Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Isi Percakapan WA Arya Daru dengan Vara atau Farah sebelum Diplomat Muda Ditemukan Tewas Tak Wajar

Apa isi percakapan WA Arya Daru dengan Vara alias Farah sebelum Arya Daru ditemukan tewas tak wajar di kosannya

Editor: Budi Rahmat
Dok. Pribadi Arya Daru/Tribunnews.com Rizki Sandi Saputra
DIPLOMAT KEMENLU TEWAS - Foto Arya Daru Pangayunan semasa hidup (kiri). Polisi melakukan oleh TKP di kos Daru di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025). Daru, yang merupakan Diplomat Muda Kemenlu, ditemukan tewas di indekosnya pada Selasa pagi, dalam kondisi kepala dilakban. Pada Senin (7/7/2025) malam sebelum tewas, Daru sempat melakukan panggilan telepon dengan sang istri. Panggilan itu merupakan komunikasi terakhir Daru dengan istrinya. 

Menurut Yusuf, guna menggali motif kematian Daru, polisi mesti mendalam keterangan dari Vara dan Dion.

"Siapa D teman di GI itu, siapa F. Kalau penyelidikan melalui motif memang itu harus digali terus. Yang menjadi catatan kami kemarin itu ada yang tidak hadir kan sebagai saksi, kalau gak salah. Apakah D ini yang dimaksud belum hadir," katanya.

Yusuf mengungkap Vara dan Daru sama-sama bekerja di Kemenlu.

Baca juga: KETAKUTAN , Penghuni Kos Memilih Pindah usai Kejadian Arya Daru Pangayunan Tewas Terlilit Lakban

"F yang dimaksud kalau itu F disebutkan oleh Dirreskrimum yang bernama Vara. Vara itu kan ditanyakan, itu kan rekan di Kemenlu. Vara ini yang ada di F ini ya Vara, cuma D ini (siapa), penting itu," katanya.

Termasuk handphone S22 Ultra yang hingga kini tak diketahui keberadaannya.

Hasil pemeriksaan, handphone tersebut terakhir aktif di Grand Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Termasuk apabila ditemukan handphone yang terakhir digunakan yang ada di TKP itu kan handphone yang aktif selesai tahun 2022. Sejak itu kan udah HP yang digunakan terakhir, bisa jadi petunjuk ada di handphone itu dan itu bisa menjelaskan motif itu tadi," katanya.

Sebab menurut Yusuf jika memang menduga Daru tewas dibunuh, bisa pula ditelusuri motifnya lebih dulu.

"Ketika kita kita menduga pembunuhan, motifnya apa dulu. Mengapa almarhum dibunuh, motifnya apa ? pekerjaan ? pribadi ? Misalnya kan begitu. Bisnia ? atau memang orang tidak suka saja. Maka dalam pengumpulan fakta dikumpulkan ada fakta ancaman tidak berdasarkan analisi digital forensik tidak mendapatkan itu, tapi bagaiamana dengan handphone yang belum ditemukan, itu, barang kali ada petunjuk yang bisa menjelaskan pada motif," katanya.

Termasuk soal pekerjaan Arya Daru Pangayunan yang bertugas sebagai diplomat muda pada Direktorat Perlindungan WNI di Kemenlu.

"Termasuk motif pekerjaan, artinya penyelidik perlu menggali lagi apa sejauh ini selama hidup sebagai seorang suami tidak pernah menceritakan permasalahn pekerjaannya," katanya.

Mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno juga merasa janggal dengan keberadaan handphone Daru.

"Motif HP jatuh, HP diambil orang, HP dibuang itu kalau HP dibuang pasti ada motif, HP kan harganya mahal bukan kita katakan beliau gak bisa beli, ada sesuatu ini HP bikin saya susah," katanya.

Praktisi Hukum dan HAM Nicholay Aprilindo bahkan mengatakan sebenarnya tas belanja yang ditinggal Daru di lantai 12 Gedung Kemenlu berisi barang penting.

"Ditemukan di dalam tas kertas itu handphone sekali pakai dan GPS, itu tidak diungkap. Hilang," katanya.

Bahkan menurutnya dalam laptop Daru terdapat data lengkap mengenai sindikat tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

"Di dalam laptop itu ada data-data by name by addres tentang sindikat TPPO. Ada (sumber) informasi, A1," katanya.

Kasus kematian Arya Daru masih menjadi pertanyaan besar dan tentu saja menjadi perhatian besar pihak kepolisian. (*) 

Sumber : Tribun Bogor

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved