Pengungkapan Narkoba di Riau

Kisah Anak Muda di Pekanbaru Jadi Pecandu Narkoba, Berawal dari Keluyuran, Kini Bangkit Menata Hidup

Seorang mantan pecandu Narkoba di Pekanbaru menceritakan sebagian kisah hidupnya, bagaimana ia terjerumus dan kembali menata hibudpnya

Penulis: Alex | Editor: Theo Rizky
Dok Tribun Pekanbaru
PECANDU NARKOBA - Ilustrasi pecandu Narkoba yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan, Jumat (25/7/2025). Seorang mantan pecandu Narkoba di Pekanbaru menceritakan sebagian kisah hidupnya, bagaimana ia terjerumus dan kembali menata hibudpnya 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Tidak semua pecandu narkoba berasal dari latar belakang keluarga bermasalah.

Ada yang justru tumbuh dalam rumah yang utuh, penuh kasih sayang, dan kecukupan materi.

Tapi kasih sayang yang tanpa batas dan kebebasan yang tidak terawasi, nyatanya bisa menjadi jalan masuk ke dunia kelam bernama narkoba.

Di sebuah yayasan rehabilitasi di Pekanbaru, seorang pria muda duduk tenang di pojok ruangan, mengenakan kaus sederhana dan celana olahraga.

Sorot matanya masih menyisakan kegamangan.

Baca juga: Narkoba Jadi Usaha Keluarga, Istri di Kuansing Riau Diringkus, Suami Langsung Kabur

Ia menolak namanya dipublikasikan, tapi bersedia menceritakan sebagian kisah hidupnya, kisah yang tidak ia banggakan, tapi justru ingin ia bagi sebagai peringatan.

Ia lahir dan dibesarkan dalam keluarga yang harmonis.

Tidak pernah kekurangan apa pun.

Orang tuanya memiliki pekerjaan mapan dan sangat menyayanginya sebagai anak tunggal.

Sejak kecil, semua keinginannya dipenuhi.

Ia mengaku, tidak pernah benar-benar tahu bagaimana rasanya menahan keinginan.

Baca juga: Penyelundupan Narkoba ke Bengkalis Gagal, 3 Tas Ditemukan Aparat di Semak-semak

"Apa yang saya minta selalu dikasih. Kalau saya ngambek atau marah, orang tua akan langsung mengalah," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (24/7/2025), sembari mengenang masa kecil dan remajanya.

Kebiasaan itu kemudian terus berlanjut, membuatnya terbiasa mendapatkan segalanya dengan mudah.

Ketika memasuki usia sekolah menengah atas, ia mulai sering keluar malam.

Tidak ada larangan dari orang tua. Ia meyakinkan mereka bahwa ia hanya sekadar nongkrong dengan teman-teman.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved