Kisah Sedih Si Anak Gajah Bernama Yuni, Terpisah dari Induk Hingga Alami Stres dan Sakit, Lalu Mati
Kisah sedih si anak gajah bernama Yuni yang beberapa bulan lalu ditemukan terpisah dari induknya di wilayah Kampar, Riau.
Yuni kemudian dipindahkan ke dua lokasi berbeda: Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas dan PLG Sebanga.
Sayangnya, kondisi fisiknya terus menurun.
Ia menolak susu formula dan ditolak oleh gajah betina lain yang diharapkan bisa menjadi induk asuh.
"Berbagai upaya telah kami lakukan, termasuk memberikan nutrisi, cairan infus, dan elektrolit saat kondisi kesehatannya menurun. Namun, kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dinyatakan mati,” kata Supartono.
Hasil Pemeriksaan: Bukan Virus, Tapi Kombinasi Penyakit dan Stres
Untuk mengetahui penyebab pasti kematian, BBKSDA Riau melakukan nekropsi (bedah bangkai) dan mengirimkan sampel organ penting ke laboratorium.
Hasil uji dari Medica Satwa Laboratories, Bogor, menunjukkan bahwa Yuni negatif dari dugaan virus Elephant Endotheliotropic Herpes Virus (EEHV).
Namun, hasil uji histopatologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkapkan bahwa kematian Yuni disebabkan oleh kombinasi tiga faktor utama:
- Pneumonia, yaitu perdarahan pada paru-paru yang menyebabkan kegagalan pernapasan.
- Gastroenteritis, yakni peradangan pada lambung dan usus yang menyebabkan dehidrasi, malnutrisi, dan syok hipovolemik.
- Stres, yang memperburuk kondisi tubuh Yuni dan membuatnya rentan terhadap infeksi. Stres ini diduga kuat timbul karena ia terpisah dari induk dan kelompoknya.
Langkah Preventif ke Depan
Menanggapi kematian tragis ini, Supartono menegaskan bahwa pihak BBKSDA Riau akan meningkatkan langkah-langkah pencegahan untuk kasus serupa di masa depan.
"Kami akan melakukan upaya pencegahan dengan pemeriksaan kesehatan yang lebih intensif, pemberian nutrisi yang lebih baik, dan perawatan intensif untuk mencegah terulangnya kembali kematian anak gajah akibat faktor-faktor penyebab tersebut," pungkasnya.
(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
Muridnya Keracunan, Kini Sekolah di Kampar Ini Cek Bau dan Tekstur MBG Sebelum Dibagikan |
![]() |
---|
Setelah Habisi Teman Nongkrong di Kampar, Pelaku Nyaris Meregang Nyawa Akibat Tertusuk Pisau Sendiri |
![]() |
---|
Pria Tikam Teman Nongkrong Hingga Tewas di Kampar, Pelaku Masih Ayunkan Pisau Saat Diamankan Warga |
![]() |
---|
Peralihan Musim, Pusdalops-PB Kampar Ingatkan Rawan Bencana Longsor dan Banjir Bandang |
![]() |
---|
Satgas MBG Kampar Menyoroti Waktu Memasak Makanan, Minta Tekstur dan Bau Mesti Dicek Dulu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.