Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

HUT ke 68 Provinsi Riau

Respons Keluarga Prof Said Mahmud Umar, Penerima Penghargaan Sebagai Pejuang Pendidikan di HUT Riau

Said Mahmud Umar menerima penghargaan sebagai pejuang Provinsi Riau yang konsen dalam bidang Pendidikan

Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
Dok DPRD Riau
PENGHARGAAN - Said Abdul Aziz, anak bungsu Prof. Drs. Said Mahmud Umar menerima penghargaan diserahkan Ketua DPRD Riau Kaderismanto 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Prof. Drs. Said Mahmud Umar menerima penghargaan sebagai pejuang Provinsi Riau yang konsen dalam bidang Pendidikan, pada HUT ke-68 Provinsi Riau saat sidang paripurna di DPRD Riau Sabtu (9/8/2025).

Keluarga yang mewakili menerima penghargaan ini mengaku bangga dengan pemerintah Provinsi Riau yang sudah memberikan penghargaan tersebut kepada orangtua mereka.

Atas penghargaan yang diberikan Pemerintah Provinsi Riau kepada Almarhum Prof Drs H Said Mahmud Umar, anak bungsu Almarhum, Said Abdul Aziz, mengucapkan rasa terimakasih yang besar kepada Pemerintah Provinsi Riau.

Dirinya yang mewakili keluarga dari 8 bersaudara sangat berterimakasih kepada Pemprov Riau karena telah memberikan penghargaan kepada orangtuanya sebagai tokoh dan pejuang Riau.

"Kami sangat berterimakasih kepada Gubernur Riau Abdul Wahid yang telah memberikan penghargaan kepada orangtua kami. Kemudian terimakasih juga Kepada Bupati Siak bersama dinas sosial yang mendukung orangtua kami sebagai tokoh dan pejuang Riau," ujar Azis.

Aziz yang berkiprah di Jakarta ini mengatakan, bahwa Prof Drs H Said Mahmud Umar yang merupakan sosok ayah kandung yang tidak pernah hilang, karena dedikasi dan Perjuangan dan kebaikan yang ditaburnya selama ini.

"Tak terasa, sudah berpuluh tahun sejak kepergian beliau. Tapi hari ini, kami kembali diingatkan bahwa jejak kebaikan yang ditinggalkan seseorang tidak pernah benar-benar hilang,"ujarnya.

Dikatakannya, penghargaan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai perjuangan, pengabdian, dan cinta orangtuanya pada tanah kelahiran masih hidup dalam ingatan banyak orang. 

Meskipun beliau telah tiada, kata Aziz, semangat juang, dedikasi dan cintanya terhadap tanah kelahiran tidak pernah padam dari ingatan.

"Saya sendiri, sebagai anak bungsu, hanya memiliki sedikit waktu dewasa bersama beliau. Namun, nilai-nilai keteladanan yang beliau wariskan begitu membekas dan terus hidup dalam hati anak cucunya," ungkapnya.

Ia menyebut, prinsip hidup Almarhum Said Mahmud Umar yang tidak mencintai dunia justru membuatnya dicintai dunia.

Sifatnya yang tawadhu dan rendah hati justru membuat namanya tetap dikenang meski telah lama berpulang.

"Semoga kita semua dapat meneladani beliau, dan menyadari bahwa kesuksesan seseorang tidak diukur dari panjangnya usia, tetapi dari seberapa besar manfaat dan kebaikan yang ia tinggalkan," sebutnya.

Di sisi lain, Said Abdul Azis secara pribadi sangat yakin Gubernur Riau Abdul Wahid sangat bisa membangun Riau lebih baik.

Apalagi, Abdul Wahid memiliki jaringan yang kuat di pemerintah pusat.

Menurutnya, memiliki jaringan yang kuat di Pemerintah Pusat tentunya sangat memudahkan dalam berkoordinasi dan bersinergi membangun Provinsi Riau.

Terutama di tengah kondisi anggaran yang defisit, membuat kepala daerah berpikir ekstra agar bisa membangun daerah.

Baca juga: Said Mahmud Umar, Penggagas Kurikulum Arab Melayu di Riau Terima Penghargaan dari Pemerintah

Sosok Prof. Drs. H.Said Mahmud Umar

Semangat hidup dengan kesederhanaan telah tertanam pada diri Prof. Drs. H.Said Mahmud Umar, seorang tokoh panutan dan pejuang di bidang pendidikan sejak kecil.

Semangat itu terus ditanamkan dan dialirkan kepada anak cucu dan generasi di Provinsi Riau.

Said Mahmud Umar, seorang pengajar, akademisi yang dikenal banyak orang sebagai sosok yang sederhana, tidak memiliki ambisi terhadap kekuasaan dan jabatan.

Prof. Drs. H.Said Mahmud Umar, seorang tokoh panutan dan pejuang di bidang pendidikan di Provinsi Riau
Prof. Drs. H.Said Mahmud Umar, seorang tokoh panutan dan pejuang di bidang pendidikan di Provinsi Riau (Istimewa)

Terlahir dari keluarga keturunan Said yang berasal dari Hadramaut Yaman dan ibu dari kalangan bangsawan kesultanan Siak, Said Mahmud punya keinginan yang kuat dalam memajukan pendidikan.

Said Mahmud Umar lahir 1932 sebelum kemerdekaan dan di masa mudanya sempat lulus sebagai perwira Resimen Perwira Komando Angkatan Darat (RPKAD) saat ini TNI AD, namun ia tidak melanjutkan sebagai perwira karena sang ibu tidak ingin dirinya mati di Medan peperangan.

Ia pun memilih untuk melanjutkan studinya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan mengambil keilmuan Bahasa dan Sastra.

Setelah selesai mengenyam pendidikan dengan gelar Drs nya di UIN Sunan Kalijaga, Said Mahmud Umar pun kembali ke tanah kelahirannya Provinsi Riau, dan mengabdi di sebuah tempat pendidikan yang kelak menjadi Universitas Riau (Unri).

Di kampus itu, Said Mahmud Umar pun mengajar Bahasa dan Sastra di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) hingga dikukuhkan menjadi seorang guru besar.

Sehingga nama Said Mahmud Umar juga sudah tidak asing di dunia pendidikan.

Ia juga masuk salah satu nama penggagas berdirinya Unri saat itu.

Karya Said Mahmud Umar yang paling diingat dan fenomenal di Riau penggagas hingga memasukkan Arab Melayu Riau ke dalam kurikulum pendidikan di Provinsi Riau.

Tulisan Arab Melayu merupakan sistem penulisan bahasa Melayu menggunakan huruf Arab yang telah dimodifikasi.

Ini bukan sekadar bentuk tulisan, tapi juga warisan budaya yang erat kaitannya dengan penyebaran Islam di Nusantara.

Tulisan Arab Melayu mulai digunakan sejak abad ke-13 M, seiring dengan masuknya Islam ke wilayah Melayu lalu berkembang pesat di kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Malaka, Johor, dan Aceh.

Hingga akhir hayatnya meninggal tahun 2005 lalu, Said Mahmud Umar selalu memberikan pesan dan wejangan kepada anak dan cucunya untuk terus melanjutkan pendidikan, sehingga tidak salah saat ini, beberapa anak dan cucunya mengikuti jejaknya di bidang akademisi.

Atas dedikasinya inilah Said Mahmud Umar pada peringatan HUT Provinsi Riau ke-68, disematkan sebagai tokoh dan pejuang dari Siak yang mendapatkan tanda jasa pahlawan.

(Tribunpekanbaru.com/Nasuha Nasution)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved