Mahkota Sultan Siak Kembali ke Riau

Tiga Pusaka Sultan Siak Tiba di Riau, Disambut dengan Adat dan Kehormatan

Tiga pusaka Kerajaan Siak Sri Indrapura tiba di Gedung LAM Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono
PUSAKA - Tiga pusaka agung milik Sultan Siak Sri Indrapura, berupa mahkota, pedang, dan medali akhirnya tiba di bumi Lancang Kuning, Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sore itu, menjelang Magrib, langit Pekanbaru mulai berubah warna. Cahaya matahari yang tersisa memantul lembut di dinding Gedung LAM Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.


Di bawah langit jingga yang tenang, sejarah datang menyapa. Tiga pusaka agung milik Sultan Siak Sri Indrapura, berupa mahkota, pedang, dan medali akhirnya tiba di bumi Lancang Kuning, Rabu (6/8/2025).


Sebuah mobil berwarna gelap memasuki pelataran gedung, dikawal ketat oleh aparat kepolisian. 


Sorot mata semua yang hadir tertuju ke satu titik, pintu mobil yang membawa peninggalan bersejarah kerajaan Melayu yang telah lama dinanti. 

Mahkota sultan Siak tiba di Riau
MAHKOTA - Tiga pusaka agung milik Sultan Siak Sri Indrapura, berupa mahkota, pedang, dan medali akhirnya tiba di bumi Lancang Kuning, Rabu (6/8/2025).


Dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian, benda-benda keramat itu diturunkan satu per satu dari dalam mobil. 


Mahkota disimpan dalam kotak persegi berwarna biru tua. Sementara pedang dan medali disatukan dalam kotak panjang yang dibalut kain merah mencolok. 


Langkah-langkah para petugas yang pembawa pusaka berjalan perlahan menaiki anak tangga Gedung LAM. 


Suasana riuh. Semua mengabadikan momen langka itu lewat ponselnya. Meski benda yang dinantikan itu ada dibalik kotak yang tertutup rapat dan tersegel. Beberapa tamu tampak menahan nafas karena berdesakan ingin mendekat. 


Kotak-kotak pusaka itu lalu ditempatkan di atas singgasana, tempat khusus yang selama ini hanya diduduki oleh para tokoh terhormat yang mendapat gelar adat.


Sepanjang prosesi penyambutan, kotak pusaka itu tetap tertutup rapat. Tidak ada yang tahu persis bagaimana rupa benda-benda di dalamnya, hingga momen sakral itu datang.


Setelah sambutan adat dan seremonial selesai, petugas dari Museum Nasional Indonesia maju ke depan. Dengan hati-hati, ia memasukkan kombinasi angka ke pengunci kotak. 


Bunyi klik yang lembut menandai terbukanya kunci, disambut oleh pandangan penuh rasa ingin tahu dari hadirin yang hadir.


Perlahan, penutup kotak biru tua dibuka. Mahkota Sultan Siak akhirnya menampakkan wajahnya, berwarna kuning keemasan, berhiaskan tiga tangkai bunga teratai di bagian atas dan samping. Di depannya, kilau intan, berlian, dan batu ruby menyala lembut tertimpa cahaya.


Di kotak lain, pedang dan medali emas berbalut kain putih terlihat anggun dan sakral. Sekilas, terasa seolah Sultan dan para penjaga istana hadir menyaksikan momen ini dari masa lalu.


Tak satu pun diizinkan menyentuh. Tapi semua mata yang hadir tahu: mereka sedang menyaksikan warisan kejayaan, kebijaksanaan, dan martabat Melayu yang sesungguhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved