Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

PERINGATAN, ChatGPT bisa Jadi Bukti di Pengadilan, Pertanyaan Pribadi akan Dibongkar

Siapa yang selama ini jadikan ChatGPT sebagai ruang untuk bertanya hal yang pribadi. Hati-hati ya, karena bisa jadi bukti pengadilan

Editor: Budi Rahmat
Pexel/ Matheus Bartelli
CHATGPT - Hati-hati bertanya di ChatGPT. Karena itu bisa jadi bukti di pengadilan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bahaya mengikuti dari aktifitas komunikasi dengan ChatGPT. Meskipun chat itu bersifat pribadi, namun tetap bisa diakses sebagai bukti di pengadilan.

Jadi ChatGPT tak ada ruang privacynya bagi seseorang. Bahkan ketika mereka sedang berkomunikasi lewat pembicaraan yang intens dan sangat pribadi.

Nah, tentu saja ini jadi perhatian serius publik. Jangan asal melakukan komunikasi dengan ChatGPT.

Baca juga: GEGER, 11 Orang China Jadikan Indonesia Markas Penipuan Online Internasional, Bagaimana Mereka Masuk

Karena percakapan bisa jadi bukti di pengadilan. Seseorang bisa tersangkut masalah karena ada bukti di ChatGPT yang ditinggalkan.

Hati-hati 

Penggunaan ChatGPT kini semakin meluas karena kemampuannya membantu berbagai tugas, mulai dari merangkum dokumen hingga menjawab pertanyaan kompleks.

Kemudahan ini membuat banyak orang mengandalkannya dalam pekerjaan sehari-hari maupun kebutuhan pribadi, tanpa berpikir panjang soal dampak jangka panjangnya.

Di balik kecanggihannya tersebut, CEO ChatGPT OpenAI, Sam Altman, mengingatkan agar pengguna lebih berhati-hati.

Ada apa di balik ChatGPT?

Saat Satwa Terdampak Gempa Rusia, Paus Terdampar dan Singa Laut Kocar-kacir
Obrolan di ChatGPT bisa digunakan di pengadilan

Dilansir dari PC Mag, Senin (28/7/2025), Sam Altman mengungkapkan, percakapan dengan ChatGPT tidak dilindungi secara hukum.

Artinya, informasi yang dibagikan pengguna dapat digunakan sebagai bukti dalam kasus hukum.

Meskipun itu obrolan yang bersifat pribadi atau sensitif sekali pun.

Dalam podcast "This Past Weekend" bersama Theo Vonn, Altman menyebut kondisi ini sebagai hal yang sangat kacau.

Ia mengatakan, OpenAI secara hukum wajib menyimpan percakapan, termasuk yang sudah dihapus.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved