Operasional Sekolah Rakyat di Kuansing Ditunda Hingga Tahun Depan, Begini Nasib Calon Siswa

"Dari hasil verifikasi tim dari Kemensos, Balai Diklat tidak tidak memenuhi syarat karena ada kerusakan yang mesti direhab dan butuh waktu yang tidak mungkin terkejar untuk proses belajar tahun ini," ujar Muhklisin.

Lagipula ruangan di Balai Diklat tidak mencukupi untuk dijadikan ruang kelas.

Kata Muhklisin, setidaknya Sekolah Rakyat di Kuansing membutuhkan 36 ruang kelas.

"18 ruang belajar untuk SD, 9 ruang belajar untuk SMP dan 9 ruang belajar untuk SMA. Namun ruangan di Balai Diklat tidak mencapai sebanyak itu," ujarnya.

Selain gedung, jumlah calon siswa Sekolah Rakyat untuk jenjang pendidikan SD pun masih minim.

Hanya satu calon siswa SD yang mendaftarkan diri di Sekolah Rakyat. Tidak seperti jenjang lainnya yang telah mencukupi.

"Banyak orangtua tidak melepaskan anaknya untuk tinggal di asrama, karena masih jenjang SD  yang tentunya masih butuh perhatian orang tua," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) mengatakan, ia telah mengirimkan data calon siswa Sekolah Rakyat ke Kemensos RI.

Adapun data siswa tersebut terdiri dari 1 calon siswa SD, 50 calon siswa SMP dan 50 calon siswa SMA.

"Mestinya SD ada 25 murid atau satu rombongan belajar atau Rombel," ujarnya.

Meski calon siswa-siswi Sekolah Rakyat telah bersekolah ke sekolah lain, namun pada tahun 2026, mereka bisa melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Rakyat jika Sekolah Rakyat telah tuntas dibangun.

"Mereka yang telah sekolah di tahun ini tinggal melanjutkan kelas VIII SMP atau kelas XI SMA-nya di Sekolah Rakyat," ujar Erdiansyah.

( Tribunpekanbaru.com / Guruh BW)