Sekolah Rakyat di Riau

Bengkalis Siapkan Lahan 6,5 hektare untuk Pembangunan Sekolah Rakyat

Lahan yang diusulkan lahan kosong seluas 6,5 hektare milik pemerintah Bengkalis.

Penulis: Muhammad Natsir | Editor: Sesri
FOTO/DOK
Pemerintah Bengkalis saat mendampingi pihak Kementerian PUPR ketika Meninjau Lahan yang diusulkan tempat sekolah Rakyat di Bengkalis medio April lalu 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BENGKALIS - Program Sekolah Rakyat Presiden Prabowo Subianto untuk kabupaten Bengkalis akan berjalan pada tahun ajaran 2026/2027 mendatang.

Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Bengkalis Eji Marlina mengataka untuk saat ini pihaknya masih melakukan persiapan awal agar program Sekolah Rakyat tersebut bisa berjalan di tahun ajaran berikutnya.

Diantara persiapan yang dilakukan pemerintah Bengkalis sudah mengusulkan lahan yang akan digunakan sebagai sekolah Rakyat.

Lahan yang diusulkan lahan kosong seluas 6,5 hektare milik pemerintah Bengkalis.

"Usulan ini sudah final, bahkan kemarin Kementerian PUPR sudah turun melihat langsung lahan yang diusulkan tersebut," terang Eji Kamis (7/8/2025).

Menurut dia, Kementerian PUPR memang sudah menetapkan luas lahan yang bisa diusulkan untuk pembangunan sekolah Rakyat ini.

Baca juga: Pembangunan Sekolah Rakyat di Bengkalis Tunggu Proses di Kementerian PUPR, Lahan 6,5 Ha Disiapkan

 

Diantara luas paling kecil minimal 6 hektare dan paling luas sekitar 8 hektare ke atas.

"Kita usulkan yang enam hektare, lokasinya di desa Wonosari Kecamatan Bengkalis. Di sana tepatnya sekitaran Wonosari Tengah di sana ada lahan pemkab Bengkalis yang kosong," tambahnya.

Proses lahan ini, sudah dilakukan dari pembersihan, peninjauan dan penyampaian dokumen lahan serta sudah sampai pada penerbitan sertifikat BPN.

"Saat ini tinggal menunggu proses dari Kementerian PUPR saja, sampai keluar RAB tahapan pembangunannya. Untuk pembangunan nanti berdasarkan informasi secara intensif kami terima, semua pembiayaan berasal dari APBN, daerah hanya menyiapkan lahan yang siap pakai," terang Eji.

Untuk pembangunan kapan dilakukan, sampai saat ini masih menunggu proses di Kementerian PUPR saja.

Begitu juga sekolah yang akan dibangun tingkatan apa saja juga masih menunggu proses di Kementerian PUPR.

"Kalau pengusulan yang kita lakukan kemarin kita usulkan tiga jenjang, SD, SMP dan SMA," jelasnya lagi.

Masing-masing tingkatan diusulkan terdiri dari sepuluh rombongan belajar, satu rombongan belajar terdiri dari 25 siswa. Atau ada sekitar 700 siswa totalnya.

"Ini baru usulan kita, apakah akan disetujui semua masih menunggu kesiapan bangunan, guru dan lainnya dan masih on proses," tambahnya.

( Tribunpekanbaru.com/Muhammad Natsir)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved