Berita Nasional
Pemerintah Hebohkan Bendera One Piece, Akademisi: Amnesti Koruptor Lebih Jelas Pemecah Bangsa
Di Indonesia, bendera One Piece sedang ramai dibicarakan karena dikibarkan oleh sejumlah pihak jelang HUT ke-80 Republik Indonesia.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Pengibaran bendera One Piece kini menjadi sorotan.
Menanggapi hal itu, pemerintah saat ini telah melarang terkait pengibaran bendera one piece itu.
Sebab, dianggap bisa jadi pemecah belah bangsa.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bakir Ihsan heran dengan sikap pemerintah yang menganggap fenomena pengibaran bendera One Piece jelang Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagai upaya pemecah belah bangsa.
Padahal, pengibaran bendera tersebut cuma bagian dari ekspresi masyarakat.
One Piece sendiri merupakan salah satu karya dalam dunia anime dan manga asal Jepang, buatan Eiichiro Oda.
Bendera berlatar hitam dan bergambar tengkorak itu merujuk pada Jolly Roger, sebuah simbol tengkorak yang digunakan sebagai identitas bajak laut.
"Ya (keliru), stigmatisasi dan simplifikasi, terlalu menyederhanakan masalah. Bendera kok jadi tertuduh pemecah belah bangsa," kata Bakir kepada wartawan, Senin (4/8/2025).
Semestinya kata Bakir, pemerintah tidak perlu terlalu reaktif terhadap kemunculan bendera One Piece.
Apalagi, demokrasi memang memberi ruang bagi individu maupun kelompok untuk berekspresi.
"Ya, tidak perlu. Bila Indonesia yakin dengan demokrasi, maka pengibaran bendera One Piece dan sejenisnya adalah bagian di dalamnya, tinggal bagaimana pemerintah memahaminya," jelas Bakir.
Ia kemudian menyinggung soal pemberian abolisi dan amnesti kepada koruptor.
Padahal tindakan koruptor lebih jelas dalam memecah belah bangsa.
"Korupsi itu pemecah belah bangsa, karena koruptor tidak peduli dengan bangsa, hanya pada diri dan kelompoknya," jelasnya.
Baca juga: Penjaga Kos Arya Daru Akhirnya Buka Suara, Pengakuan Siswanto Jadi Sorotan
Baca juga: Rocky Gerung Klaim Hasto Jadi Korban Dendam Jokowi, Prabowo Bergerak dengan Amnesti
Berkibar di Kantor Bupati
Fenomena berkibarnya bendera One Piece jelang HUT ke-80 Republik Indonesia, terus terjadi.
Kali ini, bendera One Piece berkibar di depan Kantor Bupati Pati, Jawa Tengah.
Bendera hitam dengan gambar tengkorak memakai topi jerami tersebut merupakan bendera milik kelompok bajak laut Mugiwara Luffy dari serial anime One Piece.
Di Indonesia, bendera One Piece sedang ramai dibicarakan karena dikibarkan oleh sejumlah pihak jelang HUT ke-80 Republik Indonesia.
Ada yang mengartikan, pengibaran bendera One Piece ini sebagai bentuk protes karut marutnya pemerintahan saat ini.
Bisa Dipidana
Menko Polkam Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menuturkan, pemasangan bendera One Piece merupakan hal yang mencederai kehormatan Bendera Merah Putih dan bisa dipidanakan.
Namun, bendera berlatar hitam tersebut justru terlihat berkibar di depan Kantor Bupati Pati, Minggu (3/8/2025).
Mengutip TribunJateng.com, bendera tersebut terpasang di bawah Bendera Merah Putih pada tiang yang sama, yang terpancang di sebuah mobil ambulans.
Mobil ambulans tersebut terparkir di sebelah barat Kantor Bupati Pati sejak Jumat (1/8/2025).
Lokasi tersebut merupakan posko penggalangan donasi untuk aksi unjuk rasa pada 13 Agustus 2025 nanti.
Protes Kenaikan Pajak
Aksi tersebut digelar untuk memprotes kebijakan Pemkab Pati atas kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen.
Demo pada 13 Agustus 2025 nanti diinisiasi oleh kelompok yang mengatasnamakan Masyarakat Pati Bersatu.
Koordinator aksi penggalangan dana, Teguh Istiyanto mengakui pihaknya yang memasang bendera One Piece tersebut.
Pemasangan bendera One Piece, ujarnya, merupakan bagian dari aksi protes.
"Maksud kami memasang bendera One Piece, kami ingin mengungkapkan simbol kekhawatiran dan keprihatinan kami. Agustus harusnya merayakan kemerdekaan, tapi alangkah sedihnya kondisi rakyat Indonesia sekarang. Kemerdekaan belum menyentuh nasib rakyat," kata dia.
Ia menuturkan, kemerdekaan belum sepenuhnya dirasakan oleh rakyat.
Menurutnya, pemerintah justru mengeluarkan kebijakan yang memperberat beban hidup rakyat, termasuk menaikkan pajak.
"Makanya kami lakukan penggalangan donasi untuk demo 13 Agustus. Kami tidak ada promotor, tidak ada orang politik yang masuk. Ini aksi murni dari masyarakat, kami butuh bantuan donasi demi terselenggaranya unjuk rasa 13 Agustus," jelas Teguh.
Didatangi Aparat
Berita lain terkait bendera One Piece, pemuda di Kabupaten Tuban, Jawa Timur didatangi polisi hingga intel Komando Distrik Militer (Kodim) gara-gara mengibarkan bendera tersebut.
Pria berinisial A (26) itu mengibarkan bendera di rumahnya di Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban pada Jumat (1/8/2025) sore.
Namun, tak lama kemudian, A memilih menurunkan bendera tersebut setelah mendengar pelarangan pengibaran bendera One Piece.
Ia menurunkan bendera tersebut karena merasa perasaannya tak enak.
Benar saja, keesokan harinya ia didatangi aparat gabungan.
“Bendera tak dikibarkan Jumat sore, kemudian malam tak turunkan karena feeling-ku udah nggak enak."
"Ternyata bener, pagi-pagi dicariin orang,” bebernya, dikutip dari TribunJatim.com.
Ia dibuat kaget gara-gara aksinya mengibarkan bendera One Piece berujung digeruduk aparat.
"Nggak nyangka bakal didatengin segitu banyaknya aparat,” imbuhnya.
Penjaga Kos Arya Daru Akhirnya Buka Suara, Pengakuan Siswanto Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Rocky Gerung Klaim Hasto Jadi Korban Dendam Jokowi, Prabowo Bergerak dengan Amnesti |
![]() |
---|
Sosok Febrie Adriansyah, Jampidsus yang Kini Rumahnya Dijaga TNI: Tangani Kasus Korupsi Besar |
![]() |
---|
Mulai Tanggal 17 Agustus, Payment Id Diluncurkan, Uang Keluar Masuk Tersambung NIK |
![]() |
---|
Tak Hanya Musik, Putar Suara Air atau Kicau Burung Juga Harus Bayar Royalti, Ini Kata LMKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.