Rangkuman Materi Tema 1 Bagian D: Kearifan Lokal IPS Kelas 9

TRIBUNPEKANBARU.COM - Simak berikut ini, tersaji Rangkuman Materi Tema 1 Bagian D: Kearifan Lokal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka.

Rangkuman Materi Tema 1 Bagian D: Kearifan Lokal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka disusun agar siswa lebih mudah memahami nilai-nilai budaya yang tumbuh di tengah masyarakat Indonesia.

Kearifan lokal adalah bagian penting dari identitas bangsa dan berperan dalam menjaga harmoni sosial.

Dengan Rangkuman Materi Tema 1 Bagian D: Kearifan Lokal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka, siswa dapat melihat bagaimana tradisi dan kebiasaan lokal menjadi solusi atas berbagai persoalan sosial.

Rangkuman ini dibuat ringkas dan padat agar mudah dipelajari di mana saja dan kapan saja.
Materi kearifan lokal juga membantu siswa menghargai perbedaan serta memahami kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

Rangkuman Materi Tema 1 Bagian D: Kearifan Lokal IPS Kelas 9 SMP/MTs Kurikulum Merdeka bisa dijadikan referensi belajar sebelum ulangan atau bahan diskusi di kelas.

Mari kita pelajari bersama dan kenali berbagai kearifan lokal yang menjadi kekuatan sosial di negeri kita.

Rangkuman Materi Tema 1 Bagian D: Kearifan Lokal IPS Kelas 9 Kurikulum Merdeka

1. Bagaimana Kearifan Lokal Masyarakat Nusantara?

Kearifan lokal adalah nilai-nilai, norma, adat istiadat, serta pengetahuan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat suatu daerah, diwariskan dari generasi ke generasi.

Contoh Kearifan Lokal Nusantara:

- Subak di Bali → sistem irigasi berbasis gotong royong dan spiritualitas.
- Sasi di Maluku → aturan larangan mengambil hasil laut atau hutan dalam waktu tertentu.
- Nyadran di Jawa Tengah → tradisi ziarah kubur yang sarat makna spiritual.
- Dugderan di Semarang → perayaan menyambut Ramadan.

Ciri-ciri Kearifan Lokal:

- Terikat dengan lingkungan sekitar
- Mengandung nilai kebaikan dan harmoni
- Menjaga keseimbangan dengan alam
- Diwariskan secara lisan atau praktik nyata

2. Bagaimana Kondisi Pelestarian Kearifan Lokal di Tengah Modernisasi dan Globalisasi?