Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Atlet dan Pelatih Riau Berbahagia Polemik Bonus PON 2024 Selesai, Dibayar 2 Tahap

Para atlet dan pelatih Riau bersyukur permasalahan bonus akhirnya selesai. Pembayaran 2 tahap diterima para pelatih dan atlet.

Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan
FOTO BERSAMA - Kadispora Riau Erisman Yahya berfoto bersama dengan pengurus KONI Riau serta para pelatih, Jumat sore (18/7/2025). Para atlet dan pelatih Riau bersyukur permasalahan bonus akhirnya selesai. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Para atlet dan pelatih Riau bersyukur permasalahan bonus akhirnya selesai. Pembayaran 2 tahap diterima para pelatih dan atlet.


"Alhamdulillah dibayar 2 tahap," kata Agung, pesenam Riau pada Tribunpekanbaru.com, Jumat (18/7/2026).


Ia mengatakan perjuangan pihaknya akhirnya berbuah hasil. Ia pun mengucapkan terimakasih pada seluruh pihak yang sudah membantu perjuangan ini.


"Tadi disampaikan pelatih soal solusi ini. Luta menerimanya. Kita syukuri," kata Agung.


Agung merupakan peraih emas di PON 2024. Saat ini ia berada di Bandung menjalani Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) persiapan Sea Games 2025.


Soal solusi pembayaran 2 tahap ini disampaikan langsung Kadispora Riau, Erisman Yahya saat menggelar pertemuan di kantor KONI Riau, Jumat sore (18/7/2025). Hadir dalam pertemuan itu pengurus KONI Riau serta jajaran pelatih.


Pelatih senam Riau, Ahmad Marcos yang turut dalam pertemuan tersebut mengucap syukur atas sokusi ini.


"Mengucap syukur  pemerintah sudah sadar. Sebenarnya ini sudah terlambat. Tapi kita terima. Masalaha ini sudah sampai ke Nasional baru mungkin ada kesadaran pemerintah membayar kewajiban ke atlet dan pelatih," kata Marcos.


Ia mengatakan pembayaran 2 tahap ini tidak ada masalahan bagi pihaknya. Namun  ia berharap janji ini harus ditepati.


"Harapan saya, 2 tahap ngak ada masalah. Ini janji. Jadi harus ditepati. Jangan sampai hal-hal lain disampaikan ke kita nantinya. Kita ngak akan terima," katanya.


"Harapan saya, janji 2 tahap, silahkan. Tapi betul-betul dilaksanakan. Perjanjuan hitam diatas putih ngak perlu. Teman-teman pelatih cukup dengan rekaman ini. Ini pegangan kita," tambahnya.


Pelatih tinju Riau, Darman Hutauruk juga nengatakan hal yang sama. Pihaknya bersyukur atas solusi yang didapat.


"Kota bersyukur atas solusi ini. Janji 2 tahap ini juga jadi pegangan kita," kata Darman.


Pihak KONI Riau pun menyambut gembira. Pihaknya menyambut baikvatas solusi ini.

"Apa yqng disampaikan Pak kadis tadi kami menyambut baik ya. Ucapan terimakasih buat oak Gubernur," kata sekretaris Umum KONI Riau, Edi Satria.


Ia mengatakan solusi ini harus jadikan spririt baik pelatih dan atlet serta insan olahraga atas perhatian Gubernur.
Pembayaran 2 tahap ini sudah bisa diterima para atlet dan pelatih.


"Tentu kita ucapkan terimakasih pada pak gubernur sudah memberikan perhatian pada atlet dan pelatih kita yang berprestasi di PON 2024," kata Edi Satria.


Pemprov Riau akhirnya memutuskan anggaran bonus bagi atlet berprestasi baik itu di PON 2024, Peparnas 2024, Pra Popnas 2024 dan Paralympic 2024 dibayar dalam 2 tahun. Solusi ini diambil untuk menyudahi polemik yang terjadi saat ini.


Anggaran bonusvatau sagu hati atlet dan pelatih yang berprestasi yang ada saat ini di anggaran Dispora Riau akan disalurkan ke atlet dan pelatih penerima. Kekurangannya, akan dibayarkan di APBD 2026.


Hal ini disampaikan langsung Kadispora Riau Erisman Yahya dalam pertemuan dengan pengurus KONI Riau serta para pelatih. Pertemuan digelar di kantor KONI Riau pada Jumat sore (18/7/2025).


"Pak Gubernur sudah memastikan kekurangan bonus, kekurangannya akan dipenuhi di APBD 2026," kata Erisman Yahya usai pertemuan.


"Kekurangannya sesuai Pergub yang ada," tambahnya.


Ia mengatakan dam waktu dekat pihaknyavaka mencairkan bonus bagivatlet dan pelatih yang berprestasi di PON 2024. Sedangkan bonus Peparnas 2024, Pra Popnas 2024 dan Paralympic 2024 sudah dicairkan Pemprov Riau pada Jumat sore (8/7/2025).


"Dalam waktu dekat ini cairkan dulu bonus yang ada. Kekurangannya kita akan bayaran di APBD 2026. Itu yang disampaikan Pak gub," katanya.


Ia mengatakan pembayaran bonus akan dilakukan 2 tahun. Yakni di APBD 2025 saat ini dan di APBD 2026 nantinya.


Dengan solusi ini, pihaknya juga berharap polemik bonus bisa berakhir. Sehingga kondisi kembali kondusif.


"Kita berharap kedepan kondusif. Tidak ada lagi persoalan. Kita kembali konsentrasi merebut prestasi mengharumkan nama daerah Riau," ujarnya.


Ia kembali menegaskan pembayaran bonus secara 2 tahap untuk seluruhnya. Baik itu PON, Peparnas, Pra Popnas dan Paralympic.


"Sama juga (Peparnas, Pra Popnas, Paralympic). 2 tahap," ujarnya.


Ia mengatakan kebutuhan bonus untuk 4 event olahraga tersebut bila harus sesuai dnegan Pergub, maka anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp 52 M. Namun saat ini anggaran yangvtersedia hanya Rp 25 Miliar.


"Artinya kan ada minus Rp 27 Miliar. Sisanya ini yang akan kita anggarkan di APBD 2026," katanya.


Pembayaran 2 tahap ini memang sesuai keinginan para pelatih dan atlet untuk mensiasati defisit anggaran yang terjadi di Pemprov Riau.


Kisruh bonus atlet dan pelatih berprestasi ini terjadi karena adanya pengurangan anggaran bonus.


Saat ketok palu APBD murni 2025, Pemprov Riau menganggarkan bonus sebesar Rp 40 miliar. Ini sesuai dengan janji gubernur Riau sebelumnya baik itu SF Hariyanto maupun Rahman Hadi.


Namun pada awal tahun 2025, anggaran bonus dirasionalisasi menjadi Rp 25 miliar. Anggaran bonus ini untuk event PON 2024, Peparnas 2024, Pra Popnas 2024 dan Paralympic 2024.


Nah, bila anggaran Rp 25 Miliar didistribusikan untuk 4 event tersebut, maka atlet dan pelatih menerima dengan jumlah yang jauh dibawah Pergub. Juga mengalami penurunan hampir 50 persen dibanding bonus pada event yang sama sebelumnya yakni PON 2021 dan juga Peparnas 2021. (Tribunpekanbaru.com/Palti Siahaan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved