HUT ke 68 Provinsi Riau
Said Mahmud Umar, Penggagas Kurikulum Arab Melayu di Riau Terima Penghargaan dari Pemerintah
Karya Said Mahmud Umar yang paling diingat dan fenomenal di Riau adalah penggagas memasukkan Arab Melayu Riau ke dalam kurikulum
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Theo Rizky
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Semangat hidup dengan kesederhanaan telah tertanam pada diri Prof. Drs. H.Said Mahmud Umar, seorang tokoh panutan dan pejuang di bidang pendidikan sejak kecil.
Semangat itu terus ditanamkan dan dialirkan kepada anak cucu dan generasi di Provinsi Riau.
Said Mahmud Umar, seorang pengajar, akademisi yang dikenal banyak orang sebagai sosok yang sederhana, tidak memiliki ambisi terhadap kekuasaan dan jabatan.
Terlahir dari keluarga keturunan Said yang berasal dari Hadramaut Yaman dan ibu dari kalangan bangsawan kesultanan Siak, Said Mahmud punya keinginan yang kuat dalam memajukan pendidikan.
Said Mahmud Umar lahir 1932 sebelum kemerdekaan dan di masa mudanya sempat lulus sebagai perwira Resimen Perwira Komando Angkatan Darat (RPKAD) saat ini TNI AD, namun ia tidak melanjutkan sebagai perwira karena sang ibu tidak ingin dirinya mati di Medan peperangan.
Ia pun memilih untuk melanjutkan studinya di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan mengambil keilmuan Bahasa dan Sastra.
Baca juga: HUT ke-68 Provinsi Riau 9 Agustus 2025, Mengenal Gubernur Riau Dari Masa ke Masa
Setelah selesai mengenyam pendidikan dengan gelar Drs nya di UIN Sunan Kalijaga, Said Mahmud Umar pun kembali ke tanah kelahirannya Provinsi Riau, dan mengabdi di sebuah tempat pendidikan yang kelak menjadi Universitas Riau (Unri).
Di kampus itu, Said Mahmud Umar pun mengajar Bahasa dan Sastra di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) hingga dikukuhkan menjadi seorang guru besar.
Sehingga nama Said Mahmud Umar juga sudah tidak asing di dunia pendidikan.
ia juga masuk salah satu nama penggagas berdirinya Unri saat itu.
Karya Said Mahmud Umar yang paling diingat dan fenomenal di Riau penggagas hingga memasukkan Arab Melayu Riau ke dalam kurikulum pendidikan di Provinsi Riau.
Tulisan Arab Melayu merupakan sistem penulisan bahasa Melayu menggunakan huruf Arab yang telah dimodifikasi.
Ini bukan sekadar bentuk tulisan, tapi juga warisan budaya yang erat kaitannya dengan penyebaran Islam di Nusantara.
Tulisan Arab Melayu mulai digunakan sejak abad ke-13 M, seiring dengan masuknya Islam ke wilayah Melayu lalu berkembang pesat di kerajaan-kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, Malaka, Johor, dan Aceh.
"Beliau dulu dosen saya di Unri, dan orangnya memiliki keilmuan yang bagus dan sederhana,"ujar Ketua Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.