KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam

Tragedi KMP Tunu Pratama Jaya: Jasad Sang Ayah Jadi Pelindung Toni Bertahan di Selat Bali

Eka Toniansah bercerita bahwa ia bersama ayahnya Eko Sastrio (51), membawa truk tronton untuk mengirim semen ke Bali.

Kompas.com
Seorang penumpang selamat KMP Tunu Pratama Jaya, Toni memegangi jasad ayahnya hingga ditolong nelayan yang melintas di sekitar Pantai Banyubiru, Bali. 

Namun, selang beberapa detik ia langsung mengapung ke permukaan bersama ayahnya setelah melepas besi pinggiran kapal.

"Sekitar 5 detik-an naik ke atas," jelasnya.

Setelah naik ke permukaan laut, Toni melihat penumpang lainnya panik, menangis, dan menjerit meminta pertolongan.

"Saya tak begitu panik, ya pasrah, gimana lagi," urainya.

Saat awal naik ke permukaan, Toni dan ayahnya yang sama-sama tak bisa berenang itu masih berpegangan.

Namun, kondisi ayahnya sudah semakin lemas.

"Kondisi bapak lemas, sempat masih hidup," jelasnya.

Tak lama, ayahnya meninggal.

Toni tetap bertahan sembari memeluk jasad ayahnya dengan satu tangan tanpa ada kapal yang melintas untuk membantu.

Ia hanya bisa pasrah mengikuti ombak dan arus sembari melihat sekeliling kemungkinan ada kapal melintas.

"Pas kejadian 1 jam 2 jam, tak ada bantuan kapal sama sekali," terangnya.

Barulah, sekitar 5 jam-an Toni yang memegangi jasad ayahnya itu ditemukan oleh nelayan yang melintas di sekitar Pantai Banyubiru, Bali.

Dia berteriak meminta tolong pada nelayan yang melintas.

"Teriak-teriak minta tolong," jelasnya.

"Saat ditemukan, kita naik kapal nelayan, bapak sudah tidak ada," ucapnya.

Tiba di daratan, Toni langsung meminta warga untuk menghubungi keluarga bahwa dirinya selamat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved