Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

DPRD Pekanbaru

Dewan Apresiasi Pemko Pekanbaru Komit Tertibkan Badut Anak-anak, Pastikan Tak Beraksi Lagi

Keberadaan badut anak-anak yang dibiarkan beraksi di jalanan sangat beresiko, baik dari sisi keselamatan, maupun perkembangan mental.

Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Theo Rizky
Dok Satpol PP Kota Pekanbaru
BADUT - Petugas mengamankan pengemis dengan modus sebagai badut di dekat persimpangan SKA, Kota Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Langkah Pemko Pekanbaru, melalui Satpol PP dan Dinsos dalam menertibkan badut jalanan dan gepeng akhir pekan kemarin, khususnya anak-anak yang dijadikan untuk mengemis, mendapat apresiasi dari kalangan DPRD Pekanbaru.

Penertiban ini dinilai sebagai upaya serius, untuk melindungi hak anak dan menciptakan ketertiban umum di jalanan ibu kota Provinsi Riau ini.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Tekad Indra Pradana Abidin menilai, kehadiran badut anak-anak yang mengemis di perempatan lampu merah dan kawasan padat lalu lintas, bukan hanya mengganggu pengguna jalan.

Tapi juga mengeksploitasi anak di bawah umur.

Karenanya, komitmen Satpol PP dan Dinsos, patut didukung semua pihak.

“Badut anak-anak ini tak boleh lagi beraksi. Termasuk mereka yang dipaksa ngemis, harus benar-benar dipastikan tidak terjadi lagi. Anak-anak seharusnya berada di bangku sekolah, bukan dijadikan alat mencari uang di jalanan,” tegas Tekad, Minggu (29/6/2025) kepada Tribunpekanbaru.com.

10 gepeng dan empat di antaranya anak-anak diamankan Satpol PP dan Dinsos Jumat pekan lalu, di sejumlah jalan di Kota Pekanbaru.

Mereka kedapatan masih mengemis di tepi jalan dan persimpangan lampu lalu lintas di larut malam. Di antaranya di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Arifin Achmad, Jalan Jendral Sudirman hingga Jalan Diponegoro.

Lebih lanjut disampaikan Tekad lagi, bahwa keberadaan badut anak-anak yang dibiarkan beraksi di jalanan sangat beresiko.

Baik dari sisi keselamatan, maupun perkembangan mental mereka.

"Makanya, kita sangat mendorong agar penindakan tidak hanya bersifat sesaat. Tapi juga disertai upaya pembinaan kepada para orangtua, maupun pihak yang mempekerjakan anak-anak tersebut. Jangan ini terulang. Bisa dipidana," sebut Politisi PDI P ini lagi.

Lebih lanjut diharapkan, razia serupa diharapkan terus dilakukan secara berkala, untuk memastikan tidak ada lagi anak-anak yang dieksploitasi dalam bentuk apapun.

Termasuk sebagai badut jalanan. Selain penertiban, pihak penegak hukum juga diharapkan dilibatkan, untuk mendalami kasus-kasus yang menyangkut perlindungan anak.

“Perlu ini dilakukan, untuk efek jera dan tidak seenaknya lagi oknum orangtua menyuruh anaknya mengemis. Perlu ditindaklanjuti ke ranah hukum,” sarannya.

Dengan langkah ini, diharapkan Kota Pekanbaru bisa menjadi kota yang lebih ramah anak, serta bebas dari praktik eksploitasi yang merugikan masa depan generasi muda.

(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved