Serangan Balik Netizen Indonesia Beri Bintang 1 Hutan Amazon Brasil, Buntut Rating Gunung Rinjani
Perang rating antar negara terjadi di platform Google Maps dan menjadi perbincangan hangat warganet Indonesia pada Senin (30/6/2025).
Namun, di balik komentar sarkastik dan aksi rating massal, fenomena ini juga mengungkap dinamika emosi kolektif dan solidaritas digital lintas negara.
Hutan Amazon: Neraka Hijau yang Berperan Penting Sebagai Paru-Paru Dunia
Hutan Amazon, atau dalam bahasa Portugis dikenal sebagai Floresta Amazônica atau Amazônia, merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia yang terletak di benua Amerika Selatan.
Kawasan ini mencakup sekitar 5,5 juta kilometer persegi dan tersebar di sembilan negara, dengan 60 persen wilayahnya berada di Brasil.
Negara-negara lain yang juga memiliki bagian dari hutan ini antara lain Peru, Kolombia, Venezuela, Bolivia, Ekuador, Guyana, Suriname, dan Guyana Prancis.
Amazon disebut "paru-paru dunia" karena menghasilkan sekitar 30 persen oksigen global dan menjadi rumah bagi sepertiga spesies binatang serta setengah dari seluruh tanaman di Bumi.
Hutan ini dihuni oleh beragam flora dan fauna, seperti jaguar, anakonda, elang harpy, sloth, hingga pohon kapuk, anggrek, dan teratai raksasa.
Namun, karena keanekaragaman hayati yang ekstrem dan medan yang menantang, Amazon juga dikenal sebagai "neraka hijau".
Kerap kali, hutan ini dianggap misterius dan penuh bahaya, menyimpan kisah tentang serangga mematikan, hewan buas, hingga banjir tahunan yang kerap melanda sungai-sungainya.
Sejarah Panjang dan Peran Global Hutan Amazon
Sejarah Amazon sarat dengan jejak peradaban kuno dan konflik antarsuku.
Suku-suku seperti Jivaro, Munduruku, dan Yanomamo telah lama mendiami kawasan ini.
Beberapa suku dikenal karena praktik bertempur, bahkan tradisi penciutan kepala sebagai simbol kemenangan.
Pada masa kolonial, Amazon menjadi incaran bangsa Eropa karena kekayaan alamnya, khususnya selama masa demam karet di abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Namun, ekspansi ini juga membawa bencana: ribuan penduduk asli tewas akibat penyakit baru yang dibawa para imigran seperti malaria dan tifus.
Pacarnya Minta Dibelikan Hape Harga 8 Juta, Suryadi Cuma Punya 3 Juta, Emosi, Terjadilah Pembunuhan |
![]() |
---|
Dosen UIN Malang Mengundurkan Diri Usai Guling-guling di Tanah, Terungkap Penyebab Keributan |
![]() |
---|
Pria Berusia 42 tahun di Lampung Tengah Akui Menghabisi Siswi SMK, Jasad Korban Ia Buang ke Sungai |
![]() |
---|
Akhirnya Ketemu Juga, Eko Purnomo yang Masuk List Orang Hilang Ternyata Bekerja di Kalteng |
![]() |
---|
Momen Petugas Berjibaku Mengevakuasi Isnani yang Memiliki Berat Badan 300 Kg, Terungkap Fakta Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.