Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

PERINGATAN, ChatGPT bisa Jadi Bukti di Pengadilan, Pertanyaan Pribadi akan Dibongkar

Siapa yang selama ini jadikan ChatGPT sebagai ruang untuk bertanya hal yang pribadi. Hati-hati ya, karena bisa jadi bukti pengadilan

Editor: Budi Rahmat
Pexel/ Matheus Bartelli
CHATGPT - Hati-hati bertanya di ChatGPT. Karena itu bisa jadi bukti di pengadilan 

"Jadi, kalau Anda bicara dengan ChatGPT tentang hal-hal paling sensitif, lalu ada gugatan atau semacamnya, kami mungkin diharuskan untuk menunjukkannya. Dan menurut saya itu sangat kacau," kata Altman.

Dalam podcast tersebut, Altman mengatakan AI memang memerlukan kerangka hukum atau kebijakan terkait isi obrolan penggunanya dengan program tersebut.

Ia pun membandingkan percakapan ChatGPT dengan percakapan yang dilakukan dengan dokter, pengacara, dan terapis.

Dari hal itu, Altman berpikir, chatbot AI memang harus diberikan hak hukum yang sama. 

“Kalau Anda berbicara dengan pengacara atau dokter, ada perlindungan hukum. Tapi kami belum punya itu saat pengguna berbicara dengan ChatGPT,” kata Altman dikutip dari Futurism, Senin (28/7/2025).

Ia menyebut tidak masuk akal jika perusahaan AI seperti OpenAI bisa diminta menyerahkan isi percakapan pengguna dalam proses hukum. 

Privasi menjadi isu besar

Fenomena pengguna yang memperlakukan chatbot seperti terapis, pelatih hidup, atau penasihat hukum kini makin umum.

Padahal, tidak ada jaminan kerahasiaan dalam interaksi dengan AI.

Ini membuat privasi menjadi isu besar, terutama karena belum ada aturan jelas soal perlindungan data dalam percakapan AI.

Dilansir dari CNET, Jumat (25/7/2025), peneliti dari Universitas Carnegie Mellon, William Agnew, menambahkan bahwa model AI bisa saja memuntahkan informasi pribadi pengguna di sesi lain.

Artinya, informasi sensitif yang Anda bagikan bisa muncul kembali dalam konteks berbeda, termasuk diakses pihak yang tidak diinginkan.

Altman pun mendorong adanya kejelasan hukum soal privasi data dalam penggunaan AI.

Sementara itu, ia menyarankan pengguna untuk berpikir dua kali sebelum mengungkap rahasia terdalam mereka ke chatbot seperti ChatGPT.

Tentu saja ini jadi perhatian serius kita semuanya. Bagaimana memanfaatkan teknologi hingga tak kebablasan. (*)

Sumber : Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved