogor/net
GARA-GARA BEATHOR - Semua gara-gara Beathior hingga Kader PDI P dan kepolisian disorot 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berbuntut panjang. Niatnya mau mengungkap dugaan ijazah palsu yang dipakai noleh Joko Widodo, politisi senior ini malah membuat geger PDI Perjuangan dna juga aparat penegak hukum.

Tentu sjaa itu tidak terlepas dari keberadaan pasar pramuka yang disebut sebagai lokasi produksi ijazah palsu.

Dan tak tanggung-tangggung, pasar pramuka yang terletak di Jakarta itu menjadi lokasi banyak pejabat dan politi untuk mendapatkan ijazah palsu.

Baca juga: HEBOH Kapolri Cium Tangan Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan Langsung Angkat Bicara

Hal itu dibongkar oleh Beathor Suryadi. ia bahkan dnegan lugasnya mengatakan polisi seharusnya melakukan penyelidikan terkait dnegan dugaan ijazah palsu yang dimanfaatkan politisi dan pejabat lainnya.

Pernyataan Benthor ini malah menjadi viral dan dibahas publik. Bukan soal ijazah jokowi saja, namun juga kader PDI perjuangan serta pejabat lainnya yang menggunakan ijazah palsu

Ya, itulah kejadian keceplosan membongkar rahasia kader PDIP saat membahas soal isu ijazah Jokowi.

Seperti diketahui, Beathor adalah sosok yang ngotot menyebut ijazah Jokowi adalah buatan Pasar Pramuka.

Ada di kubu Roy Suryo Cs, Beathor bahkan lancar menceritakan asal-usul dirinya mengetahui bahwa ijazah Jokowi adalah palsu.

Diwartakan sebelumnya, Beathor Suryadi belakangan gencar mengatakan bahwa ijazah Jokowi berasal dari Pasar Pramuka.

Bahkan yang terbaru, Beathor koar-koar menceritakan kronologi pembuatan ijazah palsu Jokowi yang ia ketahui.

Beathor mengaku punya sumber terpercaya yang mengetahui rincian pembuatan ijazah Jokowi.

Dalam konten Youtube bersama mantan Ketua KPK Abraham Samad, Beathor mengurai awal mula dirinya meyakini bahwa Jokowi tidak pernah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.

"Bang Beathor, dari mana nih informasinya bisa enggak diceritakan, bagaimana spekulasi ijazah dari pasar pramuka?" tanya Abraham Samad, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (23/6/2025).

"Kita tentu berawal dari pernyataan Bambang Tri yang mengatakan Jokowi tidak punya ijazah. Ditambah pernyataan mantan Rektor Pak Sofyan Effendi yang mengatakan tidak ada nama Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM," ungkap Beathor Suryadi.

Baca juga: PILU, Lia Baru Diumumkan Lulus PPPK, Namun Kecelakaan Maut Menewaskannya bersama Suami dan Anak

Terus mengawal kasus Bambang Tri, Beathor merasa miris saat rekannya itu dipenjara atas kasus pencemaran nama baik Jokowi.

Padahal diyakini Beathor, pernyataan Bambang Tri soal ijazah palsu Jokowi adalah benar.

Hingga akhirnya, Beathor tergugah untuk mendukung Roy Suryo Cs guna menggali fakta soal keaslian ijazah Jokowi.

Beathor pun semakin yakin soal ijazah palsu Jokowi setelah pihak Roy Suryo menyebut demikian.

"UGM sendiri membikin pernyataan itu asli. Tapi kawan-kawan Roy Suryo, Rismon dan ibu Tifa menyatakan itu tidak. Perlawanan itu menyebabkan kami datang ke UGM tanggal 15, di dua tempat itu kami enggak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Saya yakin Roy, Rismon dan Tifa ini benar. Karena kalau mereka benar, jadi UGM ini mengada-ada, artinya ini bukan produk dia tapi dia akui. Lantas kalau itu bukan punya UGM, itu produk di mana?" kata Beathor.

Bocorkan rahasia kader PDIP

Usai menjelaskan soal analisa Roy Suryo cs terkait ijazah Jokowi, Beathor tiba-tiba membahas soal kader PDIP.

Diakui Beathor, ia terpikir kemungkinan ijazah Jokowi palsu karena teringat dengan kelakuan kader PDIP lainnya.

Kata Beathor, banyak kader PDIP yang pakai ijazah palsu untuk mencalonkan diri sebagai pemimpin daerah.

Bahkan Beathor menyebut pihak kepolisian pun sudah tahu soal ijazah palsu yang dibuat oleh para calon kepala daerah.

"Saya langsung inget awal peristiwa Pilkada di zaman reformasi ini. Itu PDI Perjuangan banyak kadernya yang menjadi anggota dewan, menjadi Bupati, Gubernur, itu ijazahnya palsu. Jadi karena palsu semua, seharusnya Baresekrim yang sekarang ini, kalau mereka pada tahun di awal 2012 itu sudah menjadi polisi, mereka tahu betapa banyaknya ijazah-ijazah yang diproduksi oleh Pasar Pramuka," ungkap Beathor Suryadi.

Baca juga: 6 Bulan Live Streaming Sambil Berhubungan Intim, Pasangan Ini Raup untung Rp 65 Juta

"Aneh juga kalau Bareskrim yang sekarang tidak mengenal Pasar Pramuka. Apalagi kalau orang-orang itu pernah di Polres Jakarta Pusat dan Jakarta Timur," sambungnya.

Tak cuma itu, Beathor bahkan menyebut ada kader PDIP yang jadi pimpinan di legislatif yang sebenarnya punya ijazah palsu.

"Jadi ada Ketua DKI, Ketua DPRD, sarjananya palsu," ujar Beathor.

Mendengar cerita Beathor soal ijazah palsu, Abraham Samad terheran-heran.

Abraham lantas bertanya ke Beathor soal ijazah palsu yang dibuat kader PDIP.

Bak sadar dirinya keceplosan, Beathor pun melanjutkan ceritanya yakni membongkar rahasia kader PDIP.

"Kenapa itu banyak orang PDIP itu pergi ke Pasar Pramuka membuat ijazah palsu, ijazah sarjana?" tanya Abraham Samad.

"Karena persyaratan untuk menjadi anggota dewan, menjadi Bupati Wali Kota, Gubernur, syaratnya kan harus punya ijazah. Kader kami rata-rata pada waktu awal itu bertato, enggak punya (ijazah). Nah mereka dibimbing oleh kawan kita yang namanya Deni, Deni ini yang mencari di mana orang yang ahli untuk membikin ijazah," ucap Beathor.

Dari sanalah akhirnya Beathor terpikirkan kemungkinan jangan-jangan ijazah Jokowi juga berasal dari Pasar Pramuka.

Terlebih diakui Beathor, ia sudah melakukan penelitian dan juga bertanya ke rekannya sesama partai.

"Dari situ saya terus teringat dari Pasar Pramuka. Setelah pulang dari Solo, saya lacak ke kawan saya yang dari kader. Saya meneliti terus pernyataan itu, saya teringat Pasar Pramuka, saya lacak siapa yang pertama kali menerima rombongan Jokowi, ketemu lah dengan kawan di DKI, mereka bikin pertemuan. Dari situ mereka terbitkanlah ijazah, dari situ Jokowi lolos," pungkas Beathor.

Tak cuma koar-koar bercerita, Beathor bahkan berani menyebutkan nama sosok yang jadi dalang di balik ijazah palsu Jokowi.

"Deni nih aktivis senior PDI di DKI, dia yang menjadi sekretaris pemenangan Jokowi di Gubernur. Dari situlah, Deni ini otaknya cerdas cuma nasibnya sama lah belum bisa menjadi elit. Dia merancang itu, mungkin dari ijazah SD, SMP, SMA (Jokowi) dia yang bikin. Karena berdasarkan informasi dari Bambang Tri kan dia (Jokowi) enggak punya ijazah sama sekali," imbuh Beathor.

Respon tim kampanye Jokowi-Ahok

Mendengar pernyataan Beathor soal ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka, Waketum Jokowi Mania, Andi Azwan membongkar fakta sebenarnya.

Andi menyebut dirinya sangat tahu sosok Jokowi sejak tahun 2012 yakni saat ia mencalonkan diri sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Ditegaskan oleh Andi Azwan, tidak pernah ada pembicaraan kala itu soal pembuatan ijazah palsu Jokowi.

Karenanya kata Andi, ucapan Beathor soal ijazah Jokowi dibuat di Pasar Pramuka adalah bohong.

"Saya ada di situ (saat Jokowi kampanye tahun 2012), dan tidak ada pembicaraan itu (soal ijazah palsu), saya kan teman baiknya pak Widodo, tidak ada bicara masalah itu. Jadi apa yang dikatakan Bang Beathor itu adalah omong kosong," ujar Andi Azwan.

"Kalau saya bilang, ini (Beathor) mau pansos aja, memanfaatkan situasi ini untuk bisa tampil. Karena apa yang diceritakan itu omong kosong," sambungnya.

Tentu saja kadud ini jadi perhatian publik. Bagaimana harusnya pihak penegak hukum bisa melakukan pemeriksaan pada Benthor untuk mendapatkan kejelasan soal ijazah Palsu yang dimanfaatkan banyak polisi. (*)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved