Karhutla di Riau

Asap Mulai Lintasi Batas Negara, Hotspot Tembus Ribuan Titik di Sumatera, Riau Terbanyak

Data terbaru menunjukkan, jumlah titik panas di Sumatera melonjak tajam hingga 1.208 titik pada Minggu pagi (20/7/2025). 

Penulis: Alex | Editor: Theo Rizky
Dok BMKG Sultan Syarif Kasim Pekanbaru
SEBARAN ASAP - Berdasarkan citra satelit Himawari milik BMKG pada Sabtu sore (19/7/2025) sebaran asap terpantau di wilayah Sumatera Utara dan Riau, bahkan telah melintasi batas wilayah Indonesia dan memasuki Selat Malaka serta Semenanjung Malaysia. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera terus memburuk.

Data terbaru menunjukkan, jumlah titik panas atau hotspot melonjak tajam hingga 1.208 titik pada Minggu pagi (20/7/2025). 

Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Anggun R mengatakan, berdasarkan citra satelit Himawari milik BMKG pada Sabtu sore (19/7/2025) sebaran asap terpantau di wilayah Sumatera Utara dan Riau, bahkan telah melintasi batas wilayah Indonesia dan memasuki Selat Malaka serta Semenanjung Malaysia.

Provinsi Riau menjadi pusat konsentrasi asap dengan jumlah hotspot mencapai 586 titik, hampir setengah dari total titik panas di Pulau Sumatera.

Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu menjadi penyumbang terbesar, masing-masing 354 dan 142 titik. 

Selain itu, wilayah lainnya seperti Kampar (16), Pelalawan (20), Siak (17), Dumai (15), hingga Bengkalis dan Meranti juga tak luput dari sebaran hotspot.

Baca juga: Breaking News: Menggila, Titik Panas Sumatera Tembus 1.208 Titik, Riau Sumbang Hampir Separuhnya

Satelit Himawari menunjukkan bahwa asap di Riau menyebar ke arah timur laut, sejalan dengan arah angin dominan dari Tenggara - Selatan menuju Barat Laut - Timur Laut.

Ini menyebabkan asap terdorong melintasi lautan menuju wilayah Selat Malaka dan negara tetangga seperti Malaysia.

Sementara itu, asap di Sumatera Utara terpantau mengarah ke Utara - Timur Laut.

Selain Riau, hotspot juga banyak ditemukan di Sumatera Utara (300 titik), Sumatera Barat (193 titik), dan Sumatera Selatan (67 titik).

Provinsi-provinsi lain seperti Jambi, Bangka Belitung, dan Aceh juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah titik panas, mengindikasikan bahwa kondisi cuaca kering dan minim hujan turut memperparah situasi.

Data terbaru BMKG menunjukkan bahwa arah angin yang mendukung penyebaran asap ke luar wilayah, serta suhu udara yang mencapai 35°C dan kelembapan yang rendah di beberapa titik, menjadikan kondisi semakin rentan terhadap karhutla. 

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran terbuka dan segera melaporkan jika ditemukan indikasi kebakaran lahan.

Situasi ini perlu menjadi perhatian serius bagi semua pihak karena tidak hanya berdampak terhadap kualitas udara lokal, tetapi juga telah menyentuh batas wilayah internasional.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved