Arti Kata

Arti Co Parenting dan Contoh Co Parenting serta Tips Co-parenting dan Saran Dokter dan Psikolog

Berikut penjelasan arti co parenting dan contoh co parenting serta tips co-parenting dan saran dokter atau psikolog untuk co-parenting .

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Foto Ilustrasi AI
ILUSTRASI ARTI KATA : Foto olahan kecerdasan buatan 07/08/2025. Arti Co Parenting dan Contoh Co Parenting serta Tips Co-parenting dan Saran Dokter dan Psikolog. Penjelasan arti co parenting dan contoh co parenting serta tips co-parenting dan saran dokter atau psikolog untuk co-parenting . 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Berikut penjelasan arti co parenting dan contoh co parenting serta tips co-parenting dan saran dokter atau psikolog untuk co-parenting serta saran agar tidak terjadi co-parenting.

Baca juga: Arti Kata Instalker dan Instalker Viral serta Contoh Instalker dan Kasus Instalker di Indonesia

A. Arti Co-parenting atau Co Parenting

Co-parenting adalah istilah bahasa Inggris yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, arti co parenting adalah mengasuh bersama.

Menurut istilah, arti co-parenting adalah suatu pendekatan pengasuhan anak ketika kedua orang tua, meskipun tidak lagi bersama sebagai pasangan, bekerja sama dalam membesarkan anak mereka.

Ini melibatkan komunikasi, koordinasi, dan kerjasama yang efektif untuk kepentingan terbaik anak.

Co-parenting bukan hanya tentang berbagi waktu dengan anak, tetapi juga tentang berbagi tanggung jawab pengasuhan, termasuk pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan anak.

Tujuan utama co-parenting adalah menciptakan lingkungan yang stabil, konsisten, dan mendukung bagi perkembangan anak.

B. Contoh Co Parenting

Berikut beberapa contoh co-parenting dalam berbagai situasi, menunjukkan fleksibilitas pendekatan :

Contoh 1. Jadwal yang Teratur dan Terencana:

a. Orang tua sepakat untuk jadwal kunjungan anak yang teratur, misalnya, anak tinggal bersama ibu pada minggu pertama bulan dan bersama ayah pada minggu kedua.

b. Kedua orang tua berkomunikasi secara teratur melalui aplikasi pesan atau email untuk membahas perkembangan anak, termasuk soal sekolah, kesehatan, dan kegiatan ekstrakurikuler.

c. Mereka bersama-sama menghadiri pertemuan orang tua di sekolah dan acara-acara penting anak.

d. Keputusan besar mengenai pendidikan anak, seperti memilih sekolah, diputuskan bersama melalui diskusi dan kesepakatan.

Contoh 2. Pengambilan Keputusan Bersama yang Fleksibel:

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved