DPRD Pekanbaru
579 Kasus DBD Hingga Pekan Kedua Juli, Begini Saran Anggota DPRD Pekanbaru ke Diskes dan Masyarakat
Hingga pekan kedua bulan Juli 2025, Diskes Pekanbaru mencatat sebanyak 579 kasus DBD telah terjadi Ddi Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru, terus mengalami peningkatan signifikan.
Hingga pekan kedua bulan Juli 2025, Diskes Pekanbaru mencatat sebanyak 579 kasus DBD telah terjadi.
Kondisi ini memicu perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Pekanbaru.
"Selama ini DBD sering dianggap sepele. Padahal bisa menyebabkan kematian. Tapi kami tetap mengimbau semua pihak, perlu adanya peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian, termasuk pperan aktif masyarakat," kata Ketua DPRD Pekanbaru Muhammad Isa Lahamid, Jumat (11/7/2025) kepada Tribunpekanbaru.com.
Selain itu, Diskes perlu memperkuat edukasi dan sosialisasi terkait pemberantasan sarang nyamuk (PSN), terutama melalui program 3M Plus.
Fogging saja tidak cukup, jika lingkungan warga masih menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Politisi PKS ini juga meminta Diskes, untuk secara berkala merilis data sebaran kasus DBD per kelurahan, agar masyarakat lebih waspada dan bisa melakukan langkah pencegahan secara mandiri.
Meski selama ini Diskes merilis data per kecamatan.
Di sisi lain, pemerintah juga didorong untuk menggencarkan koordinasi dengan RT/RW setempat dalam upaya pencegahan.
Lebih dari itu, dia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Terutama menguras, menutup, dan mendaur ulang tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk.
“Keterlibatan masyarakat sangat penting. Kita harus bersama-sama melakukan langkah nyata untuk menekan angka kasus DBD ini,” ajaknya.
Sekadar gambaran, data yang dirilis Diskes Pekanbaru, dari 579 kasus DBD hingga pekan dua Juli ini, Kecamatan Payung Sekaki menjadi daerah dengan kasus DBD terbanyak di Kota Pekanbaru, 74 kasus.
Disusul Kecamatan Rumbai dan Tenayan Raya, dengan jumlah 56 kasus dan 55 kasus DBD.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Fira Septiyanti kepada Tribunpekanbaru.com, menjelaskan, kasus ini tercatat dari Januari hingga pertengahan Juli 2025.
"Kasus DBD yang terjadi selama hampir tujuh bulan ini berfluktuatif sejak Januari lalu, sempat mengalami puncak kasus pada Maret lalu," paparnya, Kamis (10/7/2025).
Disampaikan, saat ini tidak ada lagi pasien DBD yang masih menjalani perawatan medis. Kebanyakan pasien DBD berusia 25 tahun hingga 44 tahun.
(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)
DPRD Pekanbaru: Apa Kabar Rencana Pemko akan Turunkan PBB 300 Persen? |
![]() |
---|
Dewan Minta Pemerintah Kompak Tangani Seluruh Titik Banjir di Kota Pekanbaru |
![]() |
---|
Terkuak di Hearing BPN Pekanbaru Tutupi Data Kasus Tanah Ini, DPRD Akan Libatkan Satgas Mafia Tanah |
![]() |
---|
Razia THM di Kota Pekanbaru, Dewan Minta Satpol PP Tak Tebang Pilih |
![]() |
---|
Iklan Rokok Makin Merajalela di Kota Pekanbaru, DPRD: Pelaksanaan Perda KTR Melempem |
![]() |
---|