Perambahan Hutan di TNTN

Satgas PKH dan Forkopimda Riau Tanam Pohon di Bekas Lahan Sawit TNTN, Bentuk Simbolis Reforestasi

Wadan Satgas PKH, Brigjen TNI Dody Triwinarto bersama pejabat Forkopimda Riau, melakukan penanaman pohon di lahan bekas sawit.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
TANAM POHON - Wadan Satgas PKH Brigjen TNI Dody Triwinarto bersama pejabat Forkopimda Riau melakukan penanaman pohon di bekas lahan sawit di TNTN, Rabu (2/7/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Komandan (Wadan) Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH), Brigjen TNI Dody Triwinarto bersama pejabat Forkopimda Riau, melakukan penanaman pohon di lahan bekas ditanami sawit di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Rabu (2/7/2025).

Penanaman pohon ini menjadi bentuk simbolis reforestasi kawasan TNTN, untuk dapat kembali ke fungsi semestinya sebagai kawasan konservasi.

Pohon yang ditanam jenis tanaman keras penghasil buah.

Seperti diketahui, upaya penertiban dan pemulihan kawasan hutan TNTN terus digencarkan.

Selain sejumlah reforestasi lahan berskala kecil, Satgas PKH kembali melaksanakan reforestasi kedua dalam skala besar. 

Fokus utama kegiatan ini, adalah pengembalian fungsi lahan dari perkebunan kelapa sawit ilegal menjadi hutan konservasi.

Wadan Satgas PKH, Brigjen TNI Dody Triwinarto menegaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan motivasi kepada pihak lain, khususnya masyarakat yang memiliki lahan di dalam TNTN, agar tergerak untuk bekerja sama.

"Penegakan hukum tetap berjalan, namun kami menerapkan asas ultimum remedium, di mana pidana adalah pilihan terakhir," ujar Brigjen Dody saat diwawancarai di lokasi kebun sawit di dalam kawasan TNTN.

Ia menekankan, jika masyarakat bersedia diajak bekerja sama dan mengembalikan lahan kepada negara, tentu hasilnya akan lebih baik.

"Itu harapan kita, mudah-mudahan bisa menjadi motivasi," ucap jenderal TNI ADberpangkat bintang satu itu.

Ia bilang, Satgas PKH bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau, memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan permasalahan di TNTN. 

Brigjen Dody menjelaskan, pemulihan kawasan TNTN ini sejatinya adalah tanggung jawab bersama. 

"Kegiatan hari ini ada 311 hektare, sebelumnya 401 hektare, jadi sudah 712 hektare yang sudah terverifikasi. Kami sudah cek suratnya, datanya, dan lokasi tempatnya," papar Brigjen Dody. 

Ia menegaskan, prioritas utama Satgas PKH adalah kegiatan di dalam kawasan inti TNTN.

"Masyarakat jangan sampai gagal paham atau salah pengertian. Yang perlu kita perhatikan dan carikan solusinya adalah seluruh masyarakat atau penduduk yang hidup di dalam TNTN," tegasnya.

Brigjen Dody mengungkapkan optimisme atas kemajuan yang telah dicapai, dengan lebih dari 700 hektare lahan telah kembali kepada negara.

“Target kami terus-menerus, minimal 50 sampai 70 persen lahan sawit yang ada di dalam (TNTN) sudah diserahkan secara nyata oleh masyarakat kepada negara," ungkapnya.

Lahan-lahan yang telah dikembalikan ini selanjutnya akan ditanami kembali dan dipulihkan fungsinya sebagai hutan konservasi dengan tanaman keras. 

"Jadi, tidak ada tanaman sawit dalam hutan konservasi," tegas Brigjen Dody.

Untuk mencapai target ini, Satgas PKH akan berkoordinasi dengan lembaga atau kementerian terkait dan masyarakat pemilik lahan yang besar. 

"Sama-sama kita bergabung untuk mencari solusi secepatnya," imbuhnya. 

Brigjen Dody juga meminta tanggung jawab dari pemilik lahan untuk menyelesaikan masalah sesuai kemampuan masing-masing.

Ditanyai soal target waktu, Brigjen Dody secara singkat menyatakan, prosesnya bisa cepat terlaksana dan diharapkan berjalan lancar.

"Ada, target waktunya, secepatnya,” pungkasnya.

Dari pantauan di lokasi, satu persatu pohon sawit berukuran besar ditumbangkan dengan alat berat.

Terlihat ada 2 alat berat yang tengah bekerja. Lokasinya, berada di Desa Segati, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Lahan tempat tumbuhnya tanaman sawit tersebut, sudah diserahkan kembali secara sukarela ke negara oleh kelompok masyarakat yang mengklaim sebagai pemilik.

Penyerahan lahan dilakukan lewat Satgas PKH.

Lahan yang diserahkan kembali oleh masyarakat dalam kesempatan kali ini, seluas 311 hektare.

Terlihat kelompok masyarakat yang diketuai Suyadi, bertemu dengan tim Satgas PKH yang dipimpin Wadan Satgas, Brigjen TNI Dody Triwinarto bersama pejabat Forkopimda Riau, di lokasi perkebunan sawit.

“Kami dari kelompok Tani Maju, pada hari ini dengan sukarela menyerahkan lahan yang telah kami usahai (kelola, red) selama ini, yang mana lahan tersebut masuk ke dalam TNTN,” ungkap Suyadi.

Ia menyebut, di lahan seluas 311 hektare ini, telah ditanami sawit lebih kurang sebanyak 40 ribu pohon. Usia pohon sawit yang ada berkisar 1 sampai 15 tahun.

Lanjut Sunadi, pihaknya akan memusnahkan semua tanaman sawit yang ada, untuk kemudian ditanami kembali dengan tanaman hutan, sebagaimana awalnya dan sesuai fungsi konservasi.

Menurut Suyadi, hingga saat ini sudah 13 ribu tanaman sawit yang dimusnahkan.

Ia menyebut, akan mengajak masyarakat lainnya pemilik kebun sawit di TNTN, untuk dapat menyerahkan pula lahan mereka secara sukarela.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Kajati Riau Akmal Abbas, Danrem 031 Wira Bima Brigjen TNI Sugiyono, dan lain-lain.

(tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved